Tak perlu bertemu pangeran berkuda putih untuk merasa jatuh cinta.
Tak perlu dilindungi ksatria berperisai baja untuk merasa aman.
Cukup memilikimu dalam hidup, sudah berarti segalanya.
Bersamamu tak melulu indah. Aku tahu itu.
Banyak godaan datang. Cobaan menghadang. Luka menyayat.
Tapi, kamu masih percaya bukan kalau bahagia pasti nyata adanya?
Bahagiamu dan aku tak akan sempurna tanpa luka yang menghiasi.
Bahagiamu dan aku tak akan terasa indah jika bukan karena derita yang sebelumnya menari di hati.
Hidupmu tidak panjang. Percayalah. Begitu pun aku.
Ada dunia kekal yang menanti dalam tiap detik yang berlalu.
Aku belum mampu menyempurnakan apa yang seharusnya sempurna sejak awal.
Kalau kamu bisa, ajari aku.
Bawa aku bersamamu.
Genggam aku dalam tiap langkahku, dan aku akan menggenggammu lebih erat dalam tiap langkahmu.
Aku percayakan nasibku padamu.
Bahagia dan deritaku kini di tanganmu.
Kamis, 15 Juni 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Untuk Pujaan
SachbücherKutuliskan rangkaian kata sebagai pengingat atas apa yang pernah ada, yang nyata terjadi, yang menjadi angan, yang kuharap kelak menjadi bukti bahwa cintaku bukan bualan belaka. Kutuliskan kisah yang mungkin kamu atau pun aku kelak tak ingat. Kutuli...
