Chapter 9

1.2K 83 9
                                    

"SIJIN!!!" teriak moyeon yang dari tadi sudah seperti cacing kepanasan.

"TUNGGU SEBENTAR CHAGI!!" teriak sijin yang tidak kalah repotnya dengan moyeon.

"Yak! Yeonie! Jangan galak2 sama calon suamimu!! Nanti kalau dia kabur bagaimana??" ucap ibu moyeon.

"Dia tidak akan kabur eomma... Dia suka aku yang galak dan cerewet. Karna kecerewetan dan kegalakanku lah yang membuatnya jatuh cinta padaku."

"Masa sih?"

"Iyaa eomma... Karna waktu itu aku cerewet dan galak karna puting mochi yang bengkak, dia jadi jatuh hati padakuu."

"Chagiya aku sudah selesai! Kajja!" ucap sijin yang baru turun dari lantai atas.

Sijin dan Moyeon akan melakukan foto prewedding. Yaa mereka akan menikah minggu depan di gereja dekat rumah orang tua moyeon. Yang diundang hanyalah keluarga dan sahabat.

"Choco! Jangan poop sembarangan!" teriak moyeon.

"Yak! Jangan membentak choco!" jawab sijin.

"Anjingmu ini dari awal memang brutal. Kau harus mengajarinya dengan baik!"

Yaa beginilah hubungan sijin dan moyeon, tidak ada hari tanpa bertengkar..... Tapi pertengkaran2 kecil ini lah yang mewarnai hubungan mereka.

"Tuan, nyonya ayo lihat ke camera, 1,2,3 senyuummm"

*Cekrek*

"Haduh bajumu ini ribet sekali sih, kita ini baru foto prewedding bukan weddingnya, kenapa gaunmu besar sekalii??" ucap sijin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haduh bajumu ini ribet sekali sih, kita ini baru foto prewedding bukan weddingnya, kenapa gaunmu besar sekalii??" ucap sijin

"Gaunku yang ribet kenapa kau yang heboh?? Ini badanku dan ini pernikahanku jadi aku mau terlihat cantikk." jawab moyeon

"Tuan, nyonyaa ayo lihat ke camera.. Senyummmm..."

"...."

"Ehm... Nyonya, bisa geser sedikit? Calon suamimu seluruh badannya tertutup gaunmu."

"Tuhkan, sudahku bilang gaunmu terlalu besar, chagiii" ujar sijin

"Ssstt, diam.. Ayo tersenyum saja biar cepat selesai!"

"1,2,3! Cheezzzeee"

*Cekrek*

*Cekrek*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang