I love you, I hate you

675 55 1
                                    

Dara pov
Bagaimana ini. aku harus menjawab apa. Yeol dan Jiyong menatapku meminta penjelasan.
“Dokter Sandara Jimin sudah siuman” ucap suster memecah keheningan.
“Ah ne baiklah. A-aku harus memeriksa Jimin” ucapku dan hendak beranjak namun lenganku ditahan sesuatu.
“Kau berhutang penjelasan padaku De~” ucap Jiyong dengan wajah seriusnya lalu beranjak pergi menuju ruang Jimin. aku hanya mematung tak bisa mencerna apa yang telah ku katakan sebelumnya. Dara babbo.
“De~gwencana? kajja kita lihat keadaan Jiminie, emm” ucap Yeol menyadarkan lamunanku tangan hangatnya mengelus pipiku dengan lembut. Yeol-aah kenapa bukan kau saja yang aku cintai? kenapa si brengsek itu.
“Kajja” ucapku sambil berlalu masuk menuju kamar inap Jimin dan aku melihat Jiyong duduk angkuh di sofa menatapku tajam walau tak ku hiraukan tatapannya namun itu tetap membuatku tidak nyaman.
“Jiminie~ bagaimana perasaanmu sayang?” tanyaku pada Jimin yang tangannya hendak meraihku namun di gagalkan oleh makhluk menyebalkan yang sebelumnya menatapku sinis.
“Jucci Chim ingin peyuk Dala nuna. lepackan Chim” rengek Jimin yang ingin terlepas dari pelukan posesif Jiyong.
“Andwe kau itu tanggung jawabku. arraseo jadi dengarkan aku saja jangan yang lain” ucap Jiyong dengan nada sarkasnya. aku hanya memutarkan bola mataku malas. dasar kekanakan.
“Tidak apa apa Chim masih bisa memeluk nuna kapan saja jika tidak ada makhluk hijau ini okey. Cha sekarang coba buka mulutmu nuna akan periksa tenggorokanmu okey” ucap ku dan Jimin membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya.
“Oke sudah lebih baik tapi kau harus banyak minum air putih ya jangan sampai ada orang bodoh yang salah memberimu air lagi dan kau harus istirahat arra?” ucapku.
“Emm” ucap Jimin sambil mengangguk.
“Tapi nuna. Chim ingin puyang caja Chim kan becok cekolah. benalkan jucci hijau?” tanya Jimin dengan mata memohonnya.
“Emm kau sudah ku daftarkan. Tapi kita bisa menunggu sampai kau sembuh oke jangan terburu buru sekolah tak seindah yang kau bayangkan. Aku saja tidak suka sekolah saat seusiamu” ucap makhluk berkepala hijau dengan entengnya.
“Tck kau itu tidak puas kau meracuni tenggorokan dan lambungnya dengan beer sialanmu itu dan sekarang kau meracuni fikirannya? huaaah kau tidak akan pernah bisa menjadi ayah yang baik bahkan untuk seekor anjingpun kau tidak cukup baik merawatnya” ucapku kesal.
“Jucci dan nuna jangan beltengkal Chim pucing mendengalnya.” protes Jimin sambil mempoutkan bibirnya. Tck anak ini menggemaskan sekali.
“Baiklah. Kau boleh pulang tapi janji kau harus langsung istirahat agar besok bisa sekolah, ne?” ucapku.
“Ne yakcok” jawab Jimin sambil mengacungkan jari kelingking gembulnya (jimin gembulnya seluruh badan mpe ke kelelingking ja gembul wkwkwkw).
Author Pov
“Juccciiiiiiii iroenaaaaaaa~~~” teriak Jimin bocah gembul itu kini sedang menggerak gerakkan tubuh ahjussi hijaunya yang jika tidur seperti orang mati. tidak bergeming sama sekali.
“Jucci hijau menyebalkan. Chim cebal” kesal Jimin putus asa membangunkan Jiyong.
lalu Jimin mendapatkan bohlam di atas kepalanya oh sebut saja sebuah ide kekeke.
“Ireonaaaaa jucciiiiiii~” Bguugh sebuah ah bukan tapi sesosok makhluk gembil yang berumur 5 tahun itu menjatuhkan dirinya tepat di atas tubuh Jiyong yang terlentang.
“Ohok ohok.. Yak!!! kau ingin membuatku mati hah!!!” protes Jiyong yang kesakitan di dadanya karena manusia gembil itu yang kini sedang menunjukan cengiran lugu nya.
“Hehe habic jucci hijau cidak bangun Chim kan mau cekolah. kajja jucci Chim cudah mandi” ucap Jimin menarik narik lengan Jiyong.
“Aku harus mandi dahulu Chim. sebentar ne janji tidak akan lama oke” ucap Jiyong dan Jimin merespon dengan anggukan lalu menunggu di sofa sambil memainkan kaki pendek nan gembilnya yang menggantung. (kan pendek jadi g nyampe lantai tu kaki kekeke).
10 menit kemudian.
“Jucciiiiiii mandi atau matiiiiiii? lama cekali Chim cudah bocaaaaaan” teriak Jimin yang kini sudah beeguling guling di atas sofa. (ucul bayanginnya Hoon pen ngarungin rasanya).
“Yak!!! kau ini tak sabaran sekali sih. Kajja” ucap Jiyong membuat Jimin berhenti berguling dan menghampiri Jiyong.
“Kajjaaaaa~” semangat Jimin menuju mobil Jiyong. Dan selama perjalanan Jiyong dibuat pusing oleh ocehan anak gembil yang tidak bisa diam itu. Jika Jiyong tidak berprikemanusiaan mungkin dia akan membuang makhluk gembul nan gembil itu di sungai Han atau di tengah jalan.
~Kindergarten school~
“Ah mian kami terlambat. Kami ada halangan diperjalanan ke sini” ucap Jiyong bohong pada guru kelas Jimin. Jimin yang mengerti itu hanya mencebikkan bibirnya. oh ayolah Jimin itu anak polos tapi dia tidak bodoh bahlan dia terlalu cerdas untuk seumurannya.
“Ah gwencana. emm Kau Kwon Jiyong kan? G dragon artis itu?? apakah ini anakmu?” tanya guru kelas Jimin penasaran.
“Anni dia adalah emm keponakanku iya keponakanku. mohon bantuannya” ucap Jiyong bohong lagi. dan lagi lagi Jimin mencebikkan bibir penuhnya tanda dia sebal dengan keadaan basa basi ini. membosankan menurut Jimin. (Jimin itu anak nya kek belatung nangka kaga bisa diem wkwkwkw).
“Baiklah Jiminaaa ayo masuk” ucap guru kelas Jimin dan merekapun meninggalkan Jiyong yang memakai masker wajah lagi untuk keluar dari ruang guru. Bisa di bunuh Top jika Jiyong terlihat di sekolah taman kanak-kanak.
~Rumah sakit~
“Kau tidak pulang? sampai kapan kau akan menghindarinya De~?” tanya Chanyeol pada sahabat nya.
“Mianhae. aku hanya butuh waktu untuk memberikan alasan” jawab Dara.
“Kau tidak butuh alasan untuk mencintai seseorang, kau hanya butuh mengungkapkan itu agar kau merasa lega” ucap Chanyeol lagi.
“Molla Yeolaaah aku lelah” ucap Dara lemah menaruh kepalanya pada meja kerjanya.
“Jika lelah pejamkan matamu dan aku akan menemani tanpa mengganggumu” ucap Chanyeol ikut merebahkan kepalanya di meja sehingga mereka bertatapan dengan jarak yang sangat dekat.
“Yeo-“
“Jika seperti ini kau tidak protes kan” ucap Chanyeol memotong. Ia menaruh sebuah buku yang menjadi pemisah wajah nya dengan wajah Dara.
“Emm. Aku mengantuk Yeol aaah” gumam Dara.
“Tidurlah” ucap Chanyeol. dan tak lama suara nafas teratur Dara terdengar di pendengaran Chanyeol. Hingga Chanyeol pun menyingkirkan buku pembatas diantara mereka. ia menatap seseorang yang sedang tertidur cantik.
“Jangan terlalu lelah. Kau semakin kurus aku tidak mau kau sakit De~” bisik Chanyeol masih setia memandangi malaikat cantiknya. sesekali mengusap lembut rambut coklat Dara.
~YG Ent~
“watzup ma bro” sapa Taeyang saat melihat Jiyong memasuki YG studio.
“Baeeeeee aku merindukanmu” ucap Jiyong berlebihan memeluk Taeyang sang sahabat karibnya tanpa malu dengan tatapan jijik dari yang melihat pemandangan namja vs namja berpelukan erat.
“Hyung kau melukai mataku” ucap Seungri sambil menutup matanya.
“Kau ini berlebihan sekali” kini Top yang berkomentar.
“Hyung aku juga ingin dipeluk” oh yang ini Daesung dengan lubang hidung yang seperti akan menelan manusia saking lebarnya (hahaha).
“Kalian ini berisik sekali huh. kemana kalian saat aku sedang kesusahan merawat bocah 5 tahun? kalian tidak setia kawan sekali” gerutu Jiyong.
“Bukankah kami sedang sibuk melakukan comebackmu hyung. Kau ini sudah tua ya? pelupa sekali” ucap sarkas dari si mata panda.
“Berisik kau Rat” kesal Jiyong lalu mendaratkan jitakan indah di kepala sang mata panda.
“Oia hari ini Psy hyung mengadakan pesta. Kalian semua di undang” ucap Top.
“Huaaah aku ikuuuut” jawab Jiyong dan Seungri bersamaan. mereka itu selalu bertolak belakang mengenai apapun kecuali pesta mereka akan sangat klop jika tentang “itu”. (Double mesum).
***
“Jucci mana? kok cidak menjeput Chim. Chim kan cidak tau jalan puyang” gumam Jimin yang duduk di ayunan sekolahan.
“Jiminie kau belum di jemput?” tanya sang guru.
“Belum caem. jucci belum campai” jawab Jimin.
“Masuk saja menunggunya di dalam” ucap guru Jimin.
“Anni saem. Chim akan menunggu jucci di cini caja.” ucap Jimin lalu tersenyum pada sang guru.
Jiyong belum menampakkan batang hidungnya di sekolah Jimin. Membuat anak gembil itu menggembungkan pipinya kesal.
“Chim bocan. apa tidak apa apa jika Chim berjalan cebental?” ucapnya lalu beranjak dari ayunan dan melangkahkan kaki mungilnya dengan riang.
Di tengah perjalanan Jimin melihat sesuatu yang mengerling terkena cahaya matahari.
“Huaaah uang 50 cent” ucap Jimin takjub dengan temuannya dan langsung memungut uang logam itu.
“Ini bukan uang Chim. emm Chim halus mengembalikan uangnya. Aaah bukankah itu tempat polici? Chim kembalikan ke cana caja” ucap Jimin semangat menuju kantor polisi yang tak jauh dari posisinya.

Little Chim Chim (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang