♡♡♡
Hari yang cerah untuk mengawali senyum indah Hinata yang terus mengembang, sengaja ia bangun pagi-pagi dan menyiapkan segala sesuatu untuk kegiatan hari ini.
Dari mulai menyiapkan sarapan, menyapu halaman, membersihkan rumah, serta merapikan diri untuk bergegas kekantin dimana ia berkerja.
Disetiap gerak tubuh dan kegiatan Hinata, Naruto hanya memandangnya sambil tersenyum.
Sesekali menanggapi Hinata yang berbicara tanpa henti dengan tangan dan tubuhnya yang masih terus mengerjakan aktivitasnya. Seperti mengutarakan segala sesuatu yang ada dihatinya dan pikirannya.
Naruto melamun,Tapi bukannya tidak mendengarkan, hanya saja Naruto sedang membayangkan menjadi seorang suami idaman yang cocok untuk Hinata, menjadi manusia yang mampu melindungi Hinata, menjadi seseorang yang bisa diandalkan.
Rasanya mustahil,
Tapi Naruto benar-benar tidak bisa menghentikan perasaannya saat ini.
"Naruto.." seru Hinata yang meninggikan nada bicaranya saat merasa Naruto hanya melamun tidak mendengarkan ceritanya."kau mendengarkan aku berbicara kan ?"
"Hm"jawabnya sambil tersenyum dan menganggukan kepalanya.
Dan panjang lebar Hinata bercerita hingga melupakan segala kesedihan dan kesunyian dihatinya. Sesekali Hinata dan Naruto tertawa bersama kala cerita yang diucapkan terasa konyol, bahkan tidak jarang Hinata mengomel dan marah-marah ketika menceritakan peristiwa yang menurutnya menyebalkan. Dengan senang hati hantu itu mendengarkan keluh kesah Hinata sebagai seorang teman.
~~~
Disepanjang perjalanan menuju tempat kerja, Hinata dan Naruto masih saja tertawa dan bersenda gurau tanpa memperdulikan orang-orang yang berlalu lalang dengan tatapan anehnya.
Tatapan yang menganggap gila gadis indigo itu, namun tak jarang ketika harus berpapasan dengan seseorang. Hinata berpura-pura diam memasang wajah tanpa ekpresinya. Untuk menghindari cibiran pedas yang dilontarkan beberapa pejalan kaki di kota yang padat ini.
Hingga separang lavendernya menemukan sesosok pemuda tampan yang ia temui beberapa saat lalu, dengan wajah datarnya, pemuda itu berdiri di gerbang yang menjulang tinggi bertuliskan Konoha High School. Hinata mulai salah tingkah mengingat kejadian memalukan kemarin antara Hinata dan Sasuke.
"Tak usah kau pandangi Hinata, dia pria yang telah membuatmu menangis" ucap Naruto dengan wajah kesalnya dan tatapan tajam ke arah Sasuke
"...."Hinata tidak menjawab perkataan Naruto, ia malah mendekat ke arah Sasuke dengan segala kegugupan yang menyelimuti setiap langkahnya.
"S-Sasuu.." ucapan Hinata terputus karna seketika mata sasuke menyiratkan kebencian terhadap Hinata.
Hinata membeku,Gadis indigo itu hanya bisa menundukkan kepalanya, matanya mulai berkaca-kaca, ingin rasanya ia menangis ketika melihat sikap Sasuke seperti itu, terlebih sorot matanya yang begitu menakutkan seakan Hinata ini adalah manusia yang harus dihindari.
"Gara-gara bertemu dengan KAUU" seru Sasuke sambil menunjukt tepat di depan wajah Hinata "AKU DIDATANGI HANTU....Kau gadis Menakutkan jauh-jauh dariku.. karna kau aku terkena sial,.. seharusnya kau tidak pernah ada sialan !!"
Sasuke pergi, melenggang begitu saat tanpa memandang Hinata sedikitpun yang terlihat begitu terpukul dengan air mata yang membanjiri wajahnya.
"H.Hinata" panggil Naruto yang masih terpaku menatap kedua kalinya Hinata menangis karna seorang lelaki.
Hinata sudah paham akan semua perkataan tajam Sasuke, hatinya merasa pupus, marah, sakit. Pupus karna tidak ada kesempatan untuknya bersama Sasuke, marah karna ia tau ini perbuatan Naruto, teman yang sudah ia percayai dalam segala hal, ia sakit harus mengubur segala impiannya untuk sekedar berkenal dengan orang yang ia sukai, dan sakit juga untuk sikap Naruto yang berlebihan mencampuri urusan pribadinya.
"Kk.kenapa ?hiks.. Kenapa Naruto ?hikz.. K.kau menghancurkan semuanya" ucapnya, menatap Naruto dengan wajah sendu,"kau membuatku semakin jauh darinya..,"
"Apa maksutmu Hinata ?"
Tangan Naruto terulur, mencoba menghapus air mata Hinata.
Plak.
Naruto terkejut saat Hinata menepis kasar tangannya.
"Aku tau hikz.. kau kemarin pasti memberi pelajaran kepasa Sasuke kan ? hikz"
"...."
"Kenapa ? Apa salahnya padamu ? Jawab aku Naruto" ucap Hinata dengan nada yang semakin meninggi.
"...."
"KAU" Hinata bangkit, mengusap kedua pipinya. "tidak.perlu.mencampuri.urusan.ku" Hinata menekan setiap kata dan pergi meninggalkan Naruto.
Tangannya mengepal, Naruto melihat punggung Hinata yang semakin jauh.
"Bagaimana kalau aku tak suka jika kau menyukai Sasuke itu ?" Seru Naruto, suaranya yang nyaring hanya terdengar oleh Hinata.
Seketika langkah pun terhenti tanpa enggan berbalik menatap Naruto.
"Apa alasanmu tidak suka ?,""...."
"Jawab aku" tanya Hinata yang menahan airmatanya untuk tidak mengalir lagi.
"...."
"Baiklah, jika kau tak mempunyai alasan. Mulai sekarang berhenti mengikuti, berhenti mencampuri urusanku, dan berhentilah muncul dihadapanku" jelas Hinata yang sudah tidak kuat menahan segala rasa yang berkecamuk didalam hatinya.
Naruto yang mendengar penjelasan Hinata pun hanya bisa terdiam, menahan sesuatu didalam hatinya. Sesuatu yang bergejolak hingga rasanya membuat Naruto mati untuk kedua kalinya.
Hatinya bagai disengat seribu lebah, perih, sakit, bahkan ingin rasanya Naruto menghilang detik itu juga.
"AKU MENCINTAIMU HINATA" teriak Naruto yang telah melayang di atas Hinata dan turun dihadapan gadis indigo itu.
Hinata terpaku, langkahnya terhenti, begitupun dengan jantungnya yang seakan ikut berhenti.
Dia tidak salah dengar kan ?
Cinta ?
Naruto ?
Sejak kapan ?
Seketika kakinya terasa lemas saat menatap matanya, Hinata terduduk, tersungkur lemas dihadapan Naruto.
Entah mengapa jantungnya berdetak kencang, Hinata benar-benar tidak tau apa yang terjadi dengan dirinya.
Naruto sendiri tak sanggup menahan lagi perasaannya pada Hinata.
"Aku benar-benar menyukaimu Hinata..,"
Tbc,
![](https://img.wattpad.com/cover/109047004-288-k707220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO [End]
Horror_Naruto/Hinata_ Kisah seorang gadis yang bisa melihat hantu....