Semenjak bel masuk tadi, gerak gerik Naruto terlihat aneh. Ia hanya duduk manis dibangkunya dan senyum-senyum seperti orang gila.Bukankah terakhir kali ia merasa kesal terhadap Sakura dan Ino.
Kiba yang duduk disampingnya saja menyerngit bingung. Kalian ingin bertanya bagaimana dengan Sasuke? Dia terlihat masa bodoh namun sepertinya ia juga mulai merasa risih.
"Pssstt."
Kiba menyikut tangan Naruto yang berada diatas meja. Tentu saja Kiba merasa Khawatir teman sabangkunya sedang mencoba untuk mencari masalah saat pelajaran Anikinya sendiri.
Dan akhirnya Naruto sadar.
"Ada apa?" Naruto malah bertanya dengan wajah polosnya.
"Perhatikan pelajaran Matematika dari Anikimu didepan sana. Jika tidak ingin dilempar buku." Kiba menatap sinis Naruto.
"Emang apa yang aku lakukan dari tadi?" Naruto malah merasa seakan ia tidak melakukan apapun. Oke daripada ia yang menjadi sasaran nantinya, Kiba lebih memilih diam dan tidak meladeni Naruto sekarang.
Tidak sengaja Naruto menghadap kedepan dan menemukan Kakaknya tercinta didepan sana menatapnya tajam. Hanya sebentar tapi Naruto bisa merasakan aura mengerikan dibalik tatapan itu.
'Are..kenapa Kyuu-nii menatapku dengan mengerikan seperti itu tadi.' Itulah isi benak Naruto. Apakah ia masih belum sadar juga.
*Author dan Readers hanya bisa geleng-geleng kepala*
***
"Apa yang terjadi dikelas tadi?" Shikamaru menatap kekasihnya dan Naruto bergantian. Bukan Shikamaru jika tidak mengetahui apapun dengan melihat ataupun hanya mendengar saja. Walaupun ia sering tertidur dikelas, ia adalah seseorang yang sangat jenius.
"Naru melamun sambil tersenyum seperti orang gila. Aku sempat takut dia kesurupan tadi." Jawab Kiba sambil meminum minuman kaleng miliknya.
BYUURRRR
Naruto disampingnya menyemburkan soda yang baru saja ingin ia telan.
"Iuh... Naruto, Please .." Kiba memutar bola matanya dengan tatapan jijik. Ya, Naruto selalu menyemburkan sesuatu yang ia sedang konsumsi ketika ia kaget. Untunglah kali ini ia tidak menyemburkannya kearah Kiba dan Shimaru yang duduk disampingnya.
"Kiba ! yang kau katakan tadi itu benar? Pantasan saja Kyuu-nii menatapku dengan sangat menakutkan tadi." Naruto hanya manggut-manggut. dan kiba menggeleng-geleng.
Mereka kembali menikmati minuman kaleng mereka masing-masing. Bel pulang sudah berbunyi sekitar 30 menit yang lalu, mereka bertiga hanya sedang menunggu Kyuu-nii Naruto yang sedang mengerus sesuatu sebelum pulang. Ya, Kiba dan Shikamaru akan pulang jika Naruto sudah dijemput dengan aman. Sungguh para sahabat yang sejati.
"Jadi..pertanyaannya adalah.." Shikamaru menaruh kedua tangannya didepan bibir. Pose andalan ketika ia sedang serius.
"Apa yang sedang kau pikirkan Naruto? Padahal tadi siang Sakura dan Ino sempat membuatmu kesal." Lanjut shikamaru to the point.
Naruto terlihat berfikir...
Lalu matanya kembali berbinar, ia berdiri dari duduknya lalu tersenyum sumingah pada Shikamaru dan Kiba.
"Kalian tidak akan percaya !" Ujarnya bersemangat.
"Apa?" Tanya kedua temannya bingung.
"Gaara akan pindah kesini !"
"Oh.." -Shika
"Siapa dia?" -Kiba
Naruto hanya bisa cemberut akan reaksi kedua sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future ?
FanfictionNamikaze Naruto, remaja blonde blasteran Jepang dan Canada itu adalah seseorang yang periang. Selalu tersenyum pada siapapun dan membantu siapapun. Sikapnya itulah yang membuatnya sangat dibenci oleh seseorang. Uchiha Sasuke, Putra bungsu Keluarga U...