Keesokan harinya dipagi yang cerah Moyeon sudah berpakaian rapih untuk pulang ke rumah orang tuanya. Mochi dan kelima anaknya pun juga sudah bersih dan rapih. Mereka sedang menunggu taxi yang akan menjemput mereka. Moyeon tidak menjual rumahnya, tapi rumahnya dijadikan guest house, jadi dia tidak perlu membawa semua barangnya ke rumah orang tuanya. Hanya barang2 yang penting untuknya saja yang ia bawa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baiklah... KAJJA!!"
Kediaman rumah sijin..
*Kriingggg* alarm sijin berbunyi
*ceklek*
"Hoammm, jam berapa ini?" sijin mengecek jamnya dan seketika itu juga matanya terbuka lebar.
"JAM 9??!" sijin langsung melompat dari kasurnya dan melihat ke jendela rumahnya yang berhadapan dengan rumah moyeon. Suasana rumah moyeon dari luar terlihat sepi bagaikan tidak ada kehidupan. Sijin langsung berlari ke kamar mandi dan bersiap2.
*Toktoktokk* sijin mengetok2 pintu rumah Moyeon tapi tidak ada tanda2 dari moyeon.
*Tingtongtingtongtiongtong* sijin memencet bell rumah moyeon berkali2 tapi tidak ada jawaban.
"MOYEON-AH!!" sijin berteriak memanggil moyeon tapi juga tidak ada jawaban.
"Kau mencari moyeon?" tanya bibik mun.
"Ah iya bik, apa bibik melihatnya?" tanya sijin
"Dia dan anjing2nya sudah pergi dari tadi pagi. Katanya mau tinggal dengan orang tuanya." jawab bibik mun
"Apa bibik tau rumah orang tuanya dimana?" tanya sijin panik
"Bibik tidak tau alamat pastinya yang bibik tau orang tuanya tinggal di desa Yeoncheon."
"Ah terimakasih bik, kalau begitu aku pergi dulu."
"Hanya ada 1 orang yang pasti tau dimana Moyeon tinggal... Daesoo." batin sijin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
