Guanlin itu penakut.
---
Jam 12 malam, gue disuruh bangun sama kakak pramuka. Yap, gue lagi camping. Campingnya khusus untuk angkatan gue doang, kelas 11.
Gue dan anak-anak regu bangun terus baris di depan tenda. Gue sebagai ketua regu, ngeliatin kalau barisan gue udah rapih atau belum.
"Din gue ngantuk nih."
Kepala gue nengok ke sebelah kanan. Ternyata Guanlin. Tenda gue dan Guanlin sebelahan. Guanlin juga ketua regu, jadi dia dirinya sebanjar dengan gue.
"Yaudah tidur." Ucap gue
"Nanti malah dimarahin." Gerutu Guanlin
"Tuh tau." Kata gue
Terus kakak-kakak pramuka berdiri di depan barisan.
"Sekarang kita akan melakukan game. Kalian harus pergi ke hutan dan mencari satu kotak yang dalamnya berisi hadiah. Lebih juga boleh." Ujar kak Mingyu
"Kalian akan berpasangan untuk masuk kedalam hutan. Kalian bebas milih pasangannya." Lanjut kak Mingyu
"Kalau kalian udah ketemu kotaknya, kaliam boleh kembali ke tenda."
Suasana riuh. Ada yang mau berpasangan ini, itu, ono kucrut. Baru aja gue mau ngomong ke Ningning biar pasangan sama gue, kak Mingyu-yang berdiri di depan gue- nahan tangan gue.
"Ga boleh sama temen seregu dan ga boleh sesama cewe." Larang kak Mingyu
Yah kakak baik sekali. ^_^
Lalu gue nanya ke regu gue. Ningning sama Renjun, Siyeon sama Jeno, Kyla sama Chenle, Hina sama Jaemin, Eunbin sama Chani dan Somi sama Daehwi. Cuma gue yang belum dapat pasangan.
Tiba-tiba tangan gue ditarik sama Guanlin.
"Lu sama gue." Ucap Guanlin
"Dih males, mending gue sama Samuel." Kata gue
"Lah blegug, mantan bego."
Duh kepikiran Samurai mulu. ^_^
"Sama gue aja, daripada lu dimarahin sama kak Mingyu." Ujar Guanlin
"Kenapa lu mau sama gue?" Tanya gue
"Karena lu tau gue bakal gimana nanti." Jawab Guanlin
Oh ya, gue baru ingat.
Lalu gamenya dimulai. Setiap pasangan masuknya berurutan, tapi lewat jalan hutan yang berbeda. Sekarang giliran gue sama Guanlin. Kak Mingyu ngasih dua senter ke gue. Satu senternya gue kasih ke Guanlin. Terus kak Mingyu nunjuk kita ke salah satu jalan.
Begitu masuk ke dalam hutan, Guanlin megang tangan gue erat banget. Gue bisa ngerasain tangannya Guanlin keringetan. Ahelah.
"Halah baru masuk begini aja udah down lu, punya peler ga?" Tanya gue
"Dih siapa yang bilang takut? Gue ga takut tuh!" Seru Guanlin
Sok nantang lu monyet. Dahi udah keringetan gitu. Mana daritadi neguk-neguk saliva mulu. Gaya banget.
Tiba-tiba ada sesuatu yang lewat di belakang kita. Guanlin langsung meluk-meluk tangan gue.
"Siapa ya yang tadi bilang ga takut? Burem nih." Celetuk gue
Guanlin gelayutan ga jelas. Gue tetep jalan berdampingan sama Guanlin sambil ngarahin senter.
Kalau Guanlin, dia ngarahin senternya sembarangan. Ga peduli pamali atau ga. Dasar setan.
Gue ngeliat sesuatu berbentuk kotak di dekat akar pohon. Mirip sama kotak yang dicari.
"Lin, apaan tuh? Bentar ya gue liat."
Terus gue jalan ke pohon, Guanlin masih ditempat tadi. Gue ngarahin senter ke benda tersebut. Kotak. Baru aja mau gue ambil,
"aAAAAAAAAAANJIIIINNGGGGGGGG APAAN INI ANJIIINGGGGGGGGGGGG!!!"
Ga ga itu bukan gue yang teriak.
Guanlin yang teriak. Dia loncat-loncat ga jelas terus lari ke gue.
"Kenapa?" Tanya gue
"Ada yang megang kaki gue huhuhu Ya Allah gue tobat." Seru Guanlin
"Gitu doang, nih pegang."
Gue ngasih kotak yang tadi gue nemuin ke Guanlin. Terus jalan lagi.
"Dineeee, huhuhuhu gusti ini pohon semua kumaha rek balik teh???" Tanya Guanlin
"Sabar atuh." Jawab gue
Nyatanya, mau kembali ke tenda itu banyak rintangannya. Digangguin kakak kelas, dijatuhin barang, sampe dilemparin batu sama kelas.
Iya gue tau pasti kakak kelas yang ngelakuin, ga mungkin kan Guanlin?
Tapi rintangan terberatnya menurut gue adalah Guanlin. Guanlin pasti teriak kalau digangguin kakak kelas. Seperti contohnya,
"hEEEHHHH KUNYUK DIEM LU MONYET!"
"iNIIII TAI APA YANG GUE INJEK???"
"Astagfirullah gue- aNJING INI APA??"
"mAMAAA GUANLIN MAU PULANG AJA."
Telinga gue sakit pemirsa sekalian. ^_^
Sampai akhirnya, gue bisa ngeliat cahaya dari tenda. Berarti kita udah di ujung hutan. Guanlin ngerasa udah lega banget, padahal gue masih kurang puas.
"Kotak di tangan lu ada berapa?" Tanya gue
"Dua, lu?" Tanya Guanlin balik
"Dua juga." Jawab gue
"Berarti hadiahnya adil nih ya dua-dua." Ucap Guanlin
"Ga bisa begitulah! Satu kotak yang lu pegang itu punya gue!" Seru gue
"Tapi kan gue yang pegang." Balas Guanlin
"Dih ga bisa!!" Ujar gue
"Suruh siapa nyu- aaNNNJIIINNGGG ITU DI BELAKANG LU APAAN ASTAGFIRULLAH APAAAAAAAAAA."
Guanlin lari ngibrit ninggalin gue sendirian. Begitu gue ngeliat ke belakang, ada sesuatu yang tertutup kain berdiri di belakang gue. Lalu gue narik kainnya.
"Lu ngapain sih nyet nakut-nakutin gue?" Gerutu gue
"Ayam ganteng kan anak pramuka, jadi ayam ganteng menjalankan tugas untuk menakuti anak-anak." Jelas Seonho
Seonho minta digoreng guys. ^_^
•••
Ya aku gatau mau ngomong apa
SIAPA YANG MACARIN KAKAK AKU SINI MAJUUUU .ggg
MAU AKU RESTUIN .nga
KAMU SEDANG MEMBACA
Lai Guanlin ✔
Fanfiction"If you need me, I will still be one last good man in your heart" ©2017 prod by soojinad cover by grooties Start : 20170509 Finish : 20180617 Highest Rank : #49 in Short Story (20170522) #8 in Random (20170707) #5 in Random (20180131)