Air mataku memang mengalir .
Namun aku tahu cara menyembunyikannya .- Kyuhyun (The Way To Break Up)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Just Once 08
.
.
.
.
.
.
.
.
.
kyuTeamo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Present
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading~~
.
.
.
.
.
.Daun - daun coklat dan kering itu mulai jatuh berguguran membuat halaman rumah -bak istana itu yang sejak tadi ia pandangi kotor karna daun daun yang berserakan .
Belum lagi genangan air hujan semalam yang menyisakan aroma khas setelah hujan itu ,begitu menyeruak ke indra penciumannya. Sinar matahari pun tampak nya masih enggan untuk menunjukkan eksistensinya -dengan menampakan wujudnya di pagi hari ini.
Kaki mungil namun jenjang bagi anak seumurannya itu melangkah pelan menuju gerbang yang menjulang tinggi melebihi tinggi badannya.
Ia melangkah cepat melalui sedikit celah yang dibukakan oleh penjaga rumah nya -meski bukan untuk dirinya.
Lirikan mata tajam nya ia andalkan kali ini . Dan dewi fortuna sepertinya memihak nya kali ini . Karna ia lihat penjaga rumah nya itu sedang mengambil peralatan untuk membersihkan halaman rumah nya.
"Yeayyy"pekiknya keras seperti saat ia memenangkan game diportable nya itu.
Namun sekian detik kemudian ia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya agar pekikan nya tak terdengar dan mulai berjalan menjauhi pekarangan rumahnya .
Dan dari atas sana seorang bocah seumuran dengannya terlihat tersenyum dengan begitu lebar sampai mata itu menyipit.
"Mianhae"
Gumaman itu lirih namun berbanding terbalik dengan raut wajah nya yang tersenyum penuh bahagia melihat punggung mungil itu perlahan menghilang dari pandangannya .
.
.
.
.
.
.
.
Just Once**
.
.
.
.
.
.
."Eotthoke?? Eodisso??"gumamnya frustasi sambil mengacak surai madu lembut miliknya hingga membuat surai madu itu terlihat berantakan.
Dahinya sudah penuh dengan peluh ,kakinya bahkan terasa sangat pegal saat berjalan selangkah demi langkah menuju lapangan yang ia kunjungi kemarin bersama saudaranya.
"Tolong kau cari bola itu nde,itu bola kesayanganku dari hyungdeul jebal aku tidak akan memberitahu eomma jika kau pergi jebal-yo"
Demi seluruh peralatan game yang bisa dihitung dengan jari dikamarnya jika kata-kata saudaranya itu tak terngiang di benak nya mana mau ia berjalan ditengah pagi buta ditambah ditengah dinginnya udara sehabis hujan kemarin malam.
Ia merapatkan pelukan pada tubuhnya sendiri saat angin mulai berhembus dengan kuatnya seolah berusaha menembus kulit pucat yang hanya dilapisi kaus tipis berlengan panjang itu.
Mata tajam nya itu menatap lapangan yang luas itu untuk mencari benda bulat yang sedang ia cari dan sontak dirinya tersenyum saat ia menemukan bola yang sedang ia cari.
Dengan senang ia pun melangkahkan kakinya ke sudut lapangan ditepi jalan yang terjal karna lapangan ini berada diatas bahu jalan. Namun seakan tak bisa ia melangkah dengan tenang ia melihat seorang anak lelaki menendang bola itu sehingga jatuh menggelinding ke jalan .

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Once
FanfictionBisakah kalian melihat ku? Bisakah kalian menganggap kehadiran ku?? Bisakah kalian menyayangiku?? Bisakah ku trus bersama kalian?? bisakah ?? kumohon katakan bisakah?? Bisakah aku tetap bertahan meski tak ada yang mempertahankan?? Bisakah aku tetap...