"Daesoo kau mau kemana? Dengarkan dulu penjelasanku!" teriak moyeon
"Mulai sekarang kita sudah tidak ada hubungan lagi!" jawab Daesoo dan terus berjalan cepat.
*Puk*
Tiba2 ada Sijin menepuk bahu moyeon.
"Kau tidak apa2?" tanya sijin
"Daesoo meninggalkanku sijin!!"
"Kau memang pantas untuk ditinggalkan." jawab sijin lalu berjalan pergi.
Moyeon yang mendengar itu pun langsung mengoceh sambil mengikuti sijin.
"Ini semua salahmu tau!? Oyy sijin! Woy! Yak!! Jugule?!!"
*BRAK* moyeon terjatuh tersandung batu.
Dan disaat itu juga dia terbangun dari tidurnya..
"Aduhh punggungku..." moyeon mengelus2 punggungnya yang sakit karna ia terjatuh dari tempat tidur.
"Fiuhh cuman mimpi ternyata..."
"Gukgukk" mochi menggonggong ke arah moyeon
"Ada apa mochi??"
"Gukgukk" mochi berputar2 ditempatnya menandakan suatu yg buruk akan terjadi. Yaa.. Insting hewan memang bagus.
"Apa maksudnya itu?? Maksudmu mimpi burukku tadi akan jadi kenyataan??" tanya moyeon
"Guk!"
"Aishh mochi! Kau ini hanya seekor anjing beranak 9, bukan dukun!" ucap moyeon kesal dan pergi meninggalkan mochi.
Moyeon ingin memasuki kamar mandi tapi tiba2 handphonenya berdering.
*Kringg*
"Iyaa chagii?" ucap moyeon pada Daesoo yang menelfonnya.
"Hari ini pulang aku kerja, aku akan menjemputmu, kita akan pergi makan malam bersama orang tua ku."
"Araso, apa itu makan malam formal? Aku harus pakai gaun? Atauu"
"Pakai apa saja kau tetap cantik, tapi aku mau malam ini kau serasi denganku. Aku akan pakai kemeja hitam jadi aku mau kau pakai dress hitam, araso?"
"Araso, sampai jumpa nanti chagii"
*Bip* moyeon mematikan telfonnya.
*Toktoktok*
*Kreekk*
"Sijin?"
"Hai"
"Cepat masukk." moyeon langsung menarik sijin masuk.
"Aigoo, kau begitu merindukanku??" goda sijin
"Ani! Aku hanya tidak ingin ada yang lihat."
Seketika raut wajah sijin berubah.
"Moyeon-ah, sebetulnya aku ini apa? Selingkuhanmu??" tanya sijin serius.
"Sijin, apa kau lupa? Kita tidak pernah memiliki kesepakatan untuk menetapkan hubungan kitaa. Kau sendiri yang bilang kau tidak butuh jawabanku waktu itu. Asal aku bersamamu terus kau akan senang."
"Aku rasa memang kita tidak memerlukan itu karna siapa pun yg melihat kita pasti tau kalau hubungan kita lebih dari sekedar teman apalagi tetangga."
Moyeon hanya terdiam mendengar jawaban Sijin.
"Lebih baik kau pulang, aku mau pergi." ucap moyeon sambil menggiring Sijin ke pintu keluar.
"Kau mau kemana?" tanya sijin
