Fifteen

8.4K 402 12
                                    

Ayok dong komentar buat pangilan sayang couple ini bagusnya apa?
"My Nate & Maxie" gimana?
Setuju gak 😁
Please read and voment

* IG: @qonitasungkar

Maxime pov
........

Setelah perjalanan yang lama akhirnya aku sampai di London. Sekarang sudah jam satu malam, aku bahkan sama sekali belum menghubungi Nate hari ini. Biasanya aku sudah menghubunginya sebelum jam 12, dia selalu menunggu teleponku sebelum tidur.
Apa dia belum tidur sekarang?
Langsung saja aku menaiki taksi dan menuju kerumah Nate.

IG: @qonitasungkar
************

"Max dari mana saja kau? Aku bersumpah besok-besok tidak akan mengangkat teleponmu lagi jika kau membuat aku berjaga semalaman menunggu teleponmu. " omel Nate begitu mengangkat teleponnya. Namun bukannya kesal karena diomeli aku justru senang dan tersenyum mendapat omelannya.

"Keluarlah. "

"Apa maksudmu? Jangan bilang.... "

"Yes, I'm here. " lalu kulihat lampu kamar Nate menyala dan dapat kulihat dia melihatku dari jendela.

"Oh my god, bagaiman bisa? Kau bilang.... Oke aku kesana oke. Tunggu sebentar. " dia langsung mematikan teleponnya begitu saja.

Tak berselang lama pintu rumah Nate terbuka dan dia keluar dari sana masih dengan wajah heran dan kesalnya. Aku hanya tersenyum sangat lebar kearahnya.

Begitu menutup pintu rumahnya dia menatap kearahku seolah tak percaya lalu ikut tersenyum manis membalas senyumku. Melangkah tergesa kearahku, berlari dengan pelan hingga sampai tepat didepanku dan langsung menghambur kepelukanku. Sontak saja kubalas pelukannya dengan tak kalah erat, sambil kubenamkan kepalaku dilekukan lehernya menghirup aroma tubuhnya yang membuatku tenang, memberikan kecupan-kecupan ringan dirambutnya sambil membelainya lembut.

"I miss you" ucap Nate masih dalam posisi kami yang saling memeluk meluapkan rasa rindu.

"Aku juga sangat merindukanmu, sangat... " ujarku sambil memberikan sedikit jarak membuat kami saling bertatapan tanpa berniat melepaskan pelukan ini.

*********

Natalie pov
........

Pria ini didepanku sekarang, begitu dekat denganku. Pria yang selama lima hari ini terus kurindukan, bahkan aku tak akan tidur sebelum menerima telepon darinya.

Rasanya seperti tak ingin melepaskan pelukan kami, karena aku tak ingin dia pergi lagi. Saat dia sedikit mengurai pelukan kami bahkan tubuh kami masih saling merapat tanpa jarak hanya memberi jarak untuk bisa saling memandang wajah masing-masing.

Hingga entah berapa lama kami saling menatap sampai kurasakan deru nafas Max yang sangat dekat dan terasa hangat diwajahku, lalu bibirnya mulai menyentuh bibirku hanya menempel pada awalnya dan aku justru mulai menutup mataku berusaha menikmati kedekatan kami ini hingga kurasakan bibirnya mulai bergerak melumat bibirku dengan lembut, menghisap bibir atas dan bawahku bergantian, dengan kaku aku berusaha membalas ciumannya menyisipkan tanganku dihelaian rambutnya menariknya lembut dan menekan kepalanya lebih menekan kearahku, seolah memintanya agar tidak berhenti untuk saling menyalurkan rasa rindu ini.

Semakin lama ciuman yang tadinya lembut terasa semakin menuntut dan intens, lidah Max mulai masuk kedalam mulutku menjangkau seluruh rongga mulutku, membelit dan menghisap lidahku saling bertukar saliva.

Ini adalah ciuman keduaku, dan keduanya bersama dengan Maxime dengan perasaan yang berbeda disetiap ciumannya. Namun ciuman kali ini berbeda dengan ciuman pertama kami, karena meskipun ciuman kali ini lebih menuntut aku menyukai sensasinya, rasanya seperti aku akan pingsan dan jantungku berdebar sangat cepat juga tubuhku yang sepenuhnya bergantung pada Maxime karena kuyakin jika Max tidak memelukku pasti aku akan jatuh sebab kakiku terasa begitu lemas.

That GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang