AS • 35

6.2K 414 13
                                    

RAHMA menghela nafas lesu untuk beberapa kali selama pelajaran pagi hari ini. Kalau boleh jujur, alasan sebenarnya karena, dari kemarin tidak ada panggilan ataupun satu pesan masuk di handphone-nya dari Bayu. Padahal biasanya, setelah tutoring, handphone Rahma selalu ramai dengan berbagai pesan masuk atau telepon dari Bayu.

Namun, dari semalam, bahkan ke pagi ini, belum ada kabar.

Jujur, Rahma kepikiran. Malah sangat kepikiran. Kali ini, ada apa lagi dengan Bayu?

📚

Suara bising yang datang dari para siswa yang berhamburan ke luar kelas pada jam istirahat, membuat guru yang mengajar kelas Rahma menghentikan kegiatan mengajarnya. Sesaat setelah guru itu keluar kelas, semua teman sekelas Rahma berhamburan keluar kelas untuk menuju ke kantin, dan meninggalkan Rahma yang masih duduk diam memandangi layar handphone-nya.

Tadinya, Keyla mengajaknya untuk ke kantin bersama-sama, namun Rahma menolak, dengan alasan 'udah kenyang'.

Matanya tak beralih sejenak pun dari layar handphone-nya. Ia benar-benar menunggu kabar dari Bayu.

Ah, sudahlah! Daripada duduk diam menunggu pesan yang entah kapan masuk ke handphone-nya, sebaiknya ia mencari Bayu langsung!

Rahma beranjak dari kelasnya dan naik ke lantai atas, kemudian berhenti tepat di depan kelas yang di atas pintunya tertera papan yang bertuliskan IPA 7.

Seisi kelasnya tak terlalu ramai, hanya ada beberapa orang yang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Rahma mengetuk-ngetuk pintu kelasnya, berharap siapa saja dapat mendengar dan menghampirinya.

Eko yang tadinya sedang membaca komik di sudut kelas, mendongak saat mendengar suara ketukan dari pintu kelasnya. Melihat gadis yang cukup familiar sedang berdiri di depan pintu itu, membuat Eko segera bangkit dari posisinya dan menghampirinya.

"Kenapa, Rah?" tanya Eko, masih meringis karena tadi tak sengaja menabrak ujung meja.

Rahma sedikit gugup. "Itu.. Ko.. Bayu-nya ada?"

"Nah, Rah. Jujur, gue juga nggak tau. Hari ini Bayu nggak masuk dan nggak ngasih kabar." Eko mengedikkan bahunya.

Rahma mendelik. "Kalau boleh tau, nggak masuk kenapa ya?"

Pikiran Rahma mulai bertanya-tanya alasan mengapa Bayu tak masuk hari ini.

"Um.." Eko mengusap tengkuk lehernya. "Gue sebenernya kurang tau sih, Rah. Soalnya, Bayu biasanya ngasih kabar ke gue, kalau dia nggak masuk."

"Nah, masalahnya, kemarin dia itu nelpon gue cuma ngomong, 'Ko, gue pergi-' terus, telpon-nya mati tiba-tiba gitu," ujar Eko, membuat Rahma tersentak.

Rahma sempat terdiam. "Yaudah deh, makasih ya Eko."

Kemudian, Rahma berjalan dengan terhuyung-huyung kembali ke kelasnya. Setelah sampai di kelasnya, Rahma menyandarkan punggungnya ke kursinya, sambil memijat pangkal keningnya. Secara perlahan, ia menghembuskan nafasnya.

Ke mana lagi Bayu?

📚

Bel pulang terdengar ke seluruh penjuru sekolah melalui speaker yang terpasang di setiap sudut sekolah. Dengan sungkan, Rahma merapikan seluruh perlengkapan sekolahnya, dan memasukkannya ke dalam tas sekolahnya.

After SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang