Part 7

398 42 4
                                    

CMC 7

"Cantik! Udah ditungguin Alam tuh!" suara teriakan Mamanya dari luar kamar langsung membuat Cantik buru-buru keluar dari kamarnya.

Di meja makan, Mama dan Papanya sedang sarapan, Cantik menebak Abangnya Aldin sudah pergi sekolah lebih dulu.

"Selamat pagi," sapa Cantik sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

"Alam udah nunggu kamu tuh diluar," ucap Mamanya.

Hari ini Alam sudah kembali masuk sekolah dan entah untuk alasan apa hari ini Cantik merasa bersemangat untuk pergi ke sekolah. Akhirnya ia tidak duduk sendiri lagi di meja mereka.

"Alam!!!!" dengan ceria Cantik memanggil nama Alam begitu ia melihat cowok itu.

Alam tersenyum. "Kangen ya?" godanya yang membuat senyum lebar diwajah Cantik sirna dalam seketika.

"Nggak, sama sekali!"

Alam hanya terkekeh pelan mendengar jawaban Cantik.

"Nanti pulang sekolah temenin gue beli kado ya?" Cantik membuka pembicaraan begitu motor Alam meninggalkan halaman rumahnya.

"Kado buat siapa?" tanya Alam.

"Mama ulang tahun minggu depan. Oh ya, lo dateng ya, kayaknya ada acara gitu deh,"

Alam menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Gimana selama gue nggak masuk? Nggak seru kan?" tanya Alam.

"Selain gue nggak punya temen sebangku, semuanya baik-baik aja,"

"Nggak percaya,"

"Gue seneng lo nggak masuk, setiap pagi nggak ada yang minta contekan PR gue, terus gue jadi hemat karena nggak pergi ke kantin,"

Alam hanya terkekeh pelan mendengar ucapan Cantik.

--

"Jadi, menurut lo kado yang bagus apa?" tanya Cantik pada Alam setelah pulang sekolah. Sesuai janjinya pada Cantik, setelah pulang sekolah Alam akan menemani Cantik membeli kado ulang tahun untuk Mamanya.

"Tas?" Alam memberi saran.

"Tahun kemarin gue kasih kado tas, masa' tahun ini tas lagi?"

"Gimana kalau baju?"

"Nggak deh, selera baju gue sama nyokap totally different,"

"Jam tangan deh,"

"Ntar samaan dong sama kadonya Bang Aldin?"

"Yaudah terserah lo mau apa,"

"Tuh kan! Lo nggak serius kasih sarannya!"

Alam menaikkan sebelah alisnya, dalam hati memaklumi jika menemani Cantik belanja.

"Jadi, menurut lo gue kasih kado apa?" Setelah lelah berkeliling mall dan tak menemukan kado yang cocok, Cantik lagi-lagi meminta saran pada Alam.

Alam yang sama sekali tidak tau hal-hal yang disukai para wanita terdiam cukup lama, tidak tau harus menjawab apa.

"Lam? Apa?"

"Sepatu," jawabnya asal.

Namun, diluar dugaannya wajah Cantik tampak berbinar. "Gue juga mikirnya gitu! Soalnya yang gue denger kalau kita dapet kado sepatu dengan niat yang baik, sepatu itu akan ngebawa kita ke tempat yang baik pula. Kesannya pasti berarti buat nyokap gue,"

Alam hampir tak dapat berkata-kata dan pada akhirnya mengiyakan ucapan Cantik yang sebenarnya masih belum dapat ia mengerti dengan jelas apa maksudnya.

Call Me CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang