Third

18.6K 722 7
                                    


Happy reading, vote jangan lupa.

Natalie pov
.........................

Matahari telah masuk melewati jendela kamarku, namun aku rasanya masih sangat enggan untuk bangun. Aku kembali berusaha tidur dan menarik selimutku, tak lama setelah aku tertidur kembali, dering ponsel mengusik tidurku lagi.

"Sial.. Siapa yang telefon sekarang ini" umpatku sambil menjawab telfon tanpa melihat siapa penelfonnya.

"Hei!! Apa kau gila menelfon sepagi ini." sentakku pada orang diseberang sana karena menganggu tidurku.

"Yak!! Kau yang gila 15 menit lagi ujian profesor botak pemarah itu akan dimulai. Dan ini sudah siang, cepatlah jika kau masih berakal". Dia langsung saja menutup telfon setelah mengomeliku.

Alicia Wesley.. Dia adalah salah satu sahabatku, sebenarnya dia sangat cantik tapi sikap dingin dan juga penampilannya yang sedikit nerd menghilangkan pesonanya. Dia sangat pintar sehingga bisa mendapat beasiswa penuh dikampus.

Satu lagi sahabatku Luciana Hilton, dia cantik, pintar, modis dan pandai bersosialisasi namun dia sangat manja. Tentu saja aku juga akan seperti dia jika menjadi putri satu-satunya dari orang tua yang sangat ramah dan baik. Mereka bahkan juga sudah menganggapku dan Alice anaknya. Kami bertiga sering menghabiskan waktu dirumah Hilton.

Setelah melihat jam diponselku aku langsung bergegas untuk bersiap-siap, ternyata alice benar aku memang bodoh ini hampir jam 10.

*******************

Selesai bersiap-siap aku menuruni tangga dengan tergesa.

"Natalie, ayo sarapan." ajak John. Dia adalah ayah tiriku Johnny Hamilton, dia adalah pengusaha real estate yang sukses.
Pandanganku langsung tertuju ke meja makan, disebelah John ada wanita ular itu Celine Cortez dia istri John, sumua orang tahu dia tidak mencintai John dan hanya menginginkan hartanya. Wanita matre itu tersenyum mengejek ke arahku, dia hanya lebih tua 5 tahun dariku jelas dia punya niat lain karena mau dengan John yang berumur lebih dari 50 tahun itu.

"Tidak John aku sudah sangat terlambat." aku langsung bergegas mengambil kunci mobilku dan pergi kekampus.

***********************

"Luar biasa Natalie kau bisa menghindari amukan profesor galak itu dan datang tepat pada waktunya." ucap Lucy sambil menuju kebangku tempatku dan Alice.

"Aku yakin dia berhutang padaku untuk hal itu Luc" sela Alice dengan sarkasmenya.

"Oke Al, thanks for you" balasku sambil memutar bola mata didepannya.

"Baiklah bagaimana jika kita ke club malam ini, aku kemarin berkenalan dengan pria tampan. Dia membantuku saat William mengangguku, kau tau dia sangat manis." Lucy menjelaskannya dengan mata berbinar-binar .

"Apa kalian tidak dengar, tadi profesor memberi kita tugas. Bukannya lebih baik kita mulai mengerjakannya dari pada membuang-buang waktu." nasihat Alice seperti biasa.

"Oh Come'on al, kita tidak akan pergi setiap hari." Lucy mulai beraksi untuk membujuk Alice, dia yang terbaik dalam hal ini. Sifatnya yang manja membuat dia seperti adik bungsu kita.

"Sudahlah al, dia akan menangis jika kau bilang tidak." kujulurkan lidahku ke Lucy mengodanya. Sementara dia hanya mengerucutkan bibirnya.

"Baiklah, kalian menang. Kenapa aku berteman dengan pemaksa seperti kalian." ketus Alice.
"Seharusnya kami yang bilang, bagaimana kita punya teman sedingin dan semembosankan ini." balasku.

"Bukankah itu alasan kita berteman, karena sifat-sifat buruk ini." ucap Lucy sambil nyengir.

Aku dan Alice saling memandang lalu kita semua tertawa bersama.
Ya,, Lucy benar kita memang berbeda tapi saling melengkapi.
Entah seperti apa aku jika mereka tidak ada.

*********************

Maxime pov
...........................

Hari ini seperti biasa Alexander corp mendapatkan project besar lagi. Tapi kali ini Philip yang paling berperan, karena aku terus memikirkan Nateku aku benar-benar ingin menemui dan melihatnya langsung.

"Max.. " pangilan Philip lagi-lagi menyadarkanku.

"Bagaimana jika kita ke club malam ini, Lucas dan Thomas juga akan ada disana." lanjutnya menunggu jawabanku.

"Baiklah, ayo kesana" dia langsung tersenyum mendengar jawabanku, aku pikir aku memang harus mengalihkan pikiranku dari Nate sekarang. Jika tidak aku pasti akan hilang akal dan benar-benar menemuinya.

Lagipula sudah lama aku tidak bertemu Lucas dan Thomas. Mereka memang sering menghabiskan waktu di club.
Thomas Ryder adalah teman sekolahku dan Philip, dia merupakan anak ketua mafia yang paling disegani. Ayahnya ingin dia mengantikannya menjadi ketua tapi dia lebih memilih mendirikan perusahaan jasa keamanan nomer 1, para bodyguard yang bekerja untukku juga merupakan pegawainya.
Dia seorang dominant, dia tidak segan membayar mahal untuk wanita profesional yang hendak diajak melakukan seks dengannya. Karena tidak sedikit wanita biasa yang pingsan dan harus dibawa kerumah sakit setelah bermalam dengannya.

Lucas Alexander, ya kalian benar.
Dia adikku, setelah hari itu mommy baru tahu jika ia hamil Lucas.
Uncle Jade selalu menyuruhnya untuk mulai membantuku tapi dia lebih suka dunia fotografi dan aku juga tidak pernah memaksanya.
Dia adalah seorang casanova, tidak jarang ia tidur dengan modelnya. Apalagi dia merupakan fotografer terkenal dan bekerja untuk majalah-majalah terkenal belum lagi gelar sebagai adik pemilik Alexander corp membuat ia sangat mudah mendapatkan wanita.

Oh ya dan Philip Statham tentu saja.
Sebenarnya dulu ia ingin menjadi dokter namun Uncle Jade melarangnya dan meminta dia membantuku.
Namun Philip bukan hanya bekerja denganku, ia juga mempunyai rumah sakit terbesar di kota ini juga hotel serta restoran Bintang 5. Sebenarnya dia benar-benar hanya membantuku karena ia tidak perlu bekerja pada orang lain dengan apa yang ia miliki.

Aku harap bisa mengalihkan pikiranku dari Natalie dengan bergabung bersama mereka di club nanti.

Meski aku tidak yakin ini akan berhasil.

Tbc.

That GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang