(6)

15 11 0
                                    

Klek..!

" Dari mana saja kau richard ? " tanya seorang lelaki paruh baya, saat melihat sosok yang di cari berada di ambang pintu.

" ssssttt, aku hanya bersenang senang dengan ini " ucap richard sambil menunjukan botol minuman nya.

" kau ini, mengapa kau mabuk seperti ini, masuk lah jangan diam saja disitu " perintah alaois.

Richard yang mendengar perintah mr.alaois berusaha jalan ke arah nya, meskipun jalan nya tertatih tatih dan pandangan nya yang buram.

" aku sudah di depan mu pah " ucap richard.
" dasar bodoh kau melewati ku, aku berada di blakang mu "

" oh di belakang ku rupanya, hup ( sambil memutar badan ). Apa posisi ku sudah benar sekarang huh ? "
" ya sudah, katakan pada ku mengapa kau minum ? " tegas alaois

" kau tau pah, aku merindukan nya, sangat merindukan nya " ucap richard dengan suara yang parau dan lirih.

" siapa yang kau rindukan ? Hingga kau mabuk seperti ini "
" hahahaha, itu rahasia, sudah lah aku ingin tidur. angin malam tidak baik untuk mu pah, cepat lah masuk ke kamar " ucap richard yang berlalu begitu saja tanpa memperdulikan jawaban dari papah nya.

" anak itu, susah sekali untuk di jinak kan, sabar alaois dia adalah harta karun mu " dengus alaois dalam hati

...

Semilir Angin dingin berhembus berusaha menembus baju tebal seorang wanita cantik, tanpa memperdulikan seberapa dingin udara yang berusaha menyerang nya, wanita itu tetap diam tak bergeming, tatapan nya kosong menatap indah nya bintang dari celah ventilasi.

" kapan permainan ini akan berakhir, kapan kau akan menolong ku dan menyelesaikan nya bersama. " lirihnya.

" aku bisa saja menghabisi tua bangka itu sendiri dan saat ini juga, tapi aku ingat dengan janji kita, bahwa kita akan menghancurkan nya bersama, tapi dimana keberadaan mu " lanjut wanita itu.

" kau sangat menyebalkan, kau yang merencanakan semua ini, tapi kau juga yang melupakan nya. Arhgggg...
aku bersumpah jika kau datang di hadapan ku, aku akan mencekik mu ! " dengus gwen dengan kesal, dan sesekali mengembangkan senyum manis nya.

Entah mengapa hanya dengan mengingat sosok pria itu, senyum gwen dengan mudah terukir di wajah nya, dan tidak jarang pipi nya berubah menjadi merah jika mengingat bagaimana pria itu memberikan jaket nya untuk menghangatkan tubuh gwen.

" aku membencimu richard, cepatlah jemput aku, dan kita musnahkan hama tua itu bersama " ucap gwen sambil menatap langit berharap pesan nya terdengar oleh sang pria yang dia harapkan.

...

" ahhhss, kau dimana wanita aneh ! Aku merindukan mu, cepat lah keluar dari persembunyian mu ! Sampai kapan kau akan menghukum ku "

Drttt...drrtt..

" ya... Ada apa ? "
"........."
" apa kau yakin ? "
"........"
" bedebah, benar-benar akan ku melenyapkan tua bangka itu "
"......."
" ya baik lah, terimakasih atas informasinya "

Richard pun memutuskan sambungan telphon nya. Seketika tatapan nya berubah menjadi penuh amarah, rahang nya yang mengeras dan tangan yang dikepal dengan erat, menandakan betapa emosi nya lelaki tampan itu.

AMBITIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang