BAB 6

22 4 0
                                    

"Aku ingin memberi seluruh hatiku untukmu"


SAAT ini Stella sedang bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan. Outfit nya kali ini adalah roundhand sweater blue dan black ripped jeans. Tidak lupa didalam tasnya berisi salah satu novel yang baru dibelinya. Stella keluar dari apartement nya lalu menuruni anak tangga dikarenakan lift nya rusak.

Sesampainya dibawah, di langsung keluar menemui Nathan. Yap, kali ini stella hangout tidak sendirian, melainkan berdua dengan Nathan. Sebenarnya sih bukan hangout, tapi Nathan menawarkan dirinya untuk memperlihatkan kota Bandung.

Caranya menawarkan diri pun cukup memaksa, saat Nathan pulang dari apartement stella -tepatnya 3 hari lalu- sebelumnya dia meninggalkan secarik kertas yang bertuliskan nomor telepon, id line dan Instagram juga alamat rumahnya.

Dengan note: kalo ada apa-apa/need something just contact me ya.. gue tau lo sendirian di Bandung.

Ya walaupun itu terlihat sedikit aneh karena jarang atau bahkan tidak ada cowok yang senarsis itu meninggalkan info tentang dirinya sendiri disebuah apartement orang yang baru dia kenal. Tapi itu menjadi keuntungan tersendiri bagi stella, jadi dia dapat berkeliling kota Bandung tanpa tersesat.

"Kamu lama banget sih? Aku cape nih nungguin nyaaa." omel Stella kesal karena Nathan janji menjemputnya jam 10. Tapi sekarang sudah jam 11.20 sangat jauh dari janjinya.

"Duh berasa diomelin pacar deh hehehe.." ujar Nathan yang dihadiahi timpukan dari stella.

"Ya maap neng, tadi gue ada kelas tambahan. Dosen mana bisa dilawan" Nathan berkata jujur. Memang benar dia ada kelas tambahan tadi.

"Tapi ini sudah mau siang, dan aku lapar" rengek stella.

"Yaudah kita makan siang dulu ya. Mau makan dimana?" ajak nathan.

"Yakali aku yang tentuin tempatnya. Liat google maps aja masih nyasar kok" kata stella yang membuat Nathan tertawa geli.

"Yaudah deh gue yang milih tempat. Tapi lo anaknya gak milih-milih kan? Terus lo alergi apaan?"

"Enggak, aku gak pilih-pilih kok. Tapi aku alergi banget sama yang namanya kacang. Dan kata dokter itu alergi udah akut banget" jelas stella.

"Oke deh. Yuk naik.. tapi pake helm dulu" ucap Nathan lalu memakaikan helm di kepala stella.

Lalu Nathan melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Karena dia tidak ingin dicap cowok modus oleh stella. Nathan ingin dicap sebagai cowok gentle nan ganteng dan bertanggung jawab.

Ternyata hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai ditempat makan mereka -Restauran Padang yang sederhana- baru memasuki area parkir saja, aroma rendangnya sudah tercium.

"Kita makan disini?! Ah yang bener kamu!?" tanya stella kaget.

"Emang kenapa? Lo gak suka ya? Lo mau yang direstoran mahal? Yaudah naik lagi gih.."

"Ih kamu! Makanan Padang itu favorit aku tau! Emang tampangku tampang cewe matre yang levelan nya branded? Enggak ya. Justru aku lebih suka makanan yang sederhana dan ke-indonesiaan gini" kata stella riang.

"Wah sama dong. Makanan padang juga favorit gue, makanya lo gue bawa kesini" ujar Nathan tidak kalah senangnya. Karena dia dan stella mempunyai 1 kesamaan.

yang gini nih, yang gue suka. sederhana-simple-gak ribet dalam milih makanan.

Lalu mereka berdua pun memasuki rumah makan padang tersebut dan mencari tempat duduk.

"Lo ngapain excited gitu mau makan nasi Padang?" tanya Nathan heran.

"Dulu.. pacarku eh maksudnya mantan aku ngelarang aku banget untuk makan nasi padang. Karena dia gak mau aku gendut. Alasannya sih nanti baju dan gaun-gaun yang dia beliin buat aku gak muat. Jadi kalo jalan sama dia makannya pasti salad mulu, kadang makanan barat yang gak aku suka. Jadi aku excited banget mau makan makanan Indonesia gini" jelas stella panjang lebar. Walaupun penjelasannya awalnya sedih tapi diakhiri dengan nada gembira karena terlalu senang bisa makan makanan padang lagis seperti dulu.

Nathan hanya ber-oh ria saat mendengar cerita tentang mantan stella. Nathan jadi curiga, kesedihan yang dialami stella 3 hari lalu itu menyangkut mantannya. Nathan bisa melihat sorot mata stella saat bercerita tentang mantannya, persis saat nathan menanyakan mengapa dia hujan-hujanan diluar waktu itu. Sedih. Dan mulai saat ini nathan tidak akan menanyakan sedikitpun tentang mantan stella, karena nathan akan membuat stella melupakan mantannya dan membuat stella berpaling pada Nathan.

Tak lama kemudian makanan nya pun datang. Karena sudah tidak sabar, stella langsung makan duluan dengan lahap. Mungkin dia kelaparan atau terlalu gembira karena bisa makan-makanan padang sekarang.

Tidak peduli dengan opini itu, Nathan senang melihat stella makan lahap dengan perasaan senang. Walaupun stella makan sampai celemotan dan terlihat seperti kuli yang sedang makan tidak mengurangi kadar rasa suka Nathan pada Stella.

"Stel, mulai sekarang gue ikutin lo ya. Ngomongnya pake aku-kamu gitu, gak lo-gue lagi. Boleh kan?" tanya Nathan dengan sedikit ragu.

"Ya gapapa lah. Kenapa harus nanya, toh pake bahasa lo-gue itu terlalu gaul. Dan bahasa aku-kamu lebih nyaman dan bisa lebih akrab. Yang biasanya dipake orang buat pdkt ya kalo orang sini bilang?" jawab stella sambil terus menyantap makanannya. Stella sendiri tidak menyadari perkataannya barusan yang membuat nathan senyum-senyum sendiri tanpa diketahui oleh stella.

Dan semoga kita bisa lebih dari sekedar akrab ya stel.

Author note:

For you readers,
jangan lupa vote,comments atau apapun yang bisa ditinggal di Bab ini untuk kenang-kenangan.
Thank you for reads❣

Book's bring loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang