KR 2IN13

40 10 2
                                    

"Dik, kamu itu siapa sih? Kok kamu pucat gitu? Kamu sakit? Mau kakak antar ke dokter?"

Gadis itu tak menjawab

"Dik ayok sini!" Aku memegang tangannya, sungguh dingin kayak es balok.

Dia kemudian menatapku, matanya ingin sekali mengatakan sesuatu. Dia tersenyum. Lalu...

KRIING...KRIING...
Mataku terbuka membelalak. Kemudian aku bangun dan menyisir rambutku yang acak-acakan kayak badai. Aku terpaku, aku berusaha mengingat, namun tak bisa. Seperti sebuah firasat aneh, tapi aku tak tahu itu apa.

Seperti biasa, ritualku hari ini adalah prepare buat ke sekolah. Tapi hari ini aku tidak sarapan.

"Dar!" Viona tiba-tiba menepuk pundakku.
"Eh kamu Vi." Jawabku santai.
"Kok kamu gak kaget sih?" Viona memiringkan kepalanya sembilan puluh derajat ke arahku.
"Ya enggak lah." Aku tersenyum miring.

"Tara, kamu udah denger belum sih soal..."
"Soal apa?" Potongku.
"Itu tuh soal..."
"Soal apa Vi?! Jangan kayak siput ah!" Lama-lama aku semakin jengkel.
"Nah itudah masalahnya aku gak tau soal apa." Viona menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Maksud?"
"Yaahh kamu tau sendirikan kalau aku ini pikun. Hehehe."
Aku hanya bisa mengekspresikan wajahku -_-

"Eh Tar, kamu mau minum gak?" Viona menawarkan.
"Enggak."
"Bener nih kagak mau?"
"Kan udah aku bilang enggak Vi!" Kesabaranku mulai habis.
"Iyaiya aku gak maksa deh. Huh dasar jutek! Pantes aja ngelawak garing terus. Hahaha."
Untuk kedua kalinya aku kembali seperti -_-

"Duh kenapa sih anak itu slalu muncul di mimpiku. Aku jadi pusing tau gak sih! Tapi entah kenapa wajahnya gak jelas gitu. Issshhh bodo amatlah!"

"Woi Tara!" Panggil seorang dari jauh. Aku mendongakkan kepalaku. " Boleh aku duduk di sampingmu?" Tanya seorang cowok, tak lain Putra. Aku mengangguk sekaligus tak percaya.

"Dia datang Tara, ayok jangan salting lagi ok?"

"Ng...ngapain kamu ke sini?" Aku gagap.
"Oh aku cuma mau kasih tau kalau kamu dipilih lomba fisika tuh."

"Yah jadi kamu cuma bilang itu toh. It's okay. Ayok Tara ajak dia ngobrol dikit kek atau apalah yang penting ngulur waktu. Ayok semangat!"

"Masak sih?"
"Kamu tu KR 2IN 13 ya." Putra hanya geleng-geleng kepala, lalu berdiri.

"Eehh ka..kamu mau ke..mana?" Aku tak sengaja memegang tangannya. "Maaf aku lancang." Aku menunduk.

"Iya gak papa. Tapi kamu beneran dipilih kok. Oh ya, kebetulan aku juga dipilih." Putra tersenyum begitu teduhnya, hingga aku menembus langit ke tujuh.

"Dah! Aku ke kelas dulu ya."

"Omg! Putra melambaikan tangan padaku..aduh..kok aku jadi gini sih! Sadar dong Tara, kamu mikir apa sih."

"Nih minum!" Seseorang memberiku minum. Aku kaget dan mendongakkan kepalaku, ternyata Viona.
"Hei kamu ini aneh ya Tar. Radi jutek, lah sekarang senyum-senyum sendiri. Lama-lama pusing aku jadi sahabatmu. Hadeh!" Viona menggaruk kepalanya yang tak gatal. Aku hanya bisa tersenyum punya sahabat yang unik seperti dia.

"Unik? Unik apanya coba?"

Lama kami terdiam membuat suasana hening seketika, mungkin bisa dibilang over canggung. Mungkin tak ada topik penting yang harus kami bicarakan. Tapi suasana yang canggung seperti ini tak biasanya terjadi.

Aku melanjutkan minumku, iya Viona membeliku minum. Aku meneguknya. Aku melirik Viona.

