Chapter 4

1K 84 13
                                    

Cahaya matahari yang masuk ke jendela dan menyilaukan sesosok wanita yang sedang tidur pun membuatnya bangun. Kang Moyeon terbangun dari alam mimpinya dan hal yang pertama ia lihat adalah, Yoo Sijin.

"Hai apa tidurmu nyenyak?" tanya Sijin.

"Oh tidak.." moyeon langsung terduduk diatas kasur sijin.

"Hey.. Ada apa?" tanya sijin sambil mengelus punggung Moyeon.

"Suzy..... Yang kita lakukan ini salah." jawab Moyeon.

Sijin terdiam..

"Maafkan aku Suzy, aku harus pulang." moyeon bangkit dari atas kasur sijin dan mengambil pakaiannya.

"Apa kita masih bisa bertemu?" tanya sijin.

"Tentu saja kita bisa bertemu. Tapi hanya sebatas tetangga, seperti biasa." jawab moyeon.

"Apa yang tadi malam itu tidak ada artinya buatmu?"

Moyeon terdiam..

"Sebaiknya kita lupakan saja, okay?"

"Wahh kau benar2 mempermainkanku ternyata."

"Bukan begitu.."

"Lalu apaa?!"

"Suzy! maksudku sijin, dengar mungkin tadi malam aku hanya... Hanya merasa bersalah karna aku tidak menepati janjiku."

"Oh! yang aku tau jika orang merasa bersalah, hal yang dia lakukan adalah meminta maaf atau memberi hadiah dan semacamnya, bukan mengajaknya bercinta! Oh atau mungkin itu trend 2017??"

"Bukan begitu maksudkuu"

"Lantas apaa?!"

"Mungkin.. Aku hanya sedikit mabuk?"

"Kau tidak mabuk nona tetangga... Kau 1000% sadar!"

"Oke, mungkin tadi malam pikiranku sangat kacauu!"

"Lantas jika pikiranmu kacau, aku bisa dipermainkan begitu?!"

"Kenapa hanya aku yang salah disini, eoh?!! Kenapa kau tidak menolakku saja semalam?!! Kalau kau menolakku mungkin ini tidak akan terjadi, suzy!!"

"Jadi sekarang ini semua salahku?!!" jawab sijin

Moyeon menarik nafas dan membuangnya kasar.

"Dengar.. Aku minta maaf atas apa yang telah terjadi, tapi kita tidak bisa melanjutkannya." Moyeon akhirnya berjalan keluar kamar Sijin.

"Haishhh!!" sijin mengacak rambutnya kasar.

"Apa yang kau lihat hah?!" ucap sijin pada choco yang dari tadi memperhatikannya.

***

"HUAAAA APA YANG TELAH AKU LAKUKAN!!" moyeon mengacak2 rambutnya frustrasi begitu ia masuk ke rumahnya.

"GUKGUK"

"Mochiyaaa, ayo sini kemari.. Ibu sangat merindukanmu." moyeon berjongkok untuk memeluk mochi.

"Hey, kenapa kau menatapku seperti itu mochi?? Apa kau juga menyalahkanku atas kejadian semalam?!"

Mochi hanya menatap moyeon..

"Mochi! Kau memang istrinya Choco tapi kau tetap harus ada di teamku, araso?!"

Mochi masih menatap moyeon..

"Okay! Fine! Jadi ini semua salahku?!"

"GUKGUK"

"Haishh! Bad girl! Kau durhaka pada ibumu, Kang Mochi!"

The ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang