Sejak kejadian aku dan Song sajang berdebat di depan ruangannya, dia tidak pernah muncul dan merepotiku lagi.
Bukan tidak, tapi belum. Ku dengar Song sajang sedang dalam perjalanan dari bandara menuju kantor setelah menghadiri fashion week di London tiga hari ini.
"Hei kau. Pelayan kantin!" Seru seseorang ketika aku, Jaewon dan Hanbin sedang membully Jinwo oppa.
Kami berempat menoleh bersamaan ke asal suara, seorang wanita sangat cantik berkaki jenjang mulus dan mempunyai body yang seksi muncul di kantin yang sedang kosong karena jam makan siang sudah lewat.
"Maaf??" Tanya Jaewon sedikit ragu.
Wanita itu melengos dan tiba-tiba menatapku tajam. "Ku peringatkan kau, jangan mendekati tunangan orang!! Apa kau tidak tau malu??"
"Maksud anda??" Aku memang cari mati, gosipku dan Song sajang memang menyebar cepat sekali dan aku tetap berpura-pura bodoh.
"Mino oppa, dia adalah tunanganku. Mulai sekarang kau tidak usah menyiapkan makanannya lagi. Karna aku yang akan menyiapkannya." Sinis gadis itu.
"Bukannya noona dapat titah dari Kwon sajang langsung?!" Hanbin membuka suara dan otomatis kakiku menginjak keras kakinya.
"AWWW," Jangan sampai hubungan persaudaraan Kwon sajang dan Song sajang terbongkar karena mulut kaleng hanbin. Karena ini adalah rahasia kami dan Kwon sajang.
Kwon sajang tidak ingin keluarganya terekspos dan dapat komentar buruk dari haters. Dia mengenalkan song Mino pada publik sebagai partner bisnisnya, bukan sebagai adiknya.
Dia melirikku sinis dan pergi.
"dia itu Kim Yura?? Salah satu member girlgrup everyDay? Yang sukses menjadi model dan juga main beberapa film? Sombong sekali." Jinwoo oppa mencibir membuka suara. Pria yang akan menikah ini walaupun ketampanannya membuat silau banyak gadis di luar sana (termasuk aku sendiri) punya kebiasaan berbicara polos tanpa dosa alias terlalu jujur dan apa adanya.
Untung sekali Jiyeon~ssi akan menjadi istrinya.
"Dia seperti nenek-nenek cerewet, noona kau tidak apa kan?!" Tanya Jaewon padaku.
Aku yang terdiam hanya menghela napas kasar.
Hanbin menatapku horor "Jangan bilang noona benar-benar ada affair dengan Song sajang????!!"
PLAKK
Kupukul kepala Hanbin keras. "YAK. Tidak sudi. Biarpun hanya tertinggal satu-satunya namja itu di muka bumi ini, lebih baik aku tetap sendirian daripada harus bersama dengannya!!"
Toh aku tidak akan berkencan ataupun menikah, aku akan mendedikasikan hidupku hanya untuk fokus kepada Jeiya. Tidak ada dalam kamusku aku mengenal laki-laki melebihi teman.
**
"Noona aku ke lobby dulu ne, bangunkan Seunghoon hyung kalau kau akan pulang." Pamit Jaewon. Sedangkan Hanbin dan Jinwoo oppa sudah ngibrit pulang sedari tadi. Aku mengacungkan jempol dan tetap sibuk dengan ponselku.
Aku belum pulang, di luar masih turun hujan dan aku lupa membawa payung.
Jeiya, eomma merindukanmu. Aku memandangi foto Jeiya yang tertidur di stroler dan disampingnya ada kado ulang tahun dariku.
Ku lirik Hoonie yang tertidur di kursi yang ia gabung-gabung, kelihatannya dia benar-benar kelelahan setelah menjamu tamu Song Sajang secara private sendirian.**
Mino pov
Aku capek sekali dan akan beristirahat, tapi bunyi perutku yang keroncongan membuatku bangkit menuju kulkas di ruangan kerjaku.
Lee Seunghoon tadi menjamu tamu-tamuku dan memasak banyak, tapi kenapa aku tidak mood makan masakannya ya??! Padahal semua tamuku makan dengan lahap, sedangkan aku hanya minum segelas wine.
*
"OMO!! kau mengagetkanku," yeoja galak yang sedang fokus dengan ponselnya itu terkejut kaget dengan kemunculanku di pintu dapur.
"Aku mau makan," ucapku singkat. Sebenarnya aku gugup, terakhir pertemuan kami sangatlah buruk.
Tapi aku adalah Song Mino. Jaim dan stay cool.
Dia menatapku sebentar dan menoleh ke arah lain,
"YAK LEE SEUNGHOON BANGUN." teriaknya.
Aku meloncat kaget, dia benar-benar galak. Ku lihat arah pandangannya, dari meja sebrang muncul kepala namja bermata sangat sipit.
"Hujannya sudah berhenti noona? Ayo aku antar sampai ke apart mu." Ku lihat Irene mengkode Seunghoon untuk melihat ke arahku.
Namja itu menoleh padaku dan seketika berdiri.
"Oh Song sajang, ada yang bisa kubantu??" Dia bertanya padaku dengan menampilkan senyum yang membuat mata sipitnya semakin tak terlihat.
Aku belum membuka suara, gadis berkacamata itu mendahuluiku.
"Dia ingin makan, kau masakkan sana. Aku tunggu di lobby!!" Gadis itu beranjak pergi, tapi aku yang masih di ambang pintu dapur menghalanginya.
Aku kan ingin masakan gadis ini.
"Permisi!!" Tekan dia cuek. Baru kali ini aku melihat Irene tanpa seragam kebanggaannya yang biasa menenggelamkan tubuh mungilnya itu.
Aku menghelas napas lelah, perutku sudah sangat sakit ini."Aku ingin kau yang memasak," perintahku lembut.
"Bukankah kau takut aku racuni?! Minggir!!" Jawab Irene dingin.
Aku tetap kukuh tidak mau minggir, bukan aku tidak mau, hanya saja perutku terasa kram bila dibuat bergerak. Aku ini kuat-kuatan menahannya.
Lee Seunghoon terdiam bodoh menyaksikan aku dan Irene sama-sama keras kepala.
Aku memperhatikan wajah cantiknya yang tanpa make up apapun itu. Terus-terusan kupandangi dia dan tiba-tiba saja hatiku berdegup kencang. Sangat kencang. Perasaan ini..
Sebelum tangannya mendorong kasar badanku, aku sudah ambruk tak sadarkan diri.
JENG JENG JENG. HAYOLOH MINO SEMAPUT MBAK. HEEYYYY GILA KETAMPANAN JINU OPPA TAK MAINMAIN PEMIRSAHHH. EH IYA INI NANTI MUNGKIN CUMA GADA 10 PART, CUMA CERPEN COLONGAN SOALNYA WKWK. KU SUKA BANGET SAMA JEON JEI, KEPOIN IG EMAKNYA JEI LUCU2 POST.ANNYA. WKKK
MAU KUPRIVAT TP LAPTOP LAGI MASUK ANGIN :((((
OH PAPA CHOI TIOPIIqqu istrimu lagi kangen nih wekawekaweka
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jei
FanfictionBae Jeiya bukanlah kesalahan, dia adalah anugerah untuk seorang Bae Irene, perempuan yang tidak memiliki siapapun dalam hidupnya ini sangat bersyukur atas kelahiran putri semata wayangnya. One Night Stand membuatnya memiliki teman hidup dalam hidupn...