BAB 2

35 6 6
                                    

"Saat berjumpa denganmu, suasana berubah"

'dari cara ngomong keliatannya dia bukan orang sini'

DIKARENAKAN batin yang berbisik pelan membuat Nathan harus membolos mata kuliahnya yang pertama dihari ini.
Nathan dibuat penasaran oleh perempuan yang semena-mena tadi. Saat ini dia sedang mengikuti gadis yang tadi lain-dan tak bukan adalah Stella dari belakang, tapi agak jauh dari posisi stella.

Gadis mungil itu pun menghentikan langkah kakinya didepan sebuah toko buku, lalu dia masuk ke dalamnya. Dengan cepat nathan mengikutinya. Nathan bersembunyi dibalik rak-rak buku dan mengintip stella yang sedang berbicara dengan mba-mba kasirnya.

"Maaf mba, mau nanya. Rak novel di bagian mana ya?" tanyanya dengan nada yang lembut dan ramah. Berbeda saat dia memarahi nathan tadi, suaranya sangat cempreng.

"Oh dibelakang sebelah kanan paling pojok" jawab si mba kasir sambil menunjuk kearah yang dimaksud.

"Oh disitu, yaudah makasih ya mba" ucap stella tidak lupa memberi senyuman pada akhir kalimat.

"Gila banteng! Beda banget sama yang tadi. Yang tadi mah kayak nenek sihir kesiram ramuannya sendiri" oceh nathan pelan lalu mulai mengikuti stella lagi. Kali ini nathan tidak akan sembunyi-sembunyi lagi, ia akan memperlihatkan dirinya dihadapan stella.

Kelihatannya stella sibuk dengan novel-novel dihadapannya sampai-sampai tidak menyadari kehadiran nathan yang tidak jauh dari tempat ia berdiri. Melihat stella tidak meliriknya sama sekali, membuat nathan menjatuhkan salah satu novel dengan sengaja dan pura-pura tidak tahu.

Bruk...

Stella terpancing untuk melihat novel jatuh itu.

'nah kena deh lo' batin nathan.

"Eh jatuh nih mas novelnya. Lain kali hati-hati ya.." kata stella lembut dan ramah sambil mengambil novel yang terjatuh tadi lalu berdiri dan memberikannya pada nathan. Dan betapa terkejutnya stella saat melihat wajah nathan.

"Heh, kok kamu lagi?! Ngapain kamu disini? Kok tahu aku disini? Kamu ngintilin aku ya!? Lebih tepatnya mau balas dendam ya? Ihh, itukan tumpah sedikit do--"

Belum sempat stella menyelesaikan kalimatnya, nathan membungkam mulut stella dengan tangannya.

"Ihhh.. jangan pegang-pegang mulutku!" omel stella sambil menepis kasar tangan nathan lalu menutup kembali mulutnya dengan tangannya sendiri.

"Makanya ya neng kalo nanya itu satu-satu jangan sekali banyak! Gue kan bingung jadinya mau jawab yang mana dulu" kata nathan yang hanya dibalas cibiran oleh stella.
"Satu, gue gak ngintilin lo. Dua, gue gak ada niat balas dendam cuman gara-gara kopi. Tiga.. jangan terlalu GR jadi orang"

"Ya terus kalo bukan ngitilin gue buat balas dendam jadi buat apa kamu datangin aku kesini hah!?" kata stella cepat dan penuh emosi.

"Lo sakit atau gimana sih? Emang ini toko buku punya kakek buyut lo? Yakali gue gak boleh kesini. Lagian gue kesini bukan buat datangin lo, gue lagi nyari novel juga kali." jelas nathan sambil berpura-pura mencari novel.

Stella tidak percaya perkataan lelaki dihadapannya kini. Stella memandangi nathan dari ujung rambut---ujung kaki dengan mata disipitkan.

Menyadari akan hal itu, nathan menatap stella sinis.
"Biasa aja liatin nya. Ntar suka kan bahaya" ucap nathan dengan pedenya.

Stella hanya memutar bola matanya malas lalu mengambil novel-novel yang dicarinya tadi dan menuju ke kasir untuk membayar. Tapi sebelum stella pergi, dia berkata "See? siapa yang keGRan sekarang. HA-HA"

Melihat stella meninggalkannya seperti itu membuat nathan semakin penasaran pada stella dan mengambil salah satu novel random untuk dijadikan alasan agar bisa mendekati stella.

Saat stella hendak membayar, datang nathan secara tiba-tiba sambil menaruh novel tadi sedikit dibanting di meja kasir.

"Sorry de, gue duluan" kata nathan sambil menaik-turunkan alisnya lalu tersenyum licik.
Stella yang awalnya marah dan akan memberi sumpah serapah pada lelaki ini tidak jadi dan diganti dengan gelak tawanya.

"Yah si pendek ketawa. Ngapa lu ketawa hah? Gue lagi gak ngelawak ya"

Stella lalu menghentikan tawanya dan mulai memperhatikan wajah nathan lalu beralih ke arah novel yang akan dibayar nathan itu, berulang kali.

"Kamu tuh aneh ya, masa cowo baca novel The perfect husband? Emang sih novel itu bagus, tapi kalo liat kamu dengan postur tubuh dan wajah kamu yang kayak gini jadi aneh aja" kata stella lalu membayar novel-novel yang sudah dipilihnya tadi lalu berlenggang keluar toko buku dan meninggalkan nathan.

Nathan yang masih terdiam baru menyadari kebodohannya sendiri lalu merutukinya.

"Stupid nathan! See? pasti sekarang dia mikirin lo yang enggak-enggak, nathan bodoh!" kata nathan merutuki kebodohannya sendiri lalu melangkahkan kakinya pergi.

"Loh mas, ini bukunya gak jadi dibeli?" tanya si mba kasir.

"Buat mba aja sama keluarga mba yang metal-metal!" kata nathan sembarangan.

×××

Author note:
Cuman mau ngingetin, jadi silent readers itu tidak baik hehehe
Jadi tinggalkan jejak lah.. Jejak kaki juga boleh:) Thank you.

Book's bring loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang