AS • 17

8.7K 512 25
                                    

HARI ini, Rahma datang ke sekolah lebih pagi. Semalam, ia ketiduran karena lelah mengajar Bayu dan harus latihan tari untuk acara pensi yang semakin dekat.

Karena itulah, Rahma jadi tak sempat mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan hari ini. Makanya, Rahma datang pagi-pagi untuk mengerjakan tugasnya itu, agar dapat dikumpul tepat waktu.

Entah mengapa, dari kemarin, kata-kata Bayu selalu terngiang-ngiang di benaknya. Sejujurnya, Rahma masih sangat penasaran dengan 'orang' yang dimaksud oleh Bayu waktu itu. Yah, meskipun itu bukan urusannya sama sekali sih.

Rahma yang melamunkan hal tersebut, berkali-kali mengetuk ujung pulpen-nya ke dagu. Keyla yang baru saja datang, lagi-lagi melihat Rahma dalam keadaan bengong. Makin hari, Keyla semakin bingung dengan Rahma.

"Rah!" Keyla berteriak, membuat Rahma tersentak.

"Woi! Apaan?"

"Mikirin apa lagi lo?" tanya Keyla, seraya meletakkan tasnya di atas meja.

"Gak ada!" sanggah Rahma.

"Halah, palingan mikirin Bayu!" cibir Keyla.

Kata-kata Keyla tepat sasaran. Eh, tapi ralat ya! Bukan mikirin Bayu-nya, tetapi perkataannya!

"Ng-nggak!" Rahma sempat terbata-bata, membuat Keyla menyeringai.

"Serah lo deh." Keyla mengedikkan bahunya, memfokuskan dirinya ke layar handphone-nya.

Rahma pun kembali melanjutkan tugasnya, sebelum guru pelajaran pertama masuk. Lebih cepat mengumpul tugas, lebih cepat baginya untuk bersantai!

📚

Sesaat setelah bel pelajaran berakhir berbunyi, Keyla langsung menarik tangan Rahma untuk menuju ke kantin. Berhubung hari ini ada menu baru di kantin dan harganya murah. Jadi, Keyla ingin segera membeli dan merasakan makanan tersebut sebelum habis terjual.

Rahma duduk di sebuah meja, sembari menunggu Keyla memesan makanan mereka. Ia melihat ke sekeliling, seraya memainkan sedotan yang berada di tangannya itu.

Fokus matanya langsung tertuju kepada seseorang yang sedang duduk di meja paling ujung. Bayu.

Bayu duduk dengan menyandarkan sebelah tangannya di sandaran kursi, dan sebelah tangannya lagi menimang minuman kalengan. Bayu terlihat sedang bercengkrama ria dengan teman-teman satu geng-nya itu.

Seakan telepati, Bayu merasakan seperti ada seseorang yang sedang menatapnya. Bayu menoleh, mendapati Rahma sedang menatapnya dari kejauhan.

Bayu sempat menyeringai, kemudian meletakkan minumannya. Ia menopang dagunya dengan sebelah tangannya, membalas tatapan dari Rahma.

Rahma yang menyadari Bayu ikut menatapnya, langsung gelagapan.

Rahma pura-pura menyibukkan dirinya. Seperti bermain dengan sedotannya, atau berpura-pura mengalihkan pandangannya ke arah lain, agar matanya tak bertatapan langsung dengan mata Bayu.

Beruntungnya, Keyla datang di saat yang tepat. Keyla duduk di hadapan Rahma, jelas-jelas menghalangi pandangan Bayu kepadanya. Gadis itu menghela nafas lega, saat jarak pandang Bayu dihadang oleh Keyla.

After SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang