Bagian-3

6.3K 345 2
                                    

Mungkin benar cinta ini hanya membuat ku terlihat menyedihkan, namun percayalah aku merasa bahagia dengan semua ini setidaknya aku bisa terus di sampingnya.

Rendi pov.

Gadis itu selalu menganggu pikiran ku. ia selalu saja mengikuti kemanapun. Entah apa yang ada di pikirannya aku sama sekali tidak mengerti.

Padahal aku selalu memarahi dan mengusirnya bahkan, terkadang sengaja bersikap cuek tetapi, tetap saja ia tak pernah menyerah malahan wajah itu selalu tampak ceria.

"istirahat lima menit," perintah ku sebagai ketua tim, aku melempar bola basket asal sambil meraih handuk, mengelap wajahku yang penuh keringat.

Kami pun beristirahat sejenak setelah bermain sembari berbincang atau membuat lelucon aneh.

Tak butuh waktu lama gadis itu kembali muncul hanya saja sekarang ia bersama Aldo.

Aku menatap malas, tidak tahu mengapa aku merasa marah melihat ia datang bersama Aldo. "Mungkin karena aku sedang lelah" lanjutku dalam hati.

"Ris,tambah manis aja,"sapa Alex dengan senyum khas yang biasa ia gunakan untuk memikat hati wanita.

Kali ini aku melihat gadis itu tersipu malu sambil tersenyum"terima kasih," lanjutnya

"Gadis bodoh," batin ku

"Ini," ia memberi sebotol air namun langsung ku tolak.

Dan membuat semua orang menatap ku marah, terpaksa aku menerimanya.

Bian menyuruhku berbalik di sana aku menemukan Nadila melambai tangan padaku sambil berlari kecil. Aku hanya tersenyum.

"Sayang udah selesai latihan, ayo kita pulang."ajak Nadila.

Aku mengangguk sembari mengemas tas. Setelah selesai mengganti pakaian, kami pergi dari sana.

#

Author pov.

Semua hanya bisa diam saat Rendi pergi bersama Nadila. pasangan itu bahkan tampak mesra.

Clarisa masih berdiri di sana, baginya pemandangan itu telah menjadi hal yang biasanya, tidak masalah bukan Rendi menolak atau acuh padanya bahkan Clarisa tidak berniat merusak hubungan mereka karena baginya melihat Rendi bahagia sudah lebih dari cukup.

Namun, semua juga tahu bahwa Rendi tak pernah serius dengan hubungannya, Ia selalu membuat para wanita melayang karena hal manis yang ia lakukan hingga mereka jatuh cinta dan saat itulah Rendi akan meninggalkan mereka.

"Tenang saja, mereka juga akan putus dalam beberapa hari,"sontak perkataan itu membuat semua orang menatap ke arah suara tersebut."Kenapa? memang benarkan!" Ucap Vino yang tiba-tiba muncul bersama Winda.

"Iya juga, dia itu playboy cap paus dan paling sadis dari pada kita,"lanjut Bian

"Lo aja kita sih Enggak,"jawab Eric dan Alex serentak sambil tersenyum sumringah.

"Kalau aku akan tetap setia dengan pacarku yang imut ini,"ujar Vino percaya diri memeluk Winda

"Dasar tukang gombal recehan, sama tembok aja sono!"ketus Winda datar.

"Ya, sayang kok kamu gitu sih, aku kan jujur," ungkap Vino dengan nada sendu.

"Bodoh amat," ujar Winda memalingkan wajahnya yang memerah akibat malu.

Sementara yang lain tertawa lebar menyaksikan kekonyolan beberapa makhluk aneh tersebut.

# # #
Jangan lupa vote and komen 😊

Sad EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang