8 | Sebaris Puisi Untuk...

2.2K 338 93
                                    

Bri, sek yo aku dipanggil dosbim nih - Jagat

Sebuah pesan singkat masuk ke ponsel Brian saat dia memarkirkan sepeda kampusnya di parkiran. Dia membalas pesan itu sambil menyusuri koridor FIB. Tiba-tiba langkahnya terhenti di depan sebuah papan mading. Matanya mulai menyusuri setiap rubrik yang disajikan di sana. Entah kenapa perhatiannya tertuju pada sebuah tulisan.

Mata Hitam

Dua mata hitam adalah mata hati yang biru

dua mata hitam sangat kenal bahasa rindu.

Brian menelan ludahnya lalu kembali membaca bait selanjutnya.

Rindu bukanlah milik perempuan melulu

dan keduanya sama tahu, dan keduanya tanpa malu.

"Anjir" Brian mengumpat dalam hati

Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi

kecantikan tanpa sutra, tanpa pelangi.

Dua mata hitam adalah rumah yang temaram

secangkir kopi sore hari dan kenangan yang terpendam.

"Siapa nih yang bikin, bagus banget" gumam Brian setelah menyelesaikan bait terakhir puisi yang ia baca.

Di pojok kanan bawah puisi tersebut tertulis sebuah nama yang ia cari, LaSa.

"Kata-katanya... Luar biasa" ucap Brian sambil memegang dadanya. Ada rasa yang meledak-ledak di dalam sana.

"Ahhh Lasaaa...." Brian menghela nafas mendramatisir.

"Nggak mau tau, gue harus ketemu sama penulisnya!" Tekad Brian

"Ngapain lo disini?" Bahu Brian yang ditepuk dari belakang sontak membuatnya menoleh.

"Nungguin lo malih!"

"Lha gue kira bakalan nunggu di kantin sambil sepik-sepik iblis"

"Niatnya sih gitu, tapi Tuhan berkehendak lain, Gat." Brian menjawab sambil menerawang langit-langit.

"Sehat lo?" Brian menggeleng.

"Oh iya, lo tau nggak siapa yang nulis ini?" tanya Brian sambil mengetuk-ngetuk di atas tulisan Lasa.

"Hmmmm, Lasa? Nggak kenal gue." jawab Jagat enteng.

"Serius nggak kenal? Lo kan pejabat senior disini, masa ga kenal sih?" Jagat hanya mengendikkan bahu.

"Udah yuk ke seketariat, dah di tunggu anak-anak." ajak Jagat sambil merangkul pundak Brian.

Brian diminta untuk membantu mengiringi musikalisasi puisi untuk malam puncak Festival Sastra minggu depan. Lebih tepatnya Enam Hari yang dimintai tolong. Secara anak-anak baru ada kelas semua dan cuman Brian yang nganggur, akhirnya dia lah yang berangkat technical meeting siang ini.

###RUANGMUSIK###

"Gimana hasil TM kemaren?" tanya Surya yang barusan datang.

Ruang MusikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang