Part 5

415 51 6
                                    

CMC 5

"Cantik!!"

Mama Mocha-Mamanya Sean dan Seno- menyambut kedatangan Cantik ke rumahnya dengan ceria. Beberapa hari lalu Cantik sudah berjanji pada Sean Seno untuk mengunjungi Mama Mocha yang katanya mengundangnya makan malam, akhirnya setelah memiliki kesempatan ia pun datang ditemani Alam.

"Kesini sama siapa?" tanya Mama Mocha yang dibalas Cantik mengerling ke belakang memperlihatkan Alam yang berada dibalik tubuhnya.

"Ini Alam, temen satu sekolah Cantik sama Sean Seno juga," ucap Cantik memperkenalkan Alam pada Mama Mocha.

"Mama Mocha baru tau nih, Cantik punya temen cowok ganteng," ucap Mama Mocha lalu terkekeh pelan.

"Papa Fadil kemana Ma?" tanya Cantik kemudian.

"Lembur, biasa deh kalau mau akhir bulan,"

Cantik mengangguk-anggukkan kepalanya, "kalau Sean Seno?" tanya Cantik lagi karena tidak melihat Sean dan Seno.

"Di kamar, bentar biar Mama panggil,"

"Nggak usah Ma, biar Cantik sama Alam aja yang panggil,"

Mama Mocha mengangguk setuju dan membiarkan Cantik dan Alam memanggil putra kembarnya.

"Tadi tuh nyokapnya Sean Seno?" tanya Alam.

"Ya iyalah, lo pikir Neneknya Sean Seno?"

"Mirip Dian Sastro dan malah keliatan kayak Kakaknya Sean Seno," komentar Alam.

"Lah, bokapnya Sean Seno mirip David Beckham. Sayang anaknya kayak tuyul," ucap Cantik.

Alam terkekeh. "Kalau tuyul mirip Sean Seno banyak dong yang mau pacaran sama tuyul,"

Cantik mengangkat bahunya acuh. "Ke kamar Sean dulu apa Seno dulu?" tanya Cantik begitu mereka berhadapan dengan pintu kamar Sean dan Seno yang berdampingan.

"Terserah,"

"Yaudah Sean," ucap Cantik lalu membuka pintu kamar Sean dengan perlahan.

Baru saja Cantik membuka pintu, tiba-tiba saja tubuhnya terdorog kebelakang dan matanya ditutup paksa oleh telapak tangan Alam.

"Apaan sih!" ucap Cantik sambil berusaha melepaskan tangan Alam.

"Lo gila! Pake baju cepetan!" dan ucapan Alam barusan langsung menyadarkan Cantik bahwa ada hal di kamar Sean yang tidak sepantasnya dilihat olehnya.

Alam memutar tubuh Cantik menghadap kearahnya tapi posisi ini malah terlihat seperti mereka sedang berpelukan. Cantik mendorong dada Alam namun tidak berhasil karena cowok itu menahannya terlalu erat.

"Alam lepasin gue! Gue mau liat!" ucapnya memberontak.

"Liat apaan?! Lo mau liat Sean naked?!"

Bukannya menjawab 'tidak', Cantik malah menganggukkan kepalanya, "gue penasaran!" ucapnya

"Biarin aja Lam," sahut Sean lalu tertawa geli.

Alam mendesis dan dengan paksa menarik Cantik keluar dari kamar Sean.

"Kok keluar sih?!" tanya Cantik setelah Alam melepaskan Cantik dari kurungan tangannya.

"Sejak kapan sih lo jadi mesum gini?" tanya Alam tak habis pikir.

"Gue biasa kok liat Sean sama Seno nggak pake baju, biasanya juga mandi bareng," ucap Cantik yang membuat Alam mendelikkan matanya. "Mandi bareng?"

Cantik mengangguk.

"Lo sama Sean Seno?"

Cantik mengangguk lagi.

Call Me CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang