CHAPTER 16

21.8K 815 1
                                    

"Ini beneran kita tinggal seminggu lagi di sini?" Tanya Risya tak percaya.

"Lo pikir?" Jawab Zei.

"Gue udah kangen masakan mami gue. Gue kangen sama mobil gue. Gue pengen cepet tidur di kamar gue." Cerita Risya panjang kali lebar.

"Lo nggak kangen yayang lo?" Ledek Leny.

"Yaelah, yayang nya Risya kan tembok Len." Jawab Shasa.

Empat serangkai itu sedang berkhayal di teras rumah abi dan umi. Kevin dan Faris kemudian menghampiri mereka.

"Dari mana lo Vin?" Tanya Leny.

"Dari warung! Lo pikir dong kalau anak cowok pakai peci pakai sarung dari mana." Jawab Kevin.

"Hahah.." Leny justru tertawa.

"Lo berdua kaya kyai tau nggak sih. Cocok lo berdua pakai sarung gitu." Lanjut Leny sambil tertawa terbahak-bahak.

"Udahlah Vin, Ris. Nggak usah dengerin anak sarap yang kehabisan obat." Sahut Zei.

"Anjritt lu!" Jawab Leny.

Qia dan Andin baru saja keluar. Mereka membawa pisang goreng dipiring.

"Heh! Udah! Nih, makan aja pisang goreng nya. Dibikinin umi barusan." Ucap Qia.

Teman-teman nya langsung mencemot satu persatu pisang goreng.

"Deon sama Dimas mana?" Tanya Andin.

"Mereka masih di musholla. Katanya sih ada yang mau diomongin sama pak kades." Jawab Faris.

Tak lama kemudian, Deon dan Dimas datang.

"Tuh mereka." Sambut Shasa.

"Kenapa?" Tanya Deon yang tak paham apa yang baru saja teman-teman nya bicarakan.

Deon dan Dimas kemudian duduk bersama lainnya di teras.

"Pisang gorengnya dong." Kata Dimas meminta pisang goreng pada Andin.

"Nih. Lo nggak mau?" Tanya Andin pada Deon.

'Nggak, lo makan aja. Gue nggak terlalu minat sama yang goreng-gorengan gitu." Jawab Deon.

"Yaelah, bule mana mau gituan,Ndin." Sahut Risya.

Semuanya tertawa. Setelah semua pisang goreng yang teman-temannya makan habis, Deon memulai pembicaraannya.

"Jadi tadi gue sama Dimas udah dikasih penjelasan sama pak Kades soal acara gebyar seni. Katanya sih nanti sekalian kita perpisahan gitu. Acaranya diadain di lapangan."

"Kita juga jadi adain acara perpisahan di SMP Budi Jaya kan?" Tanya Faris.

"Iya. Kita tetap adain acara perpisahan di SMP, malamnya kita juga datang ke acara yang ada di lapangan. Buat perpisahan sama warga sini gitu." Jawab Dimas yang tadi juga berembuk bersama pak Kades.

"Ok, deh kalau gitu. Kita harus cepet-cepet buat persiapan juga." Jawab Andin.

Mereka membicarakan mengenai persiapan untuk perpisahan satu minggu lagi. Satu persatu mereka bicarakan. Mereka sepakat untuk membuat acara perpisahan dua kali. Pagi hari di SMP Budi Jaya dan malam hari bersama warga di lapangan.

<SKIP>

Besok lusa mereka akan kembali ke Jakarta. Qia dan teman-temannya mulai mempersiapkan barang-barang mereka. Selain itu hari ini juga mereka mulai mempersiapkan acara perpisahan di SMP Budi Jaya dan di lapangan.

"Gue,Faris,Shasa,Andin sama Leny bakal lihat persiapan yang ada di lapangan. Terus Dimas,Kevin,Qia,Zei,Risya. Lo ke SMP buat lihat persiapan di sana." Ucap Deon.

I Choose You -  &quot;QIA & RIO&quot;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang