BAB 8

14 3 0
                                    

"Aku sering kesepian. Tapi semenjak ada kamu, aku gak kesepian lagi"

STELLA dan nathan telah sampai ditujuan mereka, lalu nathan menyuruh stella membuka penutup matanya sendiri dengan syarat, ia belum boleh membuka matanya sebelum nathan suruh. Stella hanya meresponnya dengan anggukan pasrah.

"Awas aja ya tan, kalo sampe di hadapanku ini kamar yang isinya om-om genit--- ku pukul kamu pake wajan!"

"Sakit dong kalo pake wajan. Kenapa gak sekalian meja makannya neng dilempar ke abang" canda nathan yang membuat stella terkikik pelan.

"Eh, jangan panggil 'tan' dong stell. Kamu mah dari tadi gitu" lanjut nathan.

"Yaa abisnya kamu ditanyain juga gak jawab. Jadi aku manggil apa nih?" tanya stella, masih dengan mata tertutup.

"Singkatnya 'nat'. Panjangnya 'nathan'. Panggilan sayangnya 'baby'. Oke?"

"Skip yang terakhir. Ew!"

"Hahaha... yaudah siap ya buka matanya?" tanya nathan yang sudah bersiap didepan stella sambil memegang kamera untuk mengambil video stella saat ia membuka mata.

"Iya nih, aku udah siap!"

"Yaudah atuh neng, abang juga udah siap. Sini boboan sebelah abang" kata nathan lalu terkikik.

"Ih nathan mesum! Jangan gitu ah, geli!" rengek stella jijik mendengar celotehan nathan barusan.

"Hahahaha.. lucu banget deh ekspresinya gitu. Jadi gemes" kata nathan lalu mencubit gemas pipi stella yang dihiasi lesung tersebut. Tidak lupa nathan mengambil beberapa gambar dari ekspresi menggemaskan stella sebelum mencubitnya.

Lalu dengan pelan stella melepas kain yang menutupi matanya. Nathan merekam detik-detik stella melepas kainnya hingga matanya yang terbuka lebar.

Yang pertama stella lihat bukanlah kamar dengan om-om genit di dalamnya seperti dugaannya. Tapi ia melihat area terbuka yang disambut dengan tulisan Welcome to Paris Van Java Garden, jalan setapak dihiasi pilar-pilar dari tumpukan batu bata ekspos, lantai kayu, pot-pot gantung dan tanaman rambat di kiri dan kanan menyapa stella. Bagian atasnya ditutupi kanopi yang disanggah bambu-bambu nan manis tertata sedemikian apik.

Stella menutup matanya sejenak. "Suasana asri, hawa yang teduh dan sejuk. Sangat menginspirasi" gumam stella yang tentu saja masih terdengar oleh Nathan.

"Gimana? Suka gak?" tanya nathan yang masih memegang kamera, merekam stella.

"Suka banget! Sampe bikin lupa kalo kita lagi ada di rooftop sebuah mall!" jawab stella antusias.

Nathan berdiri di samping stella dan menghadapkan kameranya ke hadapan muka mereka.

"Hai guys! Welcome to my first vlog with this cute little chubby. Kenalin gue Nathan Camalleo Baskoro dan temen gue..." nathan menggantung kalimatnya, bermaksud menyuruh stella memperkenalkan dirinya sendiri pada kamera.

Dengan kamera Sony a5100 yang ia dapatkan saat ulang tahunnya yang ke-19, ia akan merekam seluruh aktivitas yang akan ia lakukan bersama stella hari ini.

Sementara stella hanya menatap aneh pada nathan dan bingung sendiri dengan kelakuan norak nathan. Lalu stella beranjak pergi meninggalkan nathan seorang diri dengan ekspresi wajah bahagia tapi norak versi Nathan.

"Oy---oy! Stel, mau kemana? Perkenalan diri dulu kali di vlog pertamaku ini" teriak nathan ketika melihat stella menjauh menuju loket untuk membeli tiket masuk. Lalu nathan mengejar stella, dan sesampainya di loket -tepatnya disamping stella- nathan mengomel.

"Kamu gimana sih? Masa aku ditinggalin sendiri. Lagi nge-vlog juga! Buat tenar nih.. tenar." omel nathan sambil mengotak-atik kameranya.

Stella hanya memutar bola matanya lalu mengambil tiket masuk spesial untuk 2 orang. Tiket spesial tersebut sudah termasuk enam cup makanan binatang.

"Sudah deh vlogger narsis. Nih tiket masuknya dan ambil sendiri makanan binatangnya, mau dimakan langsung ya terserah. Kalo kamu masih mau alay-alayan sama kamera kamu, aku masuk duluan. Bye!" kata stella lalu mulai melangkahkan kakinya, tapi belum jauh, nathan menarik pergelangan tangan stella.

"Gila banteng kamu yank. Masa aku disama-samain sama binatang sih." kata nathan sambil mengambil makanan binatang yang sudah tersedia.

"Lebih tepatnya anjing kali ya" kata stella sambil sok berpikir.

"Astaga sayang!"
"Eh tapi gakpapa sih, kan anjing setia. Lucu lagi, pasti disayang pemiliknya." kata nathan sambil memasang muka sok imut dengan mata dikedip-kedipkan ke arah stella.

"Syukur deh, aku alergi anjing!" ucap stella sarkastik.

"Padahal kan aku sudah setia sama kamu yank." kata nathan sejijik mungkin.

"Jangan.sok.pacar.aku.jijik!" ucap stella penuh penekanan, lalu berusaha melepaskan tangannya dari genggaman nathan dan pergi meninggalkan nathan yang kerepotan mengatur makanan binatang dan kamera yang ia bawa.

"Yank! Tungguin napa! Repot nih, bantuin kek malah ditinggal." teriak nathan

"Mati aja sana, Nat!" stella menjawab berteriak. Ia masih nisa mendengar ocehan bodoh nathan walau sudah jauh.

"Hehe.. maap ya mas, pacar saya emang gitu. Udah pendek, jutek lagi kayak kakak tirinya sinderela. Maap yak" kata nathan sopan tapi tetap cengengesan pada penjaga loket yang ada disampingnya itu. Kemudian dia berlari kecil mengejar stella dan mereka jalan beriringan, menikmati setiap momen pertama yang mereka buat dengan canda dan kebahagiaan. Melupakan sebentar masalah yang ada.

Author note:

For you readers,
jangan lupa vote,comments atau apapun yang bisa ditinggal di Bab ini untuk kenang-kenangan.
Thank you for reads❣

Book's bring loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang