♡♡♡"Narutoooooo.."
Hinata terperanjat, terduduk meraup banyak oksigen saat mimpi buruk yang barusan menghampirinya, ia mencoba mengingat segala yang ada dimimpinya. Hinata merasa mimpi itu seperti nyata, dadanya terasa sesak dan kepalanya terasa berdenyut tak berirama.
"Narutoo.. kamu dimana ? Kenapa kamu meninggalkanku ?" Lirih Hinata yang terpejam mengingat mimpi buruknya "aku harus mencarimu...yhaa! Aku harus mencarimu" lanjutnya yang bergegas turun dari ranjang.
Hinata sungguh tidak peduli lagi dengan dirinya sendiri, rambutnya yang kusut diterpa angin malam yang terlihat sepi. Terlihat juga jalanan yang masih tergenang air dari jejak hujan yang masih tampak gerimis itu, bahkan kakinya pun tidak beralaskan apapun selain kulit seputih salju miliknya.
"Narutoo... aku harus kemana untuk mencarimu ?" Hinata berhenti dipersimpangan jalan dan memikirkan tempat yang sering Naruto kunjungi. "Kedai itu !!.. iya.. aku harus kesana".
.
.
.
.Kedai ~Ichiraku~ itu tampak tak begitu ramai, hanya beberapa pengunjung dan pelayan yang sibuk sendiri. Mata rembulannya mulai menyusuri setiap sudut ruangan itu, Hinata pun enggan masuk kedalam, ia hanya berdiri ditengah-tengah pintu masuk yang pasti menjadi pusat perhatian setiap insan yang berada dikedai itu.
"Ada yang bisa saya bantu Nona ?" Tanya salah satu pelayan yang menghampiri Hinata.
"Naruto" ucapnya yang masih memandangi seisi kedai.
"Naruto ?" Pelayan itu sejenak berfikir "aaah, anda ingin Naruto ? Silahkan masuk Nona, saya akan menyiapkan pesanan anda" tawar pelayan dengan tersenyum ramahnya.
"...." Hinata malah menangis menutup wajahnya dengan kedua tangannya. "Hikss..hikzz..hikz.. N-Na-Naruto"
"Nona, kenapa anda menangis ? Apa anda sedang sakit ?" Tanya pelayan yang tampak panik melihat Hinata yang tiba-tiba menangis.
"...." tanpa menjawab Hinata langsung berlari keluar menerjang hujan yang kembali mengguyur kota sunyi ini.
Ia terus berlari tanpa tujuan, tangisaannya yang begitu kentara itu tertutup oleh derasnya hujaan. Nafasnya mulai tersenggal-senggal karna tak tau harus berlari kemana lagi untuk mencari Naruto, ingin rasanya Hinata menyerah. Tetapi mimpi buruk itu selalu mengingatkannya, ia takut jika mimpi itu menjadi nyata. Hinata takut jika Naruto tak akan pernah kembali lagi padanya.
Langkahnya pun mulai terhenti ditengah jalanan yang beberapa kendaraan melintas disana, Hinata tak peduli bahwa bahaya sedang mengancamnya karna berdiri ditengah jalan. Bagaimana kalau dia tertabrak kendaraan yang melintas ? Jawabannya ya jelas Hinata tak peduli lagi, bahkan Hinata berfikir apa harus ia mati untuk dapat bertemu dengan Naruto yang sangat ia rindukan.
Tinn..
Tinn..
Tinn..
Kelakson kendaraan yang melintaspun mulai berbunyi karna merasa terhadang oleh tubuh Hinata yang masih membatu tak bergerak.
"HEEY.. WANITA BODOH.. MENYINGKIRLAH DARI SITU. MAU MATI KAU ?" teriak salah seorang pengendara pada Hinata. Namun Hinata seolah tuli dengan teriakan itu, ia tetap berdiri diposisinya saat ini dengan kepalanya yang menunduk menyembunyikan wajah kalutnya.Hingga kepalanya mulai mendongak karna sorotan lampu kendaraan yang menyilaukan pandangannya. Namun yang lebih menarik perhatiannya bukan sorotan itu, tetapi bayangan yang berada ditengah cahaya itu.
"Menyingkirlah Hinata" suara itu terdengar oleh indra pendengaran Hinata, gadis itu mulai berlari ke arah sorotan cahaya itu.
"Narutooo" panggil Hinata dengan tangannya yang terulur ingin menggapai hantu dihadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO [End]
Horror_Naruto/Hinata_ Kisah seorang gadis yang bisa melihat hantu....