"Tumben dia beliin minum."

Viona mendongakkan kepalanya tepat setelah mengotak-atik handphone. Aku kaget dan mengalihkan pandanganku.

"Heh Tar!"
"Ke...kenapa Vi?" Tuh kan ketauhan deh.
"Kok kamu gagap gitu? Viona memiringkan kepalanya sembilan puluh derajat. Aku menenggak ludah.
"Hehe tenang aja kok aku gak bakal makan kamu. Emang aku kanibal apa!"
Aku hanya tersenyum kecil.

"Hmm, kenapa Vi?"
"Kenapa apanya?" Jawabnya.
"Sumpah deh kamu tu ya..."
"Emang aku kenapa Tar?" Potong Viona dengan lugunya.

"Ni anak terbuat dari apa sih? Oh Tuhan terimakasih udah ngasih aku sahabat unik seperti dia. Saking uniknya demi segitiga bermuda yang gak hilang-hilang, demu gunung krakatau yang terus beranak."

"Gini lho Vi, tadi kamu manggil aku mau ngomong apa?" Suaraku melembut, tapi terkesan memaksa.

"Bentar ya Tar, aku mau ke kelas dulu, aku belum buat PR IPS. Hehe sorry dori beri-beri."

"Iya buat PR sana! Dasar kamu ni gak berubah-berubah ya!"

"Kamu marah? Oh Tuan Putri Jagat Raya janganlah engkau meletus dan..."

"Emang aku gunung apa? Udah pergi sana! Hush hush!"

"Iyaiya aku pergi. Huh dasar gunung bromo!" Viona menghentakkan kakinya.

"Huh dasar dinosayurus!"

"Halte berjalan! Ejek Viona sambil berlari.

"Hah halte berjalan?! Eh dasar lampu petromak!" Balasku pada Viona yang semakin menjauh sehingga aku harus sedikit berteriak.

"Hahaha.." suara Viona terdengar samar-samar.

***

Aku menemui Bu Eva , guru fisikaku. Ya, guru killer yang selalu modis di depan guru-guru lain. Aku mengetuk pintu ruang guru lalu masuk menemui Bu Eva di mejanya.

"Permisi Bu, apa ibu memanggil saya?" Salamku.

Bu Eva menatapku dengan kacamata di hidungnya. "Iya Tara, saya memanggil kamu untuk mengikuti lomba fisika di SMP Jayanara. Apakah kamu bersedia?"

"Iya saya bersedia Bu. Jadi lombanya diadakan kapan ya Bu?"

"Oh kamu bisa membaca surat ini." Bu Eva memberi amplop formal berwarna coklat.
"Oh iya nanti pembinaan akan dimulai pada Hari Senin."

"Terimakasih Bu. Saya permisi."
Bu Eva hanya mengangguk.

***

"Coba kubaca"
Aku membuka surat itu. Tapi aku tak memghiraukan salam pembuka maupun tulisan-tulisan surat yang memang gak penting. Aku hanya fokus pada tanggal diadakannya lomba fisika itu.

"Hah?! Dua minggu lagi! Kok dadakan gini sih? Ya mana cukup waktu pendek gini."
Aku menjitak jidatku, mengelus pelipisku pusing 100 keliling komplek Pak RW.

Tiba-tiba seorang menghampiriku dan lagi-lagi Putra.

"Tara, kamu udah tau kan soal lombanya?"

"Iya udah. Tapi kok mendadak gitu ya?"

"Hmm aku juga gak tau." Putra mengangkat bahu. "Eh gimana kalau kita kerja kelompok?"

Aku mengalihkan pandanganku, berusaha tak memandangnya.

"Oh Tuhan, aku harus jawab apa."

Putra masih berdiri di depanku menunggu jawaban. Aku mengangguk mengiyakan.

"Ka...kapan?

"Besok bisa?"

"Iya bisa kok. Tapi dimana?"

"Kamu tu emang bener-bener gak tau arau KR 2IN13?"

"Hah? KR 2IN13? Maksudnya apa?"


Nah masih pada semangat kan bacanya?😊 maaf baru post, baru lese un hehe.

Oh ya buat readers yg tau KR 2IN13 itu ap? Silakan comment yaa. Yang jwbnnya tepat akan aku post di cerita selanjutnya.
Thx udh baca vote n comment

HURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang