Eleven

1.6K 207 30
                                    


"AAAKKKKKK," Dara menyuapkan sesendok pancake yang dilapisi ice cream strawberry pada Jeiya.

"Kiyowo," dengan gemas jongki mencium pipi bulat Jeiya yang menggembung lucu.

"Appa, eomma mengatakan padaku bahwa aku hari ini tidak boleh terlalu banyak makan ice cream," ucap Jeiya berkata pada Mino setelah pancake di mulutnya habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Appa, eomma mengatakan padaku bahwa aku hari ini tidak boleh terlalu banyak makan ice cream," ucap Jeiya berkata pada Mino setelah pancake di mulutnya habis.

"Ah , padahal auntie membuat pancake ini khusus untukmu sayang."

Mino yang melihat itu tertawa kecil, "ne baby, kau baru sembuh,"

tapi dia menjadi diam gugup ketika Jiyong yang berada tepat di kursi sebrang membuka suara.

"Aku masih tidak percaya, ini fakta yang tak pernah aku duga." Jiyong menghela napas pelan.

"Hyung mianhe," Mino tidak berani menatap mata hyungnya.

Setelah kemarin Mino dan Irene berdebat panjang, akhirnya Irene memutuskan untuk mencoba. Mino sekuat tenaga meyakinkan kepercayaan diri Irene untuk bersanding bersamanya.

Irene akhirnya luluh karena putrinya juga perlu wujud figur appanya, bukan hanya pengenalan teori sekilas.

"EOMMAAAA!!!" Tangisan Jeiya membuat Irene meloncat berlari ke kamarnya. Jeiya sedang menangis terisak dengan bergelung selimut pororo kesayangannya.

"Baby eomma disini," Irene menggendong putri kecilnya yang sedang demam itu. Setelah tadi minum obat dan rewel seharian akhirnya Jeiya bisa tertidur lama sekali.

"Eomma, nuguseyo?" Jei berbisik pelan pada telinga Irene...

Hati Mino sedikit tercabik, putrinya tidak mengenal dirinya sama sekali.

"Itu Appa," Irene mengelus pelan punggung Jeiya. Dia memberi isyarat pada Mino untuk mendekat.

Sedari Jei kecil walaupun Irene tidak ingat siapa ayah Jei, Irene tetap mengajarkan apa posisi 'appa' di kehidupan Jei. Setiap Jei bertanya 'where is my appa?' Maka Irene akan menjawab 'Jei appa sedang mengelilingi dunia yang luas ini' dan tentu saja Jei sangat percaya pada Irene.

Mino yang gugup mendekat pelan.

"Hei baby," ucap Mino ketika berada di antara mereka.

"Anyyeonghaseyo," Jeiya mengucap salam walaupun sedang berada di gendongan Irene. Mino takjub dan dengan refleknya dia mencubit pelan pipi Jeiya,

"Wah kau pintar sekali, kyeopta."

"Cha, eomma siapkan air hangatmu ne? Tunggulah di sini." Ucap Irene menurunkan Jeiya kembali diatas kasur mereka yang sangat luas itu.

Jeiya menurut dan mengambil selimutnya, dia menyimpan dirinya kembali di dalam selimut kesayangannya.

Irene yang melihat itu hanya tersenyum kecil dan berbisik di telinga Mino, "Dia sedang malu." Lalu Irene berjalan menuju kamar mandi meninggalkan mereka berdua.

"Baby," panggil Mino menirukan Irene.

"Ne appa?"

Mino kembali takjub dan membawa tubuhnya tidur di sebelah Jei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mino kembali takjub dan membawa tubuhnya tidur di sebelah Jei. Dia langsung mencium cium pipi Jei gemas yang membuat Jei berteriak geli.

"Appa stop, apakah appa membawa oleh-oleh untukku? Apa selama perjalanan appa sangat senang seperti Dora dan Boots??" Tanya Jeiya. Dia sangat senang appa yang tidak pernah ditemuinya akhirnya pulang.

Mino yang mendengar itu hanya cengo, tapi segera sadar dan mengangguk semangat menjawab pertanyaan putri kecilnya.

"Kau mau oleh-oleh apa baby??"

Jeiya terdiam sebentar dan berpikir. "Appa, apa appa punya eomma beruang yang sangat besar?"

"Yak baby ayo mandi, air hangatmu sudah siap." Sebelum Mino menjawab, kepala Irene menongol dari pintu kamar mandi yang berada di kamar ini.

"Neeee eomma.!!"

"Bawa dia kesini please," pinta Irene.

Mino mengangguk dan mengulurkan tangannya yang disambut semangat oleh Jeiya. Dan untuk pertama kalinya Mino pun menggendong Jeiya dalam hidupnya.

*

Setelah selesai mandi, Jeiya makan di suapi Mino, mereka berdua sangat cepat akrab sekali.

Irene pun mendengus lelah dan lama kelamaan dia tertidur karena diacuhkan Mino dan Jeiya.

Irene pun mendengus lelah dan lama kelamaan dia tertidur karena diacuhkan Mino dan Jeiya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pengen post :v

Baby JeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang