#Step2

7.1K 388 4
                                    

Heh?

Aku terdiam. Kemudian melihat Richard yang mengangguk mantap. Lalu aku memutar bola mata ku,malas. Justine melihat ku,”Ya,Gennifer?”

Aku menghela nafas,”Yaa..”jawab ku malas.

Justine menaikan alis kanan nya.”Kenapa? Kalau tidak mau,bisa ku batal kan kok.”

Richard menatap ku dalam. Terasa jelas di pikiran nya “kau harus mau”. Aku menghela nafas dan kembali melihat Justine.”Aku mau kok. Tapi aku juga harus belajar lho. Karena menurut ku 5 hari itu begitu lama. Dan aku masih banyak UH.”

Justine tersenyum,”Baiklah! Aku ke kamar mandi dulu ya,”Justine beranjak dari sofa kecil nya itu. Lalu melangkah pergi dari aku dan Richard. Aku melihat nya pergi. Saat dia benar-benar masuk ke kamar mandi,aku segera menatap Richard tajam.

“Kau berutang sesuatu pada ku,”ujar ku dingin. Richard terlihat menahan tawa.

”Memang nya kenapa?”tanya nya balik dengan wajah tanpa dosa. Seketika aku langsung melemparkan mata membunuh.

“Kau tahu kan aku adalah Jennifer?”

Richard terdiam. Lalu mengangguk.

“Makanya itu aku juga harus belajar,bodoh!”bentak ku kesal.

“Pfftt..”Richard menahan tawa nya lagi. Membuat ku semakin kesal dan ingin membungkam mulut iblis nya itu.”Kau cantik sekali ketika marah”Richard tersenyum menggoda.

Aku membuang muka karena kesal.”Aku tidak peduli. Yang ku pedulikan hanyalah Jennifer.”ucap ku.

Richard mengangkat bahu,”salah kau sendiri karena kau membuat tokoh-tokoh seperti Jennifer.”tukas Richard.

“Ah! Bodo!”aku menghela nafas kesal.”Steven—“

“Steven? Cowok populer itu?”potong Richard yang merasa tak bersalah.

“Iya,Richard. Izinkan aku ngomong dulu.”aku mengerutkan dahi ku.

Richard menarik nafas nya. Lalu menaikan kedua alis nya tanda menyilahkan aku melanjutkan pembicaraan ku.

”Steven ada tugas kelompok dengan ku. Dan aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Bayangkan saja. Steven itu tuh cowok most wanted banget di sekolah ku. Bukan di sekolah ku saja,di kota juga!”

“Lalu?”sambut Richard datar.

Aku menggertakan gigi ku kesal.”Ya aku mau dia!”

Richard tertawa.”Dasar cewek.”

Mendengar kata itu,aku langsung memukul meja pelan.”jangan sebut aku seperti itu. Semua cewek-cewek juga akan seperti itu kali.”

Richard hanya menaikan alis nya.”Tapi kau berbeda. Masa kau mau seperti itu juga?”

“Berbeda apa?”

“Yaa.. Menurut ku,kau berbeda. Tak seperti cewek lainnya.”Richard menghirup teh susu nya. Lalu memandang mata ku.

“Jangan lihat aku seperti itu.”aku menutup mata Richard sambil cekikikan.”Beda apa nya?”tanya ku tak sabar.

Richard hanya mengangkat bahu nya,”Jika kau sudah siap,baru nanti aku cerita.”

Aku melongo,”Maksud mu? Aku sudah besar,Richard. Aku sudah siap. Jangan membuat masalah kecil ini menjadi besar dong. Poko nya aku malas ikut misi rahasia itu.”aku memutar mata ku bosan.

Richard menghela nafas,”misi itu penting sekali,Gen. Misi itu bisa membuat warga kutub utara hidup,”ujar Richard memelas. Aku tetap melipat tangan dan melihat ke jendela.

Mi SecretoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang