Hi.. Hi..
Makasih buat yang setia nunggu dan ngikutin "That Girl" 😍😘
Kamsahamnida.... Sayang kalian !!
Happy reading..Natalie pov
.....Lucy benar-benar sangat berlebihan.
Kalian tahu setelah dari rumah Maxime dia ngotot ingin ikut aku kerumah untuk membantuku berdandan. Dan dari beberapa baju yang kami beli kemarin untuk makan malamku serta banyaknya baju yang ada dilemariku dia masih tetap membawaku ke butik langganannya ini, kali ini dia memilihkanku gaun simple berwarna hitam yang cocok serta tidak berlebihan untuk digunakan makan malam dirumah.
(Gambar gaunnya)
Dan setelah dari butik dia mampir kerumahnya untuk mengambil alat-alat make up dan meminjamkannya padaku untuk merias wajahku juga. Dan akhirnya kami sampai didepan rumahku jam setengah enam sekarang.
"Listen Nate! Berdandanlah dengan cantik dan buat Tuan muda Alexander itu berlutut dikakimu. " sambil mengedipkan matanya padaku.
"Kau sangat berlebihan Luc. Pergi sana, aku akan bersiap sekarang. "
"Baiklah,, good luck. Kau harus cerita bagaimana makan malamnya besok"
"Whatever "
*******************
Setengah jam lagi Maxime akan sampai disini. Semua persiapan sudah selesai, makanan sudah siap semua dan itu adalah makanan favorit Maxime berdasarkan info dari Mommy Lisa. Meja makan juga sudah tertata rapi, aku hampir makan lebih dulu ketika mencicipi makanannya yang sangat lezat. Kuakui Chef Smith memang yang terhebat, tak salah John mempekerjakannya sejak pindah kemari.
Sekarang riasanku juga sudah selesai, hanya tinggal memakai aksesoris yang dipilihkan Lucy tentunya dan heels sialan ini kemudian aku akan turun menunggu Maxime diruang tengah bersama John.
"Wow wow wow.. Lihatlah gadis jadi-jadian ini berdandan, mamakai dress dan heels. " ejek ular ini tiba-tiba sudah ada dipintu kamarku.
"Katakan! Siapa pria yang kau undang ini? " tanyanya lagi saat aku tak menggubris perkataannya tadi sama sekali.
"Umurmu memang tidak beda jauh dariku, tapi kau sudah menjadi orang tua sejati. " ejekku.
"Aku bukannya sudah menjadi orang tua tapi aku bukan orang bodoh. "
"Apa maksudmu? Kau tidak percaya bahwa aku bisa mendapatkan Maxime."
"Tentu saja. "
"Hahaha... kau lucu sekali. Jadi menurutmu kau lebih baik dariku hingga Maxime tidak mau denganku karena sudah terang-terangan menolak mentah-mentah dirimu. " ejekku yang membuat wajahnya jengkel dan diam seribu bahasa. Lalu pergi melenggang dengan menghentakkan kakinya kesal.
"Wanita ular. " benakku.
*******************
Maxime pov
............Ternyata kemo ini berjalan sangat lama. Sekarang aku masih mengendarai mobilku dalam perjalanan kerumah Natalie, aku sudah telat lima belas menit. Seharusnya aku membuat kesan baik pada ayah tirinya saat pertama bertemu layaknya saat akan mengadakan pertemuan bisnis tapi aku justru telat seperti sekarang dan memberi kesan buruk. Aku bahkan belum menghubungi Nate karena terburu-buru untuk bersiap, kuharap dia akan mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl
RomanceMataku selalu saja tertuju kemanapun kau pergi. Seperti Elang yang mengawasi sang mangsa, bukan hanya tatapan lapar namun juga gairah yang meledak ledak dalam tubuhku. "Maxime Alexander"