Naruto dan Sasuke kembali terdiam. Menikmati angin malam diatas balkon itu cukup menenangkan hati, Naruto tidak terlalu sering melihat pemandangan langit yang dihiasi bintang sejelas ini, karena kawasan kompleks rumahnya yang terang sehingga menyamarkan cahaya bintang-bintang tersebut.“Jika tidak salah, besok kita pergi kesekolah menggunakan kereta ya? Karena Kyuu-nii mengambil cuti untuk mengurus pernikahannya dan besok mereka akan sibuk untuk mengatur semuanya.” Naruto kembali membuka suara.
“Sepertinya begitu, Ojii-san juga tidak suka jika kita terlalu meninggalkan adat jepang. Jalan kaki itu lebih sehat katanya.” Sepertinya Sasuke sudah terbiasa pada hal seperti itu jika sedang menginap di mansion Uchiha.
“Baiklah, kita akan pergi jalan bersama kan Sasuke?” Tanya Naruto bersemangat ia menatap Sasuke dengan berbinar.
Sasuke menghela nafas sejenak. Tangannya kembali mengelus kucing yang tertidur pulas dipangkuannya itu. Ia mengangguk mengiakan pertanyaan Naruto.
Naruto semakin terlihat senang.
“Yosh, asalkan ada teman jalan pasti asik.” Naruto mengapalkan kedua tangannya dihadapan Sasuke.
Sasuke menatapnya datar.
“Yang jelas kau harus bangun lebih awal, karena tempat ini cukup jauh dari sekolah. Belum lagi jika harus berdesak-desakkan dengan orang-orang dijam sekolah dan kantor.” Ucap Sasuke.
Naruto mengangguk tanda mengerti. Lalu ia tersadar sesuatu.
“HEE! Berarti aku harus tidur sekarang juga. Kau juga begitu Sasuke, ayo cepat kita turun dan tidur. Itu sudah larut malam.” Panik Naruto. Jujur saja, Naruto juga tidak ingin mempermalukan dirinya dihadapan keluarga Uchiha. Mengingat ia adalah remaja yang harus dibangunkan setiap pagi oleh panggilan sayang dari Anikinya.
“Hn...berisik, kau baru sadar.Jika kau sudah ingin tidur, bawalah kucingmu. Biarkan ia tidur dengan tenang dikandangnya. Aku akan turun sebentar lagi.” Ucap Sasuke lalu berdiri dan dengan hati-hati mengangkat anak kucing milik Naruto dan menyerahkan pada Naruto.
“Oke. Arigatou ne, Sasuke. Kita sudah terlihat seperti orang tua mereka saja ya, hahahaha.” Canda Naruto. Namun setelahnya Sasuke tidak terlawa dan hanya menatapnya tajam.
“Errr....Just kidding, aku akan tidur diluan. Malam Sasuke..!” Naruto berbalik dan melangkah dengan cepat meninggalkan Sasuke.
Meninggalkan Sasuke yang mamatung dan masih memikirkan Candaan Naruto tadi.
***
Pagi ini Naruto dapat bangun lebih cepat, ia sendiri saja heran bisa bangun jam 7.30, itu terlalu pagi untuknya. Salahkan kedua anak kucing dalam kandang yang terus-terusan mengeong karena lapar itu. Sehingga ia dengan cepat terbangun.
“Ya...ya...ya, kalian bahkan lebih berisik dari Kyuu-nii. Hoamm..” Naruto menggaruk rambutnya yang terlihat tidak beraturan, *Padahalkan rambut naruto memang selalu seperti itu. Hehehe
“Makan-makan yang banyak, hmmm.... Kotoran kalian bau ya, tapi kalian sudah pintar menyembunyikannya dalam pasir itu.” Ucap Naruto saat mencium bau tak sedap pada tempat pasir untuk kotoran kucing yang ada didalam kandang sana.
Setelah selesai memberi makan Ojiirei dan Ojiryu, Naruto langsung masuk kekamar mandi karena panggilan alam.
***
“Ck.. Dobe, Bisakah kau berjalan seperti orang normal?” Sasuke mau tak mau harus menegur Naruto. Bagimana tidak, Naruto sekarang berjalan kekiri dan kekanan setiap melihat sesuatu hal yang menarik perhatiannya.
Naruto dan Sasuke sedang berjalan bersama untuk kesekolah pagi ini. Naruto yang memang periang dan sedikit hiperaktif malah bertambah tatkala melalui jalan jalan yang belum pernah dilewatinya.
“huh, aku sedikit pelupa kalau menyangkut alamat. Bagaimana jika suatu saat aku harus ke mansion Uchiha sendiri dan aku lupa jalan menuju kesana?” Ujar Naruto merengut.
Sasuke tersenyum walaupun sebentar dan Naruto tidak sempta melihat itu.
“Hn..Dobe, tetaplah Dobe.” Ejek Sasuke.
“Hn...Teme, juga tetaplah Teme.” Naruto mebalas dengan wajah dan Suara yang dibuat buat, Sasuke yang melihatnya langsung menatap tajam kearah Naruto.
“Woahh.... Ikan Koi !” Seru Naruto saat mereka tiba di sebuah jembatan yang dibawahnya terdapat kolam koi. Sebenarnya ia hanya melarikan diri dari tatapan mematikan ala Uchiha Sasuke itu.
“NARUTO !” Tiba-tiba saja terdengar suara Gaara dari arah belakang, dan benar saja. dibelakang sana Gaara sedang berlari kearah Naruto dan Sasuke.
“Gaara? Kau juga lewat sini?” Naruto bersemangat saat melihat sahabatnya itu. Sasuke hanya mendengus dan lanjut berjalan seakan tak peduli.
“Hahaha kebetulan sekali, berarti kita searah dan jalan bersama kesekolah.” Jawab Gaara dengan senyum yang merekah.
“Sugoi... Sasuke, kita akan kesekolah bersama Gaara juga ternyata.” Ujar Naruto setengah berteriak pada Sasuke yang berjalan didepan mereka.
Sasuke melirik sekitas, entah kenapa dia merasa tidak suka saat mendengar Gaara akan ikut bersama mereka.
Kebetulan yang sama sekali tidak ia suka.Mohon maaf sebesar besarnya, Karena Fuu-san tidak bisa on dan hilang kabar.
Beberapa kali dia chat sama saya, tp banyak urusan yg harus dia urus kedepannya. Semoga dia bis kembali.
Untuk saat ini hanya ini yg bisa saya berikan, sesuai dengan instruksi dari Fuu-san.
Makasiih jika masih ada yang suka.
Sekali lagi mohon maaf, saya Akan tetap membantu Fuu-san untuk menyelesaikan My Future secepatnya karna gambaran dari ceritanya sudah dia ceritakan semua melalui chat. Jadi stay tune, Terimakasih!!!#YUU
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future ?
FanfictionNamikaze Naruto, remaja blonde blasteran Jepang dan Canada itu adalah seseorang yang periang. Selalu tersenyum pada siapapun dan membantu siapapun. Sikapnya itulah yang membuatnya sangat dibenci oleh seseorang. Uchiha Sasuke, Putra bungsu Keluarga U...