"Ini rumah Om."
RAHMA mengedarkan pandangannya ke rumah yang ber-cat biru langit tersebut. Pekarangan rumahnya dipenuhi dengan berbagai bunga dan tanaman hias.
Rahma mengikuti Om Hendra di belakangnya.
"Istri Om lagi kerja, pulangnya baru malem," kata Om Hendra, seraya membuka pintu rumahnya.
"Om permisi bentar ya, mau ngurus toko sebentar. Kalau ada apa-apa, ini nomor telpon Om, nanti Rahma telpon aja."
Om Hendra memberitahu nomor telponnya ke Rahma, kemudian Rahma mencatatnya di note hape-nya. Setelah itu, Rahma mengikuti Om Hendra masuk ke dalam rumahnya. Om Hendra membuka pintu kamar yang Rahma duga tempat Bayu tidur, namun sayangnya tak terlihat Bayu di dalamnya.
Om Hendra pun memutuskan untuk berkeliling di dalam rumah dan mencari Bayu. Sudah seperti mencari ayam yang lepas dari kandang. Memang ada-ada saja kelakuan Bayu.
Walaupun sakit, tapi tingkahnya masih sama.Saat Om Hendra ke dapur, ia melihat Bayu dengan kain seperti selimut yang menyelimuti seluruh badannya. Bayu yang tadinya sedang melahap tempe, memandang Om Hendra dengan tatapan kaget. Melihat Bayu, berhasil Om Hendra terkekeh.
"Sudah sembuh penyakitnya? Penyakit yang katanya susah buat bangun dari tempat tidur?" kata Om Hendra, membuat Bayu tersedak.
Bayu menepuk-nepuk dadanya, kemudian meneguk air putih di gelasnya secara perlahan.
"Uhuk! Udah agak baik--"
Tepat di saat itu juga, Rahma masuk ke dalam dapur. Rahma terperangah saat melihat Bayu.
Melihat Rahma berdiri di samping pamannya, seraya menatapnya dengan tatapan heran, membuat Bayu kembali tersedak.
"Rahma?! Ngapain?" tanya Bayu, setelah meneguk airnya lagi.
"Jenguk orang sakit!" potong Om Hendra. "Jadi, gimana? Udah sembuh penyakitnya?"
Bayu melirik Om Hendra, kemudian melirik Rahma lagi. Tiba-tiba, Bayu terbatuk-batuk, kemudian memegangi keningnya secara perlahan.
"Masih.. agak sakit, Om," ucapnya lirih, melirik Rahma yang sedang memandangnya skeptis.
Om Hendra tersenyum tipis, geleng-geleng kepala. "Halah, ngeles aja kamu!"
"Yaudah, Rahma. Om tinggal bentar ya, nanti Om balik lagi. Kalau ada apa-apa telpon aja ya, Rah," ucap Om Hendra.
Tak lama, Om Hendra pun pergi keluar rumah, meninggalkan Bayu dan Rahma yang hanya berdua di dapur tersebut. Rahma melirik Bayu. Saat matanya saling bertemu, Bayu tersenyum.
"Jadi, ngapain lo ke sini?" tanya Bayu kemudian.
Bayu beranjak dari posisinya, mengajak Rahma untuk duduk dan bercengkerama di ruang tamu.
"Gue nyari orang yang tiba-tiba nggak dateng buat tutoring. Orang-nya nggak ngasih kabar, yaudah gue cari," celetuk Rahma. "Eh, nggak taunya malah sakit gini!"
Rahma menunjuk Bayu, membuat Bayu tersenyum tipis.
"Kenapa? Khawatir, ya?" Bayu menaik-turunkan alisnya, sengaja mengusik Rahma.
KAMU SEDANG MEMBACA
After School
Ficção AdolescenteKetika kelas tambahan sepulang sekolah membawa dua kepribadian bertolak belakang untuk saling bertemu. *** [Completed] ©copyright by Fictiongirll (5 Juni 2017)