Sadarlah kawanku kita tidak sedang mengumpulkan nafsu,
Seperti ular lalu tak makan lama seminggu, ini bukan persoalan menunggu, ketahuilah sumber jiwamu sedang merindukan dirimu yang dulu, sebelum manusia menyebutnya kelahiranAndai perutmu terisi batu, akan lebih baik dibanding menancapkan akar semu, euforia kiri kananmu, lalu kau banggakan nafasmu yang bau
Inilah nafas surga, katamuSebelum raga itu kau siram, terlebih jiwamu perlu kau tikam, dari salah niat dan kebiasaan mengancam tuhan, lalu berfikir engkaulah manusia paling suci, tidakklah begitu kawanku
Sekali lagi kuperingatkan, renungkan nikmat rasa lapar, sebelum sesuap nasi kau kawini, pastikan semua kau kerjakan, bukan karna tradisi,
makan pagi
atau sekedar teori giziSelamat Menikmati