15. CHANGE

5.3K 650 104
                                    

Play The Instrumental Video for more enjoyable reading experience.



Sekarang Sasuke bingung, apakah ini yang dinamakan ikatan pertemanan?

Apakah kecemasan yang ia alami itu wajar bagi seorang yang merasa khawatir pada teman? Sasuke tidak pernah merasakan hal yang seperti itu, namun entah kenapa saat Naruto menyodorkan tangan dan tersenyum kearahannya.... hal yang selama ini ia benci adalah hal pertama yang dipikirnya aneh.

Kesal? Mungkin jawabannya adalah 'Ya'

Alasan simple, karena gadis yang ia sukai malah menyukai Naruto.

Tapi, ia membenci Naruto bahkan sebelum ia menyukai ataupun bertemu dengan Hinata.

Iri? Tentu saja itu juga menjadi alasan utama.

Naruto mempunyai banyak hal yang tidak mungkin Sasuke miliki. Walaupun bagi banyak orang Sasuke adalah sosok yang sempurna.

Tapi ia lupa alasan mendasar yang selalu ia pikirkan dahulu, semuanya menghilang. Digantikan perasaan senang yang menggebu ketika ia akhirnya bisa lebih dekat dengan seseorang yang dibencinya itu.

Mari kita tinggalkan pemikiran aneh sang Uchiha bungsu itu dan kembali ke dalam cerita.

Dengan kegengsian yang amat tinggi, Sasuke menyembunyikan perasaan senang dengan ekspresi dinginnya itu.

Ia menjabat tangan Naruto dan menatap Naruto yang memamerkan gigi putihnya itu dengan datar.

"Ini kulakukan demi Hinata, Dobe."

Ujarnya kemudian.

Semua terdiam, mungkin untuk waktu yang singkat Hanya Sasuke yang bisa melihat kekecewaan dibalik senyuman Naruto.

Ia merasa bersalah sekaligus bingung pada apa yang ia katakan.

Sasuke memandang wajah teman-teman Naruto diatas tangga sana yang sedang menatapnya dengan beragam ekspresi.

"Tentu saja, sekarang aku tidak keberatan berteman denganmu." Lanjut Sasuke.

"Sugee Sasuke !" Naruto melepas genggaman tangannya. Wajahnya berseri seperti seorang bayi yang melihat susu (?)

Dengan cepat ia memeluk Sasuke, membuat semuanya yang ada disana terbelalak kaget.

Bahkan sang korban tak kalah kagetnya.

"Aku tidak percaya ini, sekarang aku bisa berteman denganmu. Dengan kata lain aku sudah tidak menjadi orang yang tidak kau sukai lagi." Naruto kegirangan, tanpa mengetahui banyak sosok yang cemburu dengan apa yang ia lakukan saat ini.

Naruto tidak mempunyai waktu untuk memikirkan hal itu, salah satu impiannya untuk bisa berteman atau akrab dengan adik Itachi-nii sudah terkabulkan, bagaimana mungkin ia tidak senang. Tapi, memang dasarnya Naruto kurang peka terhadap situasi. Hal yang aneh bukan? Sedangkan jika tentang Sasuke, ia sangat peka.

"Dob....Dobe, apa yang kau lakukan?" Sasuke terlihat berusaha melepaskan pelukan Naruto.

Kiba dan Hinata terkekeh geli melihatnya.

"Dia melakukannya lagi. aku jadi merasa Deja vu." Ujar Kiba pada Shikamaru.

Gaara menyerngit bingung.

"Waktu tk, dia sangat senang sampai memeluk kami berdua hingga sesak kami nafas." Shikamaru menjelaskan.

Gaara mengangguk, ia ingat waktu itu Naruto juga memeluknya. Ternyata itu bukan hal yang spesial.

My Future ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang