Three

1.3K 191 17
                                    

"Noona apakah kau tahu Kwon Sajang akan cuti!???!" Ucap Hanbin tiba-tiba bertanya padaku.

Sambil menunggu Jaewon selesai membuat dessert, Hanbin membuka percakapan.
Aku menggeleng tidak tahu, "Tidak Bin~ah, memang ada apa?"

Hoon yang sedang sibuk bermain gamenya pun mulai merapat ke arah kami. Jaewon juga siap-siap memasang kuping super tajamnya.

"Tunangan bos mengalami tekanan berat, mereka berdua kan idol papan atas. Banyak sekali yang menghujat Dara noona, Dara noona punya gangguan ketenangan." Jelas Hanbin.

Aku dan lainnya melongo, kami semua di dapur cukup dekat dengan Dara eonnie. Wanita cantik itu sering sekali lebih betah berlama-lama di dapur daripada menunggu di ruang Kwon sajang.

"Netizen memang kasar, seharusnya idola kita bahagia kan harus didukung!!" Ucap Hoonie sebal. Aku mengangguk setuju dan khawatir terhadap Dara eonnie.

"Ayo kita menjenguknya, kita bawakan dia masakan enak-enak buatan kita," usulku.

Hoonie, Hanbin, dan Jaewon terlihat ragu akan usulku.

"Noona, tidak segampang itu. Miss Dara adalah selebriti papan atas, apalah kita yang hanya ampas bacon," jawab Hanbin sedih.

Hem iya sih. Tapi aku sangat menghawatirkannya. Dia sama seperti Seulgi dan Wendy bagiku. Setahun bekerja di sini membuatku dapat mengenal seorang Sandara Park. Model dan Aktris papan atas itu tidak sombong seperti kebanyakan model lain yang berkeliaran di sini.

Hubungannya dengan Kwon sajang sudah berlangsung lama, tapi mereka baru goes public ketika sudah bertunangan. Hujatan demi hujatan pun menyerang wanita mungil yang berusia awal 30 tahun itu.

"CHA!! finish!!" Jaewon berteriak dalam keheningan yang teraa, membuatku, Hanbin dan Seunghoon yang lagi berpikir menjadi kaget.

"YAK hyung mengagetkanku!!" Dengus Hanbin kasar sambil melempar sayuran busuk ke wajah uri Jaewon.

"Untung Hp yang baru kubeli ini tidak jatuh karena teriakanmu," sewot Hoonie.

"Jung Jaewon kau membuatku kaget, Oke kita bawa semuanya ke depan." Perintahku.

***

Aku berada di dapur sendirian, Hoonie, Hanbin dan Jaewon sedang melayani para wartawan itu. Sedangkan aku melayani karyawan yang sedang makan siang.

Cukup banyak karyawan yang makan di kantin, untungnya uri Hanbin tadi bergerak cepat berbelanja. Jadi kami bisa memasak banyak sekali.

"Eonnie aku tambah dagingnya ya?" Ku dengar Lisa memanggilku dan masuk kedalam dapur

Aku tersenyum mengangguk dan menyerahkan dessert yang khusus dibuatkan Hanbin tadi kepada Lisa.

"Ige mwoya eonnie?"

"Makanlah, aku berterima kasih karna kau telah membantu Hanbin tadi." Aku tersenyum.

Lisa menerimanya dan tersenyum senang, "cute sekali eonnie, aku senang bisa membantu kalian. Tadi aku berjalan-jalan ke pasar tradisional eonnie. Aku sangat senang, mengingatkanku pada kehidupan asliku di Thailand,"

Lisa bercerita dan aku mendengarkannya sambil tertawa kecil. Gadis ini sama sepertiku dan Dara eonnie. Kesepian tidak ada keluarga. Tapi Dara eonnie dan Lisa meskipun kesepian, mereka masih ada keluarga walaupun jauh. Sedangkan aku?

Aku hanya punya Jeiya dalam hidupku.

**

Mino pov.

"Jadi ku mohon bantuan kalian semua, terima kasih." Aku pun menutup konferensi pers ini. Ku lihat binar-binar kebanggaan di mata hyungku.

"Makanlah, aku sudah menyiapkan makan siang untuk kalian. Terima Kasih." Ucap Jiyong hyung, kami berdiri membungkukkan badan dan berjalan keluar.

Baby JeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang