Chapter 8

1K 111 9
                                    

"Tentu Jisoo" ucap Seungcheol dengan senyuman yang dipaksakan disana.

"Kalau begitu maafkan aku karena tak bisa membalas penuh perasaanmu Cheol-ah" Ucap Joshua lalu melangkah pergi dari sana membawa barang-barang miliknya

Seungcheol kaget tak percaya.
Bagaimana bisa Joshua tahu bahwa ia mencintai Joshua?
Seungcheol tersenyum miris karena harus menghadapi kenyataan bahwa Joshua takkan pernah jadi miliknya

"Ahh.. panasnya Shannon bagaimana jika kita berteduh disana" Ucap Jeonghan menunjuk sebuah pohon rindang yang cukup sejuk terlihat

"Paman Kim yang ini taruh dibagasi saja.. yang ini biar aku yang bawa aku ingin memeriksanya dulu" ucap Joshua memberitahukan pada paman kim.

"Disini saja rasanya lebih sejuk btw kenapa kau bisa jatuh tadi?" Tanya Jeonghan pada Shannon.
Mereka kini sudah berada disebuah pohon rindang dan ada seseorang juga disana

"Cheonsa.. " tangan Joshua menggenggam erat sebuah sapu tangan berwarna merah maroon yang masih baru.
Disana juga ada sepucuk surat dan itu diberikan oleh sang cheonsa orang yang hilang diingatannya

"Pfthh.. ahaha jinjja?.. Hachuu!!"

"Eh Jeonghan kau kenapa tiba-tiba bersin?" Tanya shannon sambil tertawa melihat teman barunya tiba-tiba bersin tanpa sebab padahal udaranya segar

"Entahlah.. tapi ada yang aneh aku rasakan.. "

"Shannon!! Ayo cepat kemari acaranya sudah akan dimulai Ayoo" Jeonghan dan Shannon berbalik kearah seseorang dan oh ternyata Seungyeon yang memanggil mereka

"Kajja.."
Mereka pun berlari kecil dan meninggalkan tempat berteduh itu

Joshua merasakan hal aneh dihatinya.
Suara tawa yang baru saja didengarnya membuat darahnya berdesir
Ia menengok sampingnya namun tak ada yang aneh hanya dua orang siswa yang sudah berlari kedalam sekolah.

"Apa ini? Tuhan kenapa hatiku serasa tak ingin pergi.. apa dia ada disini tuhan?" Tanya Joshua bermonolog sendiri sambil memandangi awan yang terus bergerak.

"Tuan muda semuanya sudah selesai kita bisa pergi" Joshua menoleh dan segera berlari ia meninggalkan saputangan itu disana

Sementara ditempat lain

"Jeonghan kau kenapa?" Tanya Shannon bingung.
Saat Jeonghan berlari kembali ke pohon tempat mereka berteduh tadi.
Sesampainya disana Jeonghan hanya mengambil saputangan dan airmatanya langsung jatuh begitu saja.

"hikss.. aku- shannon kau tahu pemilik saputangan ini?" Tanya Jeonghan menatap penuh harap padanya

"Seingatku yang sering membawa saputangan hanya Joshua dan sekarang aku dengar dia akan pergi pindah hari ini ke L.A" ucap Shannon panjang lebar.
Tak pikir panjang Jeonghan langsung berlari mebinggalkan Shannon lagi dan menyetop taxi untuk ia pakai mengejar pemilik saputangan tersebut

"Jisoo.. hikss.. aku merindukanmu.." Ucapnya dengan suara kecil.
Ia ingin bertemu dengan Joshua dan memberitahukan bahwa ia masih disana dan masih mengingat Joshua.

FLASHBACK

Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi membelah kota seoul.
Dengan beberapa mobil mengikuti mobil itu dibelakang.

Suara peluru pistol terus terdengar.

Joshua. Seorang pengendara yang juga ikut mengejar mobil yang ada didepannya itu.

"Jeonghan.. bertahanlah sayang aku akan menolongmu" Dengan kecepatan penuh Joshua melajukan mobilnya tanpa berfikir bahwa kehidupannya juga akan terancam.

Satu tembakan. Dua tembakan. Dan-

Mobil dihadapan Joshua tergelincir namun dengan cekatan Joshua bisa menghindari mobil itu.

Sampai disuatu tempat

'Kekasihmu ada didalam sana dan ditubuhnya sudah terpasang boom 15 menit lagi dia akan meledak ahahahaha'

Joshua benar-benar kesal dan ia kini menuruni Mobilnya
Setelah aksi baku tembak dijalanan dengan orang orang yang menculik Jeonghan.
Kini ia harus Menolong Jeonghan yang ada di sebuah tebing dekat pantai

"Jeonghan!!?" Teriaknya mencoba mempersempit waktu agar ia menemukan Jeonghan lebih mudah.
Namun hasilnya nihil Jeonghan Tak menjawab apapun

"Jeonghan!! Jawab aku.. kau dimana Jeonghan!! Aku mohon"joshua terus berteriak.
Tangisnya pecah ia benar-benar takut Jeonghan akan meninggalkannya.

"Kau mencari Cheonsa mu Tuan hong? ahaha"
Joshua menoleh kebelakang dan mendapati Jeonghan dengan luka lebab dimana-mana.

Itu mengingatkan Joshua pada kejadian dimana ia mendapati Jeonghan kecil dulu

"Kau tahu.. aku benci harus melukai orang tapi Yah aku terlalu benci untuk tidak melukai yang kau sayangi"

"Diam kau keparat!! Lepaskan Jeonghan sekarang!"

"Kau ingin aku melepaskannya baiklah tapi kau harus mati dulu!!"

Perkelahianpun terjadi beberapa kali Joshua tersungkur ketanah karena pukulan penculik Jeonghan itu.
Namun ia tak akan menyerah ia terus menerus melawan

Hingga sang penculik terjatuh karena dipukulinya dengan sebuah balok tepat dikepalanya.

"Keparat kau!! Mati kau-"

*DUAARR

Joshua tersungkur ketanah dengan bersimbah darah.
Seseorang sudah menembak kepala nya.

"Kau lupa padaku.. kau boleh bunuh kakak ku tapi jangan lupa jika aku Ada Mr.Hong"

Joshua menatap samar Seseorang disana

"Ja-jangan"

Jeonghan dijatuhkan dari atas tebing dan tersapu oleh ombak deras disana bersamaan dengan mata Joshua Yang meredup

"Kau terlalu sadis hyung.." seseorang datang disana menatap nanar apa yang baru saja terjadi

"Diam sehun ini bukan urusanmu" Seseorang itu. Sehun ia menghela nafas pelan sungguh ia merasa berdosa sendiri

"Luhan hyung aku tahu kau mencintai Joshua tapi bukankah-"

"Lebih baik dia mati daripada aku harus melihatnya bahagia bersama orang lain"

'Kau bahkan tak melihatku tersiksa mencintaimu Luge'

×× ×× ××××

"Aku ada dimana?"-Joshua
FLASHBACK END

.
.
.
TBC
RIVIEW ok ^^

My Moodboaster (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang