Happy reading..
Vote, komen dan recommend.**********"""""*********
Natalie POV
.........Evans sangat membantu, dia menyiapkan segala hal selama liburan kami. Dia sudah merencanakan dan mengatur semuanya. Liburan yang seru dan luar biasa, karena dia tahu apa saja yang kami suka.
Bisa kurasakan Alice juga menikmati liburan ini."Ladies, are you ready?"
"Yes.." jawabku dan Alice kompak.
"Wait,, wait,, Aku sedang mencari sepatu yang cocok." Heboh Alice sendiri.
"Come on adikku yang cantik, pakai saja yang biasa dan nyaman. Dipantai nanti lepaskan saja alas kaki kalian. Jangan lupa bawa mantel kita akan disana sampai malam."
"Apa temanmu tidak masalah jika kami datang kepestanya?" tanya Alice.
"Tentu saja tidak, dia teman dekatku. Pestanya adalah pestaku." Kelakar Evans.
"Tidak tau diri." Sindirku dengan gumaman.
"Aku mendengarmu Natalie."
"Aku sengaja agar kau dengar Ev."
"Dasar kalian. Baiklah aku tunggu di mobil. Cepatlah ladies."
**********************
"Kenapa masih sepi?" Heran Lucy.
"Pestanya jam 8 sayang."
"Lalu untuk apa kita sudah disini jam 5. Astaga Ev.. itu masih tiga jam lagi." Kesal Alice kemudian.
"Iya, untuk apa aku bersiap dengan cepat sepupu sialan."
"Kalian benar-benar. Jika kita datang jam 8 kita akan melawatkan sunset. Kalian akan rugi, disini sangat indah apalagi saat sunset, dan sepupu tercinta kau pasti akan dapat gambar bagus untuk Instagrammu."
"Benar juga pasti akan bagus. Kau bawa kameramu?."
"Kau bercanda? Tentu saja."
"Baiklah, ayo foto aku." Seketika Lucy langsung antusias.
Mereka berdua sudah mengambil banyak foto, Lucy tak pernah puas dengan foto yang diambil Evans. Aku dan Alice hanya duduk menikmati sunsetnya, Evans benar ini terlalu indah jika harus dilewatkan.
"Hey.. ladies!! Ayo foto bertiga."
"Ya kemarilah." pinta Lucy juga.
"Come Nate, mereka tidak akan diam nanti." Alice bangun lebih dulu sambil mengulurkan tangannya padaku. Akupun langsung menerima uluran tangannya sambil tersenyum mengiyakan ucapannya dalam diam.
Tanpa disadari banyak foto yang telah kita ambil hingga matahari benar-benar tenggelam. Hingga orang-orang mulai berdatangan dan sekarang baru terasa suasana pestanya karena pantainya tidak sepi lagi seperti tadi.
************************
"Kemana sepupu sialan itu, Bagaimana bisa dia membiarkan kita bertiga sendiri disini."
" Bukankah ini bagus, tidak ada penganggu." sarkas Alice.
"Tapi Al kurasa Evans lebih baik daripada jika para lelaki yang dari tadi melihat kearah kita mulai menghampiri kita juga." Alice mulai melihat sekeliling memastikan ucapanku, sementara Lucy nampak acuh dan menghabiskan minuman digelasnya. Dari tadi dia hanya fokus pada pikirannya sendiri dan terkadang menimpali obrolanku dan Lucy. Sebenarnya lebih tepatnya cerita Lucy, jadi pantas jika tenggorokannya pasti kering tadi.
"Kau benar." ujar Alice dengan wajah mengernyit yang nampak lucu menurutku. Disusul Lucy yang ikut melihat sekeliling juga akhirnya.
"Hahahaha, kalian berdua ini."
"Ladies..!!" panggil Evans tiba-tiba dari belakangku. Serempak kami bertiga melihat kearahnya.
Dia tidak sendirian...
Kenapa dia membawanya kekami....???
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl
RomanceMataku selalu saja tertuju kemanapun kau pergi. Seperti Elang yang mengawasi sang mangsa, bukan hanya tatapan lapar namun juga gairah yang meledak ledak dalam tubuhku. "Maxime Alexander"