Part 2

494 41 4
                                    

CMC 2

"CANTIKKK BANGUNN!!"

Mendengar suara cetar membahana Mamanya diluar pintu, membuat Cantik terbangun dari tidurnya. Setiap pagi tuh yang pertama Cantik dengar pasti suara Mamanya dan itu benar-benar berisik.

"IYA MAMA INI UDAH BANGUN!!" Tak mau kalah dengan suara Mamanya, Cantik pun menyahut.

Mau hidup di zaman apapun itu, emang alarm paling ampuh itu pasti suara Mama sendiri. Tapi masalahnya kalau suaranya kayak Mamanya, tinggal menunggu waktu saja kapan Cantik jadi budeg'.

Asik memikirkan alarm, Cantik jadi lupa apa yang mau ia kerjakan, saat ia melirik jam wekernya ia menjerit kencang.

Sial. Hampir jam 7 dan hari ini adalah jadwal piket kelasnya.

"Mama lama banget sih bangunin Cantik, jadi telat nih," omel Cantik begitu menuruni anak tangga.

Mamanya-Ashilla Q- yang berada di meja makan menggelengkan kepalanya. "Kan udah Mama bangunin dari tadi kamu aja yang tidurnya kayak topeng monyet,"

"Pa... Liat tuh masa Cantik dibilang tidur kayak topeng monyet, Cantik kan cuma tidur kayak bagong," adu Cantik pada Papanya-Cakka Field- yang duduk disamping Mamanya.

Papanya terkekeh, "kamu sarapan dulu, biar Papa anter," ucap Papanya.

"Nggak mau ah, males kalau ada Mama," ucap Cantik sebelum menyambar roti gandum ditangan Mamanya.

"Males, males. Balikin kalau gitu roti Mama,"

"Udah mau abis juga,"

"Jadi kamu mau ke sekolah naik apa?"

"Mau naik angkot apa susahnya,"

Cantik jadi ingat Abangnya -Aldin Field-, masalahnya itu, Abangnya sama sekali tidak pernah mengajaknya pergi sekolah bersama padahal mereka sekolah ditempat yang sama dan berada di rumah yang sama. Emang dasar Abang pelit.

"Ih, apaan naik angkot, kalau telat gimana?" Mamanya protes.

"Telefon gojek,"

"Kelamaan,"

"Yaudah jalan kaki,"

"Yaudah, awas penculik anak ya,"

"Pa... Liat Mama tuh,"

Setelah percakapan tak waras bersama Mamanya, akhirnya Cantik pergi sekolah dianter Papanya. Hari ini Cantik tidak pergi bersama Alam karena Alam izin tidak masuk sekolah. Untungnya Mamanya tidak kerja hari ini jadi ia tidak berada satu mobil dengan Mamanya yang cerewet nggak ketulungan.

Nggak enaknya Mamanya ikut nganter ke sekolah itu, Mamanya suka sekali bertanya pada guru-guru gimana kelakuan Cantik disekolah. Terus Bu' Siti wali kelasnya akan mengadu kalau Cantik itu tukang ngobrol dikelas, jarang ngerjain PR, nggak pernah bawa baju olahraga dan lain-lain yang mencemarkan image Cantik di mata Mamanya. Ya, itu sih nggak masalah tapi gimana kalau uang jajan Cantik dipotong Mamanya? Tamatlah riwayatnya.

Saat tiba di gerbang sekolah, Cantik buru-buru keluar dari mobil, tak lupa ia menyalim Papanya sebelum benar-benar pergi. Karena berlari terlalu cepat dan tidak memperhatikan kanan kiri, tidak sengaja Cantik jadi menabrak seseorang.

"Eh sorry sorry" ucap Cantik pada seorang cowok yang jadi korban tabraknya.

"Lo nggak apa-apa kan?" cowok bertag nama Alvin Zaidan itu bertanya karena melihat Cantik meringis.

"Oh iya nggak apa-apa, sorry ya," ucapnya lalu buru-buru meninggalkan cowok itu.

Begitu Cantik tiba dikelasnya, ia langsung mengambil sapu dari balik pintu dan bergegas menyapu kelas secepatnya, beruntung tepat setelah bel masuk berbunyi Cantik sudah menyelesaikan tugasnya.

Call Me CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang