Welcome to SMP Jayanara

16 4 0
                                    

Hari paling dag dig dug deg telah menghampiri. Memasuki sebuah bangunan yang sangat asing bagiku, ya tentu saja. Itulah SMP Jayanara, tempat diriku, Putra, dan teman-teman olimpiade fisika mengadu nasib. Pandanganku terus melihat sekeliling, perasaan takut dan bahagia campur aduk ketika melihat gedung sekolah yang amat sangat mewah dan megah. Namun langkahku terhenti ketika aku melihat seorang laki-laki yang sangat aku benci. Yah siapa lagi kalau bukan si penabrak.

"Isshh, tu bocah di sini juga. Ngapain coba, jangan sampai dia satu ruangan sama aku. Ihhh awas ya!"

***

Apa hendak dikata, aku satu ruangan dengan anak kurang ajar pembuat sial itu. Dan paling bikesnya lagi adalah, dia duduk di sampingku! Aku melirik pakaian anak itu, bertuliskan SMP Jayanara.

"What?! SMP Jayanara?! Ternyata ni bocah kurang asem sekolah di sini! Hh, aku pasti bakal bisa nge-kick kamu. Jangan mentang-mentang di kandang kamu bisa menang ya!"

Devil mulai merasuki jiwaku. Yang kuperlukan sekarang hanya fokus menjawab soal-soal fisika. Aku terkejut bukan main. Si kampret sial itu mengumpulkan hasilnya lebih awal dariku. Aku mulai merasa remuk, seakan dia menginjak-injak semua tulangku.

"Tidak! Kamu harus menang Tara!"

Aku mengerjakan soal-soal itu dengan cepat, mengumpulkannya lalu menyusul bocah kampret itu.

"Ihh si kampret tu kemana sih? Main ngilang aja"

Aku pun turun, kakiku tergelincir dan hampir terjatuh. Aku memejamkan mata. Tak ingin tahu apakah aku masih hidup atau tidak. Ada seseorang yang memegangi tanganku, sepertinya itu Putra.

"Makasi banyak ya Put..." Saat aku membuka mata, seorang laki-laki kampret itu berdiri di depanku. Yah, dia yang telah menyelamatkanku.

"Kamu gak apa kan?"

"Ihh lepasin gak!" Aku melepaskan tanganku.

"Ngapain kamu di sini hah?! Gak puas buat aku sial!"

Lelaki kampret itu malah mengulurkan tangannya.

"Kenalin, aku Krisrama Mashram. Panggil aja Kris. Aku ketua osis di sini. Kamu siapa?"

"Gak usah pakai salam-salaman segala! Aku Evelyn Forenzia Taranee. Panggil aja Tara."

"Oh ternyata kamu ikut lomba fisika ya, pinter juga kamu."

"Eleh, jangan sombong kau. Kalau aku bisa ngalahin kamu, jangan nangis ya. Hahahaha"

"Hmm.. siapa takut!"

Aku menuruni tangga dengan cepat, magma serasa ingin keluar menghadapi bocah kampret sombong tak tau diri itu!

"Hati-hati sama..." Terdengar samar-samar, aku tak peduli si kampret itu memperingatiku dengan apa.

***

Aku menunggu Putra di kantin SMP Jayanara, entah berapa lama aku harus menunggu kedatangannya.

"Putra kok lama banget ya.. Dia kan pinter fisika, tapi kenapa lama."

Rasa kepoku membawa aku kembali menaiki tangga menuju ruangan tempat Putra mengerjakan soal olimpiade fisikanya. Namun langkahku terhenti sebelum aku menaiki tangga. Aku bersembunyi mendengar sesuatu. Aku mengintip dibalik tembok dekat tangga.

HURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang