2. Hate

7K 835 37
                                    




*Naruto Pov*

"Otou-san kami berangkat sekolah dulu." Aku dan Kyuu-nii perpamitan pada ayahku yang sedang menikmati sarapannya dimeja makan.

"Hati-hati dijalan anak-anakku !" Teriak ayah.

"Kudengar kau berkelahi dengan Uchiha kemarin." Perkataan Kyuubi membuat aku sedikit berhenti saat membuka pintu mobil.

"Bukan berkelahi. Hanya masalah kecil saja." Aku masuk kedalam mobil dan diikuti oleh Kyuubi.

"Benarkah? Lalu apakah dia yang menyebabkan luka di bibirmu itu?" Kyuubi kembali bertanya. Uhhh... dia sangat protektif terhadapku, sebenarnya Kyuubi adalah kakak angkatku. Ibuku Kushina memiliki seorang adik yang adalah orang tua kandung kyuubi, akan tetapi kyuubi terlibat sebuah kecelakaan dimana kedua orang tuanya meninggal dunia dan orang tuaku mengadopsi kyuubi, menyayangi kyuubi seperti anak sendiri hingga ibuku meninggal saat melahirkanku. Sehingga kyuubi selalu menjagaku dan ayahku karena tidak ingin kehilangan orang-orang yang sangat ia sanyangi lagi.

"Kyuu-nii aku tidak apa-apa. Itu hanya masalah kecil, jangan terlalu dipikirkan. Oh..dan jangan katakan ini pada Itachi, itu akan membuat Sasuke tambah marah." Siapa itachi? Dia adalah kekasih Kyuubi, kakak kandung Sasuke. Penerus Sharingan grup yang terkenal itu. Hebat bukan?

"Kau ini... jika Sasuke yang salah, jangan melindunginya. Aku tau kau sangat ingin menjalin hubungan baik dengan Uchiha bungsu itu karena sebentar lagi aku akan menikah dengan Itachi. Tapi aku akan memberinya pelajaran jika ia menyakiti adikku ini." Nah...nah Benarkan kataku, kyuubi akan seperti ini.

"Kyuu jangan buat Sasuke ikut membencimu karena membelaku, dia lebih manganggapmu seorang kakak daripada kakaknya sendiri. jangan buat dia kecewa." Ucapku pada Kyuubi.

"Lalu, kau ingin aku membuat adikku sendiri yang kecewa? Aku tidak mengerti Naruto, mengapa ia begitu membencimu. Padahal dia anak yang sangat tampan bahkan melebihi Itachi."

"Haha...jangan kau samakan itachi dan si pantat ayam itu. Itachi 100 kali lebih baik darinya. Walaupun itachi agak pendek sepertimu." Aku terkekeh pelan.

Tiba-tiba aura suram menyelimuti mobil yang sedang dikemudikan Kyuu, aduhh...sepertinya aku salah bicara, menyinggung tinggi Kyuubi adalah hal yang tabu. Habislah aku.

"Kyuu..aku tidak bermaksud-"

"PE-pe-pendek katamu? Baiklah sekarang tidak ada kakak yang baik. Rasakan ini adikku sayang !" Kyuubi memotong ucapanku dan menarik gas kuat. Oh tidak, sekarang ia sudah menunjukkan sifat aslinya. Habislah kau Naruto.

"KYUUUUUUUUBIII !!!!!!!!!!!!!!!"

Dan sepanjang jalan menuju sekolah dihiasi suara teriakan histeris dariku, tawa mengerikan Kyuubi dan cacian pengendara lain.

***

"Astaga Naruto~ kau seperti orang yang habis buang air keras tetapi tidak bisa keluar-keluar." Lee yang bertemu ditempat loker menyapaku dengan giginya yang putih seperti guru Guy.

"Diamlah Lee atau aku akan mengecat gigi putihmu itu dengan warna hitam sehingga banyak siswa yang akan berterimakasih padaku karena tidak lagi silau ketika berbicara denganmu." Ucapku sarkastik. Aku cukup kapok akibat dikerjai Kyuubi tadi, bahkan perutku masih terasa mual.

Lee terlihat takut akan ancamanku yang lucu barusan.

"Hei...hei..aku hanya bercanda. Kau tidak melihat Kiba?" Aku mencoba mencari kekanan dan kekiri.

"Oh...dia dan Shika berjalan bersama ke toilet ." Jawab Lee menerawang.

Ck..ck..ck pasangan aneh itu, padahal ini masih jam 8.30 pagi dan mereka sudah melakukan hal yang tidak-tidak. Aku hanya menggelengkan kepala ketika mengingat saat aku memergoki mereka sedang saling membuka baju ketika berkunjung dirumah Kiba. Waktu itu Shikamaru terlihat sangat marah dan menatapku seperti seorang nyamuk Aedes egipty. Benar nggak yang aku katakan?

Jika kalian bingung mengapa banyak pasangan sejenis disini, jawabannya Cuma satu. Semuanya sudah dilegalkan di Konoha, mengingat ditemukannya pria yang bisa mengandung 25 tahun yang lalu.

Yah, walaupun tidak semua pria bisa mengandung tapi jika sudah saling suka apa boleh buat. Hal itu sudah bukan menjadi hal tabu lagi sekarang.

Aku sampai di kelas dan masuk bersama Lee sambil bersamaan menyapa. "Ohayou minna-san!" beberapa ada yang menjawab dan beberapa sibuk dengan urusan mereka sendiri.

Hinata menyapaku seperti biasa, Sakura tidak bersamanya karena ia sedang membicarakan sesuatu dengan Ino. Aku rasa Sakura dan Ino masih sakit hati atas pengakuan Sasuke kemarin.

Sasuke? Tanpa melihatnya aku sudah bisa menebak bahwa ia sedang duduk di bangkunya dan menatap tajam kearah luar jendela. Dikelas kami cukup ramai sebelum pelajaran dimulai hanya karena para wanita yang mengidolakan Sasuke selalu melihatnya dari luar kelas.

Aku duduk dibangku dan melihat kearah Sasuke sebentar. Sejujurnya aku sangat iri dengannya, dia sempurna, tampan, kaya, dan juga pintar. Ia adalah predikat teman yang sangat aku inginkan, aku tidak pernah memiliki teman sepertnya, ditambah sifat cueknya itu.

Sebenarnya teman jauhku Gaara yang tinggal di Negeri sebelah aku belum tau asli bagaimana orangnya, tetapi dari cara kami mengobrol di sosmed sepertinya dia adalah orang yang ramah.

"NARUTO !" Kiba masuk kedalam kelas dan meneriakkan namaku diikuti oleh Shika.

"YO !" Balasku. Bisa dibilang ini sangat heboh dan berlebihan, tapi siswa dikelas kami sudah maklum.

Shikamaru mengambil sesuatu dari dalam tasnya lalu menghampiriku dan Kiba. Ia memberikan buku Matematika miliknya, dan aku mengerutkan dahi.

"Aku tahu kau pasti lupa Pr Matematika dari Kakashi sensei minggu lalu, salinlah cepat karena dia akan masuk 30 menit lagi." Ujar Shika menataku malas.

"Uwahhh....Shika, jika saja kau bukan milik Kiba aku pasti sudah memacarimu." Aku memeluk buku Shikamaru dan kiba hanya memberikan deathglare padaku.

"Dasar bodoh." Suara seseorang dibelakang bangku milikku terdengar tidak bersahabat. Sasuke mengejekku.

"Apa masalahmu Uchiha?" Kiba yang pertama kali tersulut api. Ia kelihatan marah dengan perkataan Sasuke.

"Aku hanya mengatakan sebuah fakta. Dan pacarmu itu sama saja bodohnya dengan temanmu. Apa yang kalian dapatkan dari memberi hasil dari pekerjaan kalain sendiri kepada orang yang tidak bisa apa-apa sepertinya?" Sasuke akhir-akhir ini terlihat sering bersuara walaupun perkataan yang keluar sangat tajam.

Ketika Kiba ingin kembali membalas perkataan Sasuke aku menahannya.

"Maaf saja Uchiha, aku mungkin bodoh seperti yang kau katakan. Tapi, mungkin bagi seseorang sepertimu kau tidak akan bisa mengetaui apa yang dimaksud dengan persahabatan."

"Jadi maksudmu persahabatan adalah hal dimana kau bisa bergantung pada orang lain ketika kau tidak bisa melakukan sesuatu bahkan untuk dirimu sendiri?" Sasuke menatap datar kami.

"Sepertinya kau tidak bisa menangkap perkataan Naruto, aku memberikan itu karena sahabatku membutuhkannya. Bukan berarti aku tidak membiarkan ia berkembang sendiri, tetapi aku hanya membantunya karena ia Sahabatku. Hanya karena Naruto tidak pandai dalam pelajaran dan kau bisa mengatakannya bodoh. Itu salah besar, Mendokusai." Shikamaru menguap,

Sasuke menatap Shikamaru sengit.

"Apa yang bisa dilakukan seseorang yang hanya memikirkan kesenangan yang akan ia dapatkan, tanpa memperdulikan hal yang terjadi padanya nanti." Sasuke kembali menatap keluar jendela.

"Sepertinya kau sangat tertarik dengan masa depanku." Ujarku pada Sasuke, sekarang aku sudah menghadapkan kursiku kearahnya.

"Ya tentu. Aku akan sangat senang ketika melihatmu terjatuh dan tidak bisa melakukan apa-apa dimasa depan nanti. Ketika semua orang yang kau percayai ini mulai meninggalkanmu sendiri kedalam kegelapan, itu ....



mungkin yang sangat kunantikan."



Hallo semua, maaf telat dikit yah..hehehe, semoga suka.

Fuu~ sangat butuh dukungan kalian looohh... Terimakasih yang sudah sempat baca.

See !

My Future ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang