Prolog

12.7K 557 12
                                    

#Prolog

Hup!

Akhirnya aku berhasil melewati dinding tinggi itu dengan tali hitam yang ku kait kan pada pinggul ku. Aku segera menghidupkan PDA ku dan mengkontak Richard.

I’m in.”ucap ku setelah memasang mic kecil di dekat telinga dan pelipis ku.

 Terdengar suara nge-bass dari Richard,”Bagus.”ucap nya.

Lalu aku segera memutuskan kaitan dari tali hitam itu. Kemudian berjalan pelan melewati sebuah koridor berwarna putih. Di ujung koridor terdapat pintu mewah berwarna merah. Terlihat dua orang lelaki yang memakai jas hitam dan kaca mata hitam berada di depan pintu itu.

 Aku mengambil sebuah koin dari tas pinggul ku. Kemudian bersembunyi di belakang dinding koridor

.”I’m going in the room”ucap ku kepada Richard.

Lalu melempar koin itu ke mata seorang lelaki itu.

 Oh itu bukan koin biasa. Itu koin yang isi nya adalah racun yang dapat membuat pingsan selama 5 jam.

 Bruk!

 Terdengar suara jatuh dari tempat depan pintu itu. Berhasil! seru ku dalam hati. Lelaki lainnya hanya kebingungan melihat partner nya yang tiba-tiba pingsan.

Aku segera melewati koridor kanan dan berlalu ke koridor kiri dan bersembunyi di belakang lelaki itu tanpa membuat dia tahu ada aku di belakang nya.

 Lelaki itu berdiri lagi. Mungkin kecewa karena partner nya tidak bangun padahal dia sudah meneriaki nya. Aku segera mencekiki leher lelaki itu dan menusuk dia dengan jarum yang berisi racun dengan kandungan sama dengan racun tadi. Lelaki itu segera pingsan.

 “easy like a dizzy.”gumam ku sambil tersenyum.”that’s not even a word.”terdengar suara Richard yang terdengar menahan tawa.

Aku menghela nafas. Lalu segera mengambil jam ku dan mengaktifkan leser biru. Aku mengarahkan leser itu ke gagang pintu. Kemudian gagang pintu itu meleleh dan membuat pintu itu gampang di buka.

 Aku mengambil sebuah gun dari sepatu boots ku yang berwarna hitam. Lalu ku buka pelan pintu itu dan segera menutup pintu nya setelah aku masuk.

 “Sunyi.”batin ku serius.”Mereka menunggu mu,agen.”Richard terdengar serius juga. Aku segera berjalan menuju ruang tamu.

 ”don’t move.”

 Terdengar suara berat dari seberang. Pistol nya mengarah ke kepala ku. Untung saja dia jauh. Aku tersenyum. Lalu mengarahkan pistol ku juga ke kepala nya.

it’s over,Yudha. Just surrender.”aku mulai berjalan ke depan pelan. Lelaki itu hanya terdiam sambil terus mengarahkan pistol nya ke kepala ku dengan tangan yang gemetaran.

 “not a chance!”pekik lelaki itu kesal. Kemudian dia terdengar suara tembakan. Ternyata meleset.

”Hei,jelek. Kau tembak kemanaa?”ledek ku sambil tersenyum nakal. Lelaki itu geram. Kemudian aku segera berlari kencang dan menendang kepala nya.

 Bruk!

 Lelaki itu terjatuh.

 Dor!

 Astaga,hampir saja aku kena. Aku segera menendang pistol itu dari tangannya. Kemudian ku injak punggungnya dan ku raih handlock ku yang berada di saku.

”Sudah ku bilang kau harusnya menyerah saja,”aku membangunkan lelaki itu dan mendorongnya ke dinding. Lalu dengan kuat menahannya agar dia tetap menempel di dinding.

 “target is down.”seru ku kencang agar Richard mendengar ku.”iya,iya aku tahu. Tidak usah teriak-teriak,Gennifer. FBI sedang kesana sekarang,”. Aku tersenyum.

 ”Nanti kita makan bareng yaa.”

 “Bukannya kau harus sekolah?”ucap Richard. Aku terlonjak.

 “Astaga,kau benar. Huh!”

 “Hahaha sudahlah. Setelah kau sekolah kita bisa makan bareng kok.”

 Aku tersenyum.”Oke.”

###

Setelah bermenit-menit kemudian,FBI akhirnya datang.”Syukurlah”aku menghela nafas. Lalu menyerahkan lelaki itu ke tentara bersenjata.

nice work,Gen.”terdengar kapten Justine datang menyeringai.

”Terima kasih,kapten.”jawab ku sambil tersenyum. Dia melihat kan jam tangannya.

 “Oh my god,eight o’clock already?”pekik ku kaget.

”Kau harus segera sekolah. Mau diantar?”tanya Justine. Aku menggeleng.”Tidak ada yang boleh tahu kan kalau aku ini agen?”aku tersenyum,kemudian segera berlari.

Justine terlihat tersenyum.”Jangan lompat-lompat dari atap ke atap oke?”seru Justine dari belakang.

 “No promise!”seru ku sambil masih terus berlari.

 Nama ku Gennifer Grovia. Seorang agen rahasia yang ‘kata nya’ popular di kalangan agen lainnya. Bayangkan,aku masih berumur 16 tahun dan sudah mendapat misi-misi yang membahayakan nyawa ku dan nyawa banyak orang.

 Tetapi aku juga seorang anak remaja perempuan biasa yang bernama Jennifer Grovel. Seorang anak remaja perempuan yang sangat biasa saja. Tak terlalu pintar,tak terlalu cantik, dan tak terlalu terkesan. Hanya seorang remaja biasa yang pernah sesekali di tindas dan pernah sesekali di juara kan.

Entahlah,dunia memang aneh. Mengapa di sekolah selalu saja terbagi menjadi 2 kelompok,yaitu kalangan popular dan kalangan biasa saja? Dunia itu aneh tahu.

 Well,Richard adalah parthner ku dalam menjalankan misi. Dia yang selalu membantu ku jika ku dalam kesusahan dalam menjalankan misi. Tapi,sebalik nya Richard itu di kenal oleh seluruh orang di kota. Dia tidak menyamar sama sekali. Jadi dia termasuk anak popular.

 So,this is a story obout my secret. 

#

A/N

OKE ini baru prolog yaw

Tapi boleh kok sarannya—kritik nya jugaa

 Hope you love it;)

 Jangan lupa tekan vote dan ketik komen(bahasanya abal bgt-_-)

#

Mi SecretoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang