Kutuliskan surat untukmu, Pujaan. Hanya untuk sampaikan rasa yang menggebu di dada. Hanya berharap agar kelak kamu mau dan mampu mengerti bahwa rasaku tiada dua.
Kutuliskan surat untukmu, Pujaan. Agar kamu tahu, bahkan saat kamu merasa tak dicintai dunia, kamu telah menjadi dunia bagiku. Agar kamu tahu, cinta memang tanpa syarat. Agar kamu tahu, cinta tak melulu mengharap balas. Agar kamu mau mengerti, cinta sepertiku tak terkalahkan.
Kutuliskan surat untukmu, Pujaan. Agar ketika kamu merasa sepi, kamu tahu kamu tak pernah sendiri. Agar ketika hatimu luka, kamu tahu ada aku yang ikut terluka bersamamu. Agar kamu tahu saat air matamu menetes, air mataku berlinang jauh lebih deras. Agar kamu tahu, kamu selalu dicintai.
Kutulis surat untukmu, Pujaan, dalam setiap hela napasku yang tersisa. Kelak, kamu mungkin membaca suratku. Kelak, suratku mungkin tak tersampaikan. Kelak, aku mungkin tak akan mampu menulis lagi. Namun, percayalah, Pujaan, suratku abadi, mengikuti setiap langkah yang kamu tapakkan.
Senin, 29 Mei 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Untuk Pujaan
Non-FictionKutuliskan rangkaian kata sebagai pengingat atas apa yang pernah ada, yang nyata terjadi, yang menjadi angan, yang kuharap kelak menjadi bukti bahwa cintaku bukan bualan belaka. Kutuliskan kisah yang mungkin kamu atau pun aku kelak tak ingat. Kutuli...