Epilog?
1 tahun kemudian.
Aku terdiam mengamati sebuah foto di pangkuan ku. Ada tiga orang di foto itu. Aku, Justine dan Richard. Sudah lama aku tidak melihat wajah mereka. Tetapi aku masih sering berkomunikasi seperti mengirim email atau sebagai nya.
Aku dan Vallen tinggal di sebuah apartemen. Cukup nyaman. Ada dua kamar tidur, satu kamar mandi dan ruang tamu yang agak besar jadi di gabung kan dengan dapur. Lalu, ada balkon. Aku dan Vallen sering BBQ disana. Kalau kita tidak bekerja atau belajar.
Aku? Aku masih bekerja sebagai agen. Tetapi untuk permasalahan negara Prancis. Ternyata negara ini mempunyai banyak masalah. Contoh nya masalah keuangan yang di curi oleh perampok yang sudah masuk ke daftar hitam FBI dan masalah pembunuhan.
Aku mempunyai teman bernama Carlos disini. Dia detektif muda. Kami berdua sering memecahkan masalah bersama-sama. Kira-kira, sudah 25 masalah kami pecahkan saat aku pindah ke teen agent French.
Vallen? Dia sekarang sedang belajar di bidang desain dan seperti nya dia mempunyai bakat alami. Dia juga sedang bekerja menyelesaikan desain untuk pembeli nya. Kemungkinan besar dia bisa menjadi desainer.
Kalau masalah cinta, kita berdua tidak ada yang mempunyai nya. Aku yakin Vallen pasti selalu di goda oleh para remaja di paris, tetapi Vallen tidak berkutik karena dia masih fokus dengan pembelajarannya.
Aku juga tak pernah merasakan cinta lagi setelah kejadian Steven dan Richard.
Aku penasaran. Apakah Richard masih mencintai ku disana?
Tapi aku tak boleh ikut terlena bukan? Kalau sudah sejauh ini, mungkin dia sudah menemukan orang yang lebih baik. Dan aku harus mengikuti nya.
--
Aku berjalan pelan menuju sekolah baru ku. Asal kalian tahu, aku masih SMA. Tetapi, aku sudah menjadi senior. Di sekolah ini, aku belajar menjadi agen yang baik dan juga belajar tentang pelajaran wajib seperti geografi, fisika dan lain-lain.
Sejauh ini, aku di juluki fille froid yang mempunyai arti ‘Perempuan dingin’. Aku memang memakai sifat Gennifer dan seperti nya banyak yang penasaran dengan ku.
Asal kalian tahu, aku menjadi top agent disini, mempunyai otak yang paling cerdas dan selalu saja bisa memecahkan masalah jika ada permasalahan di sekolah.Tetapi ya, kekurangan ku hanyalah itu. Dingin dan cuek.
“Gennifer!”
Satu orang memanggil ku saat aku berjalan di koridor. Aku melirik nya. Kemudian dia yang tadi memanggil ku langsung terdiam dan menggeleng. Aku menyeringai, kemudian berjalan kembali.
“Gennifer!”
Sekarang, sudah dua orang yang memanggil ku selagi aku berada di koridor. Dan lagi-lagi aku hanya melirik nya. Seperti orang yang pertama, dia menggeleng lagi karena melihat wajah ku yang dingin dan tak bersahabat. Setelah dia pergi, aku kembali berjalan dengan santai sambil menggenggam erat buku ku.
“Gennifer!”
Tak masalah, aku sudah mengalami hal ini setiap hari. Aku melirik seseorang yang berjas hitam. Dia tersenyum. Mengetahui siapa diri nya, aku membalikan badan ku, kemudian berjalan menuju orang itu.
“Detektif Carlos, ada yang bisa ku bantu?”tanya ku seraya mendekati nya.
Dia tersenyum tipis. Kemudian menyerahkan sebuah map cokelat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Secreto
Teen FictionNama ku Gennifer. Hidup ku di mulai dengan sebuah kebohongan yang tak berdasar, untuk menjaga sebuah rahasia membingungkan milik ku, yang hanya membuat ku terus frustasi di tengah kerumitan ini.