#Step8
Foto Justine--
Ku tajamkan mata ku. Lalu ku edarkan pandangan ku yang paling dingin.”Apa?”tanya ku dengan nada sedatar mungkin.
Richard memutar bola mata nya. Dia berkacak pinggang. Lalu menghela nafas.
“Kau tidak boleh terus melarikan diri. Sekarang dia ada disana.”
Aku mengerutkan dahi ku.”Maksud mu?”
Richard menatap ku dalam.”Steven Rich.”
Mata ku melotot lagi.”Hah?”
Richard tertawa renyah. Aku tahu dia hanya ingin membuat ku kesal. Karena dia pernah bilang kalau wajah ku yang sedang marah itu menarik sekali.
“Kau memang perempuan banyak tanya,Gennifer Grovia.”suara Richard terdengar seperti suara karakter antagonis. Lagipula dia juga akan sempurna jika menjadi karakter antagonis tampan yang di sukai para wanita. Hanya saja dia terlalu percaya diri dan akhirnya akting nya menjadi berantakan.
“Semua manusia itu mempunyai sifat penasaran,”balas ku kesal. Kami seperti musuh bebuyutan saja. Kami saling melemparkan tatapan dingin dan tajam. Berharap agar salah satu dari kami agar menyerah dan tak menganggu kami lagi.
Tapi sudah 2 detik dan sama sekali tak ada perubahan. Mata ku mulai perih karena tak berkedip dari tadi. Aku mengusap mata ku dengan kasar.
“Hei,jangan kasar-kasar!”Richard mencegah ku. Dia meraih tangan ku. Lalu mengambil tisu dari kantung celana nya. Kemudian dia mengusap mata ku dengan lembut. Aku hanya bisa terbelai dengan kelembutannya.”Nih ya,pelan-pelan..”Richard menggerakan jari nya ke kanan. Menyapu bulu mata ku yang lentik. Kemudian menyapu sebelah kiri.”Mata mu jangan terlepas dari mata ku. Lihat mata ku saja. Ini sebentar lagi kok,”ucap Richard.
Aku menuruti perintah nya. Aku tatap mata nya dalam. Mata nya yang berwarna cokelat membuat ku terlena. Indah sekali. Tapi aku tak merasakan ada nya debaran. Lho?
“Sudah selesai. Makanya jangan kasar-kasar. Ayo duduk,”sifat Richard yang dingin akhirnya kembali seperti biasa. Aku hanya bisa mengikuti nya.”Kita harus ketemuan dengan Justine di kafe Forkie hari ini. Nanti aku akan jelaskan semua nya disana,”
“Lalu kenapa kau menyuruh aku untuk duduk?”tanya ku heran. Richard melirik ku sambil tersenyum.”Agar bisa menikmati taman indah ini,”jawab nya riang. Aku ikut tersenyum. Melihat bunga-bunga di sebelah bangku taman. Kemudian kolam kecil yang berada di tengah taman. Semua nya terlihat begitu menyejukan.
“Kau tahu.. Aku ingin memberi tahu tentang hal ini lebih cepat. Boleh tidak?”
Richard menyentuh pundak ku. Aku mengangguk tanpa melihat nya. Terdengar helaan nafas dia. Kemudian dia mulai bercerita,”Setelah itu,sewaktu kau menyelamatkan Steven waktu itu.. Dia,aku dan Justine pergi ke teen agen.”
Aku manggut-manggut. Asyik melihat kupu-kupu yang berlalu lalang di bunga mawar.
“Dia bertemu kakek nya yang merupakan pembuat perusahaan teen agen. Lalu kakek nya.Justine dan Steven berjalan masuk ke sebuah ruangan. Seperti nya mereka berbicara serius,”Richard berhenti sejenak. Dia melihat sebuah tupai melompat ke salah satu pohon. Aku juga melihat nya. Aku tersenyum senang.”Justine sebenarnya belum memberitahu ku. Tapi aku sudah tahu duluan dari Jessie,”
Aku mengerutkan dahi ku.”Sekertaris teen agen?”. Richard mengangguk.”Lalu? Apa yang mereka bicarakan?”tanya ku penasaran sambil memetik sebuah bunga mawar merah. Richard menghela nafas.”Steven akan bergabung dengan teen agen,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Secreto
Genç KurguNama ku Gennifer. Hidup ku di mulai dengan sebuah kebohongan yang tak berdasar, untuk menjaga sebuah rahasia membingungkan milik ku, yang hanya membuat ku terus frustasi di tengah kerumitan ini.