-Rasanya terlalu menyakitkan melihat orang yang begitu menderita namun mampu tersenyum seolah tidak terjadi apa -apa-
..
.
.
.
.
.
.
JustOnce#12
.
.
.
.
.
.
.
kyuTeamo
.
.
.
.
.
.
.
Present
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
P.s : jika lupa dengan cerita ini silahkan baca part sebelum nya yaa dan maaf jika part ini mengecewakan sekali lagi
.
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.Trek...
Ruangan yang sedari tadi terang itu kini mulai gelap akibat saklar lampu baru saja ditutup.
Kedua tangan itu mulai meregang sembari beranjak meninggalkan ruang tamu tempat nya duduk sedari tadi .Pria paruh baya itu mulai beranjak pergi menaiki anak tangga satu persatu dengan mata kantuknya namun ia ingat ada ritual yang biasa yang ia lakukan yaitu mengunjungi kamar putra-putranya .Tidak semua kamar ia datangi hanya beberapa karna ia paham bahwa ada putranya yang memiliki privasi.
Langkah kaki itu terus berjalan memasuki sebuah kamar yang cukup berantakan dengan pemiliknya yang juga tak kalah berantakan.
" Ckck, kau selalu begini hyukkie-ya tidak bisakah kau rapih sedikit " gumamnya sambil meletakkan sebagian buku yang berada di lantai ke atas meja sambil mengusap surai lembut berwarna sedikit coklat itu dengan lembut.
Ia pun kembali keluar dan berjalan menuju kamar putranya yang lain namun sayang ternyata semua kamar itu terkunci hingga iapun memutuskan mengunjungi kamar --magnaenya -- .
Diputar nya dengan perlahan kenop pintu itu hingga tubuhnya perlahan masuk ke dalam kamar putranya itu.Kamar itu bersih ,selalu rapi, sunyi ia pun duduk disamping putra yang begitu dikasihinya .
Air mata itu menggenang dipelupuk matanya saat melihat wajah putra kecil nya terlihat begitu damai meski terlihat pucat setiap harinya."Kibummie kau harus sembuh chagi ,appa dan semuanya menyayangimu Tuhan sembuhkan putraku"lirihnya sendu sambil mendaratkan kecupan lembut didahi putra kesayangannya . Dielusnya berulangkali pucuk kepala putra kesayangannya . Ia benar benar berharap agar ia bisa memandang wajah damai itu lebih lama .
Ia pun kembali melangkahkan kakinya keluar dari kamar.Dan memutuskan kembali ke kamarnya sendiri namun belum sempat ia berbalik arah untuk kembali ke kamarnya ia melihat sebuah kamar dengan pintu yang sedikit terbuka.
Dengan penuh keraguan ia memutar kenop pintu itu dan mulai masuk dengan perlahan.
Kamar itu kecil tidak sebesar kamar lainnya ditatapnya perabotan disana yang memang cukup sederhana dan jauh dari kata mewah.
Pupil mata itu mengecil tatkala melihat tak ada sosok seseorang diatas tempat tidur berukuran medium itu.Namun kemudian pupil mata itu kembali melebar terkejut melihat seseorang bersandar dengan tenang pada sebuah lemari besar.
Perlahan ia mendekat dan mulai mensejajarkan tubuhnya dengan putranya yang masih bersandar dengan mata terpejam. Kali ini air mata itu tidak lagi menggenang dipelupuk matanya karna perlahan tetesan air mata itu jatuh perlahan dari sudut matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Once
Fiksi PenggemarBisakah kalian melihat ku? Bisakah kalian menganggap kehadiran ku?? Bisakah kalian menyayangiku?? Bisakah ku trus bersama kalian?? bisakah ?? kumohon katakan bisakah?? Bisakah aku tetap bertahan meski tak ada yang mempertahankan?? Bisakah aku tetap...