Kecemasan

1.2K 119 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




***



Hari demi hari telah Naruto lewati bersama dengan Hinata, tidak ada yang istimewa, tapi mereka saling melengkapi.
Takdir yang tergaris sama sekali bukan alasan bagi mereka, walau ada dunia yang membatasi, Naruto tetap berada disini menemani Hinata.

Begitupun sebaliknya, tidak masalah bagi Hinata jika dunianya menakutkan. Selama ada Naruto, semua akan baik-baik saja. _pikirnya.


Naruto dengan setia selalu mendengarkan keluh kesah Hinata, semua yang gadis itu lakukan Naruto selalu setia berada disampingnya.

Tapi...

Ada satu masa dimana Naruto terdiam,

Menyadari bahwa pertemanan ini seharusnya tidak pernah ada, sejak awal hubungan ini memang terlarang.
Tidak boleh seorang manusia berteman dengan yang namanya hantu, dan Naruto sadar, tidak seharusnya ia ada didunia Hinata.

.....

"Apa yang terjadi denganku ?..."

Jemari Naruto perlahan menghilang, namun beberapa detik kembali seperti semula. Dengan perasaan yang cemas, ia hanya bisa menatap Hinata dari dalam cermin.

Hinata.....

Naruto pun menghilang,....
Menghilang menjadi kepulan asap yang lenyap terbawa hembusan angin.

Deg...

Naruto terkejut, tubuhnya muncul lagi.
Melihat kesekeliling tidak tau apa yang barusan terjadi dengannya. Ia merasa ada sesuatu yang aneh dengan dirinya.

Baru pertama kali Naruto mengalami hal seperti ini, seakan jiwanya terasa ditarik oleh sesuatu yang tidak terlihat.

Ada perasaan cemas yang menggebu,
Bukankah kabar baik jika Naruto bisa naik keatas dan mati dengan tenang ?

Tapi ketika melihat Hinata,

Naruto merasa takut jika ia menghilang begitu saja meninggalkan Hinata tanpa sempat berpamitan.
"Hinata...," lirihnya, tangan itu terulur, hendak membelai Hinata yang sedang terlelap dalam tidurnya.

Hanya saja......

Naruto mengeraskan rahangnya ketika tangannya menembus dan tidak bisa menyentuh Hinata.

Kenapa ?

Apa yang terjadi dengannya ?

Kenapa dia tidak bisa menyentuh Hinata seperti biasanya ?


"Ennghh....,"

Hinata mengerjapkan mata, terbangun dari tidurnya saat merasakan sesuatu yang barusan menyelimuti tubuhnya.
Tangannya terulur menyentuh pipi kanan, tapi hampa, dingin, dan tidak ada apapun.
Hanya saja, Hinata merasa seperti ada yang membelai pipinya tadi.

INDIGO [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang