Happy reading..
Vote.Author POV
......Entah apa yang akan terjadi pada Natalie jika disini semalaman. Sekarang bahkan Natalie merasa dadanya sangat sesak, tatapan Max begitu tajam seakan bisa menembus tubuh Nate.
"Ya Ampun.. Apa disini hanya aku yang bersenang-senang? Kalian semua seperi patung." Lucas sampai menghentikan aksi pornonya dengan Celine karena memang benar, meski ramai meja itu lebih seperti kuburan dan hanya terdengar desah menjijikan Celine.
"Ayolah Max, kau seperti singa yang terus memperhatikan rusa tapi sama sekali tidak bergerak" ledek Lucas yang membuat Max mengalihkan tatapannya dari Natalie. Membuat Natalie semakin risih disana.
"Diamlah Luke!!" desis max dengan suara rendahnya menahan kesal pada Luke
"Baiklah,, aku hanya bermaksud baik. Bagaimana jika kita pesan tempat yang lebih privat dan bersenang-senang bersama. Bukankah kita sudah punya pasangan masing-masing. Aku dan Celine, Philip & Ms. Hilton, Max & Ms. Greyson serta Ms. Wesley bisa bersama Thom. Bagaimana? " tanya Lucas sambil tersenyum miring dan mengerling pada Alice dan Nate.
"Maafkan aku, tapi tidak semua pria berotak mesum seperti anda dan semua wanita murahan seperti pasangan anda. Setidaknya kau harus punya malu dan carilah kamar, kalian merusak pemandangan. " sinis alice dengan dinginnya.
"Hahahaha,, Ms. Wesley aku rasa kau hanya iri. Mulutmu menjadi benar-benar tajam. " ucap Celine dan tersenyum meremehkan ke Alice.
Sementara Alice dan aku kompak memutar bola matanya."Sudahlah.. Aku akan memesan kamar untuk kita" Lucas berbicara sambil terus menatap alice, memberi senyumnya yang paling manis dan mengerlingkan mata ke Alice. Hal itu hanya dibalas Alice dengan wajah dingin dan membuang muka.
**********************
Natalie pov
........"Ya Ampun.. Aku tidak tau ada apa dengan pria ini. Kenapa dia selalu menatapku seperti itu?
Lalu kenapa denganku, rasanya sesak, panas dan tubuhku hanya bisa kaku ditatap olehnya. " batinku.Meja ini benar-benar bencana, ketiga orang yang dingin ini serta dua orang tidak tahu malu ini, aku benar-benar terjebak.
Tiba-tiba Lucas berusaha memecahkan suasana aneh ini, tp hal itu hanya dibalas tatapan dingin, jijik dan aura permusuhan dari Alice. Aku rasa Lucas telah salah membuatnya marah, dia pasti tidak akan pernah suka pada Lucas. Karena adik Maxime ini memang brengsek.
Setelah cukup lama Lucas pergi, aku melihat si ular itu mulai bersikap jalang lagi. Bahkan saat dia malam ini sedang bersama Lucas dia tetap berusaha mengoda Maxime.
Sebelumnya aku hanya melirik dan mencuri pandang kearah Maxime, tapi saat aku melihat tangan ular itu memegang lengan kekar Maxime entah kenapa aku dengan berani langsung menatap kearah mereka.
Dia benar-benar jalang, sekarang tangan satunya sudah berada dipaha pria itu. Dan tangan yang tadi berada di lengan sudah mengusap dada bidang pria itu.
Lalu Maxime memegang kuat tangan si ular itu dan mengalihkan tatapannya yang selama ini terus tertuju padaku.Maxime mendekati ular pengoda itu dan entah membisikan apa ke wanita itu, yang jelas wajah wanita itu yang tadi tersenyum sok manis langsung berubah 360° menjadi kusut dan tersenyum kecut. Dia langsung kembali ke asalnya menjauh dari tempat Maxime.
Aku benar-benar senang melihatnya seperti itu, anehnya aku sangat senang dan rasanya lega saat Max menolaknya. Pasti ada yang salah denganku.
"Nate, aku ingin ketoilet. Apa kau mau menemaniku?" tanya Alice mengambil alih perhatianku.
Aku rasa ini ide yang baik, aku bisa sedikit menghindari Maxime.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl
RomanceMataku selalu saja tertuju kemanapun kau pergi. Seperti Elang yang mengawasi sang mangsa, bukan hanya tatapan lapar namun juga gairah yang meledak ledak dalam tubuhku. "Maxime Alexander"