BAB 13

14 1 0
                                    

"Sedihmu tak akan lagi ada. Karena akan ku lenyapkan dengan tawa bahagia yang aku ciptakan"

SEJAK menerima telfon dari verdyo, stella menjadi lebih pendiam dari sebelumnya. Tidak ada senyum manis nan cerah yang stella pancarkan, kesedihan lebih banyak mengambil alih saat ini. Setiap detik ia selalu berpikir bahwa Tuhan tidak adil dalam kehidupannya. Disaat ada seseorang yang mulai mengisi hari-hari kelabu stella menjadi lebih berwarna, Tuhan justru menaruh kembali 'dia' penyebab hari-hari kelabu stella ke dalam jalan takdirnya.

Siang ini, nathan akan membawa stella pergi ke kantor juan sesuai dengan perintah juan. Juan memanggil stella dan nathan, untuk makan siang bersama di kantor juan.

Nathan Camalleo: aku udah dibawah, stel.
Stella Octavia Rinjani: iya.
Nathan Camalleo: jangan jutek gitu ah, ntar tambah pendek😛
Stella Octavia Rinjani: aku turun.

"Jutek nya setengah mati!" gerutu nathan sambil memukul motornya keras.

"Ni kalo ketemu si brengsek yang udah buat stella gini, abis gua mutilasi tuh orang!" kata nathan.

"Mau mutilasi siapa?" tanya seseorang yang berada dibelakang nathan. Nathan pun terkejut sampai badan nya sedikit terloncat kebelakang di jok motornya.

"Anjirlah.. kamu bikin kaget stel. Ngomong selamat siang sayang dulu kek apa kek" kata nathan asal sambil mengelus-elus dadanya.

Stella pun tidak merespon sama sekali perkataan nathan. Ia malah langsung naik ke motor nathan dan memakai helm lalu memeluk nathan dari belakang.

"Ke rumah kamu. Cepet" ucap stella cepat. Nathan pun merasa bingung.

"Lah? kita ini mau ke kantor ello stel. Kok kerumah aku sih?"

"Aku gak mau! Aku mau tau dimana rumah kamu. Jadi kalo aku tiba-tiba setres nanti, aku bisa langsung kerumah kamu." jelas stella.

"Gak perlu kerumah. Kamu kan bisa telfon atau sms aku dan aku bakal datang."

"Aku pernah 3 hari sms dan telfonin kamu. Dan kamu tau hasil nya kan?!" ucap stella yang kini mulai tidak sabar dan kesal.

"Itu--itukan--anu--"

"Udah gak usah dijelasin. Aku juga gak berhak atas kabar kamu!" ucap stella sarkas.

Nathan pun merasa mencelos hatinya. Ternyata stella marah saat nathan menghilang selama 3 hari kemarin. Nathan fikir stella akan baik-baik saja tanpa nya, ternyata stella tidak.
Lalu nathan menghadapkan sedikit badan nya ke belakang dan merangkul tengkuk kepala stella.

"Hei. Maaf ya. Aku minta maaf.. aku gak bermaksud ilang tanpa kabar kayak cowo brengsek diluar sana. Ada hal yang harus aku kerjain dikampus, dan itu buat aku gak bisa megang hape." kata nathan lembut-sangat lembut dan dibumbui sedikit kebohongan.

Ia kemudian mendorong pipi kiri stella lebih dekat ke wajahnya dengan jari telunjuk dan jari tengah nya, lalu menatap setiap inci wajah stella, yang membuat stella terpaku tak bisa bergerak. Ia kaku namun nyaman.

"Cuma orang spesial yang berhak atas kabar aku. Dan kamu masuk urutan kedua." kata nathan yang membuat dahi stella mengernyit.

Nathan.. udah punya pacar?

"Kamu jangan mikir yang enggak-enggak. Urutan pertama of course keluarga aku, stel." kata nathan yang membuat raut wajah stella kembali normal, ditambah raut malu-malu.

Dasar dukunnnnn!

"Aku janji, gak bakal ngilang gak jelas kayak kemarin. Itu akan menjadi kesalahan yang pertama dan terakhir, stel." kata nathan dengan setengah suara, yang dimana jika semua perempuan mendengar suara nathan, pasti mereka akan meleleh dan jatuh cinta.

"Janji? Sekalipun itu skripsi kamu?" tanya stella.

"JANJI! nanti kan aku ngerjainnya sama kamu" goda nathan sambil menoel-noel pipi stella, yang membuat stella tersipu malu.

"Nateng! Stop gombal ya!" kata stella lalu mendorong nathan dan melepas dari rangkulan nathan lalu tertawa kecil.

Tiba-tiba handphone stella berdering dan menerakan nama 'Big Boss❤' disitu. Nathan pun mengintip handphone stella dan mulai menerka-nerka siapa orang itu.

"Mukanya biasa aja pak. Ini Ello!" kata stella lalu menjawab panggilannya.

Untung aja gue bisa buat dia kembali seperti sediakala. Kalo kagak, bakal suram hari-hari gue, gak ada senyumannya.

Padahal kan ya, gue gak nanya siapa yang nelfon. Eh udah dilaporin aja, pengertian!

"Aku udah bilang ke kak ello, kalo aku mau kerumah kamu. Jadi ayo cepat!" kata stella menyadarkan nathan dari lamunan nya. Butuh 10 detik untuk nathan mencerna perkataan stella.

"Hah!? Kamu bilang ke ello, kalo kamu mau kerumahku!?" tanya nathan berteriak.

"Nateng! Jangan teriak-teriak ah, diliatin orang tuh. Iya aku bilang ke dia, emang kenapa?"

"Ya ampun jupen.. bentar lagi Intel bakal datang kerumah nih" kata nathan mulai panik sendiri.

"Lebay. Aku bilangnya dompet kamu ketinggalan, jadi kita ngambil dulu baru ke kantor kak ello." jelas stella.

"Kamu emang seneng ya kalo aku mati di tangan kakak kamu" ucap nathan dengan nada sedih dibuat-buat yang membuat stella terkekeh.

Lalu nathan menghidupkan motornya dan memakai helm nya, sehabis itu mereka meluncur ke rumah nathan.

׶∆

Sekitar 20 menitan, mereka berdua sampai di depan rumah tingkat dua tapi tidak terlalu tinggi, bercat biru dongker dipadu warna putih dan halaman luas di depannya. Lalu stella turun dari motor, disusul nathan.

"Ini rumah kamu?" tanya stella dengan mata memandang setiap inci dari rumah nathan.

"Yep" gumam nathan.

"My favorite colour!" pekik stella. Nathan pun hanya senyum-senyum sendiri.

"Yaudah, yuk." ajak nathan.

"Loh kita gak masuk? Aku belum liat dalamnya.." tanya stella manja.

"Heh anak kecil gak boleh masuk rumah cowo sembarangan. Nanti si cowo bisa khilaf!" kata nathan pada stella seperti memarahi anak kecil.

"Ish nateng paan sih!" ucap stella lalu memukul lengan nathan keras, dan nathan pun terkekeh.

"Hehehe.. kapan-kapan deh ya"

"Yaudah atuh, ayo ke kantor kak juan. Dia pasti udah cemas setengah mati" ajak stella yang berjalan melalui hadapan nathan. Sementara nathan yang mendengar perkataan stella pun tampak terkejut.

"Kamu kok tau dia cemas?"

"Nateng kalo bego jangan dipamerin ah, kasian"

"Ya jelas dia cemas lah, dia kan kakak aku dan tugasnya jagain aku dari cowo-cowo mesum di Bandung. Dan parahnya aku lagi sama salah satu dari mereka sekarang, jadi jelas dia cemas." jelas stella panjang lebar sambil memakai helm nya, sementara nathan mulai menekuk wajahnya.

"Nathan, ayo dong! Ini sudah yang ke 27 kali dia nelfon aku dan gak ku angkat!" ajak stella pada nathan yang masih merengut karena dikatai 'cowo mesum'

Sesaat setelah mendengar perkataan stella, nathan pun langsung bergerak cepat ke motornya yang sudah dinaiki stella itu seperti orang dikejar setan. Ia tidak ingin disikat habis oleh juan yang galak nya bukan main itu.

Waduh, bisa-bisa gagal jadi pebisnis nih gue. Sialan!

Lalu dengan cepat nathan melajukan motornya ke Arstello's Corp.

Author note:

For you readers,
jangan lupa vote,comments atau apapun yang bisa ditinggal di Bab ini untuk kenang-kenangan.
Thank you for reads❣

Book's bring loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang