Jalan Buntu Lailatul Qodar

27 1 0
                                    

Kuobralkan kata kataku pada lautan biru, bersamanya menggulung cahaya di tepi surga, seorang tua berpesan padaku, mewiridkan taubat sungai mengalir

Bertanya aku pada aku, mengapan tangan lelah tengadah, jiwa resah tanpa pasrah, lalu kalimat suci menjelma umpatan, meski sebagian manusia malah menyukainya

Lalu kata kata hendak kemana, jika huruf telah berkhianat pada bunyinya, hitung hitungan batal seketika, tinggal kenangan ranting mengering

Masihkah pantasku meminang cahaya?

Sangat RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang