BAB 7

10 2 0
                                    

"Membuatmu bahagia akan menjadi hobby baru ku."

KINI nathan dan stella berada diatas motor dan menuju ke suatu tempat yang masih dirahasiakan oleh Nathan.

"Tan, kita mau kemana sih? Kamu gak mau macem-macem kan?" tanya stella serius.

"Pertama, stop manggil aku 'tan'. Panggil sayang kek, cinta kek atau baby juga boleh" kata nathan yang langsung stella hadiahi cubitan kencang di pinggang nathan.

"Eh.. eh, sakit kali" ringis nathan.

"Yaa makanya jangan bercanda mulu deh, tan" ucap stella kesal.

"Nah kan manggil 'tan' lagi. Kesannya aku tuh kayak setan gitu" kata nathan dengan nada polosnya. Lalu stella tertawa lepas.

"Yaudah deh, terus aku manggil kamu apa dong?" ucap stella sembari tertawa.

"Dibilang panggil sayang aja kok. Nama panjang aku kan Nathan sayang ganteng" kata nathan sok serius dibalik kaca helmnya.

"Ih serius, setan. Eh nathan" canda stella.

"Tuh kan ngejek. Kuturunin disini neh" ancam nathan.

"Turunin aja!" tantang stella.

"Gak jadi deng. Nanti kamu di ena-enain sama om-om genit yang gak bertanggung jawab."

Stella langsung membayangkan. Benar yang dikatakan nathan, apa yang terjadi jika nathan benar-benar menurunkan nya ditempat yang sama sekali dia tidak kenal? Membayangkan nya saja sudah membuat stella bergidik ngeri.

"Ih nathan jangan dong! Gak mau.." rengek stella

"Ya makanya. Gak usah sok nantangin deh" kata nathan santai. Stella hanya diam dan memanyunkan bibirnya pertanda kesal.

Terjadi keheningan diantara mereka sampai  tempat tujuan. Ternyata nathan membawa stella ke sebuah mall di bandung, yaitu Paris Van Java.

"Oh, jadi kamu mau bawa aku ke mall toh. Bilang dong dari tadi" kata stella sembari turun dari motor dan melepas helmnya dan melihat ke sekelilingnya.

"Siapa bilang, hm?" kata nathan sambil mengambil sebuah kain sari kantong celananya. Stella hanya memperhatikan nathan dan kainnya dengan tatapan menyelidik.

Buat apa coba kainnya? Dia pasti mau nutup mataku terus macem-macem sama aku? Atau dia mau jual aku ke om-om genit!?

"Mukanya gausah panik gitu. Otak juga jangan mikir yang enggak-enggak. Aku gak bakal macem-macem sama kamu. Teriak 'aku sayang nathan' aja kalo aku sampe macem-macem sama kamu" kata nathan menjawab semua pikiran stella.

"Yee becanda mulu ah si setan. Ngeselin." kata stella lalu melipat kedua tangannya dibawah dada sambil memajukan bibirnya.

Itu bibir bisa bikin khilaf astaga.

"Bibirnya biasa aja. Jelek!" ejek nathan.

"Biarin aja!" jawab stella kesal dan semakin memajukan bibirnya.

Ah fak lah. Pengen gue cipok nih anak

"Kamu kalo kesel lucu deh. Kayak bebek gitu" ejek nathan lagi lalu dengan cepat melingkarkan kainnya dimata stella.

Harus gini nih. Kalo gak, bisa khilaf gue. Bisa gue perawanin tuh bibir ranum, astaga.

Walaupun keadaan mulai menggoda iman nathan, tapi nathan bisa mengatasinya. Dia tidak akan bertingkah bodoh seperti laki-laki biasanya. Bagi nathan, perempuan bukan untuk dirusak dan manfaatin tapi perempuan harus dijaga dengan baik.

Ya kali gue ngerusak anak orang. Papa stella susah payah ngejaga stella dengan baik dan tiba-tiba dirusak oleh lelaki brengsek? Oh No No No! Kalo gue, sudah pasti gue bunuh siapa pun yang merusak anak perempuan gue nanti!

"Woy! Kamu ngapain tan? Ngelamun? Kamu gak ninggalin aku kan? Nathan?!" panggil stella menyadarkan nathan dari lamunan nya.

"Eh--iya, kenapa? Aku masih disini."... Aku gak akan pernah ninggalin kamu, stel. kata nathan lalu melanjutkannya didalam hati.

"Kamu kenapa diem aja? Aku kira kamu pergi ninggalin aku" kata stella.

Belum jadian aja udah berasa pacaran. Aduh, stella sayang.

Semetara stella mengeluh kesal sambil memegangi kain yang sudah melekat dimatanya itu.

"Inget ya, aku bukan orang jahat. Aku cuman mau ngasih kamu kejutan kecil aja kok." bisik nathan tepat dibelakang telinga stella yang membuat stella merinding.

Lalu nathan memegang tangan stella dan menariknya kedalam mall. Entah perasaan apa yang nathan rasakan dalam genggaman tangan stella. Nyaman kah, bahagia kah, hangat kah. Semua menjadi satu, apalagi saat pertama menyentuh stella, rasanya seperti disengat oleh listrik yang membuat jantung nathan berdegup lebih kencang tidak seperti biasanya. Bahkan dia bisa mendengar detak jantungnya sendiri.

Wah kenapa nih jantung gue? Serangan jantung mendadak kah? Aduh, kenapa jadi nerveous gini sih.

Lalu nathan membawa stella naik eskalator di area paling kiri mall, didekat Domino pizza. Orang-orang melihat mereka berdua dengan tatapan dan pikiran bingung, lucu, bahkan ada yang berpikiran mereka pasangan yang romantis.

Akhirnya mereka berdua sampai di tempat tujuan dengan kondisi stella baik-baik saja dan tidak lecet sedikit pun karena tuntunan nathan yang sangat berhati-hati.

"Nah dah sampe nih. Dengan selamat tidak kurang suatu apapun!" kata nathan mantap.

Satu yang stella ketahui tentang teman barunya, nathan... Nathan orang baik-baik tidak seperti perkiraan negatifnya.

Author note:

For you readers,
jangan lupa vote,comments atau apapun yang bisa ditinggal di Bab ini untuk kenang-kenangan.
Thank you for reads❣

Book's bring loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang