Bagian-10

4K 242 8
                                    

Esoknya.

Aldo menunggu kedatangan Rendi di pintu kelas sambil melihat sekeliling yang tidak terlalu ramai karena masih pagi.

Dan selang beberapa waktu orang yang ditunggu pun datang.Aldo yang di selimuti perasaan marah langsung menghampiri Rendi seraya menghadiahkan sebuah pukulan pada wajahnya.

"Apa-apaan kau ini?,kesalahan apa yang ku buat sehingga kau memukul ku" Rendi menyapu darah pada bibir nya yang nampak sedikit sobek.

"Kau masih bertanya kenapa?dan apa kesalahan mu,"Aldo tidak percaya dengan apa yang ia sedang saksikan ternyata memang benar tentang berita yang mengatakan temannya ini memang tak memiliki perasaan bukti nya ia tak merasa bersalah sama sekali.

"Wow,kau sangat hebat Rendi,setelah mempermalukan Clarisa di depan umum kau tidak merasa bersalah sedikit pun"

"Oh,jadi kau memukul ku hanya karena gadis bodoh dan menyedihkan itu!.Aldo ada apa dengan mu?"bibir Rendi tertarik ke atas seolah menyinggung sebuah senyum merendahkan.

Mendengar hal tersebut semakin membuat Aldo merasa sangat kesal"gadis bodoh kata mu,kau lah pria pengecut yang selalu menyakiti hati perempuan yang menyukai mu,tapi sekarang tidak akan jadi masalah karena mulai hari ini aku akan merebut Clarisa dari mu dan mengantikan posisi mu di hatinya.Karena aku menyukai Clarisa"ucap Aldo mantap sebelum akhirnya meninggalkan Rendi yang masih mematung di tempat.

# # #
Clarisa memandang keluar jendela sambil menyinggung senyum tipis diwajah cantik
"Woi ngapain melamun nanti kesambet setan"ucap Winda yang tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu.

Clarisa hanya membalas perkataan Winda dengan memasang wajah cemberut sambil menjulur kan lidahnya"biarin week"

"Terserah,"ucap Winda langsung duduk di samping Clarisa.

"Sayang,apa kau lupa padaku?"tanya vino sok imut yang sudah berdiri di sudut ruangan bersama dengan Aldo.

Sementara Orang yang dipanggil hanya tersenyum kikuk.
"Aku hampir saja lupa,kalau ada dua orang pria tampan yang mengikuti ku"ujar Winda sok imut seperti yang dilakukan Vino yang membuat Clarisa dan Aldo menatap geli ke arah keduanya.

"Wah,sayang kau sangat manis"Vino langsung berlari ke arah Winda untuk memeluk pacarnya itu namun,tak terduga Winda menghindar dan Vino hanya bisa memeluk angin alias pelukan sia-sia.

"Tidak semudah itu"ucap Winda merasa terhibur melihat wajah Vino yang cemberut.

Dan sukses membuat semuanya tertawa lepas kecuali Vino yang masih dengan wajah cemberut nya itu.

"Baiklah aku bercanda"kata Winda sembari memeluk Vino yang sudah tampak ceria sekarang.

"Ya,sudah,kami pergi dulu karena ada jadwal kencan dadakan malam ini"ucapan itu sukses dihadiahi tatapan tidak suka dari Winda.Bagaimana tidak ia baru saja bertemu dengan sahabat dan sudah harus pergi tentu saja ia tak mau menyetujui nya.

"Kau ingin Clarisa melupakan Rendi bukan?"bisik Vino di telinga Winda yang membuat ia menuruti usulan Vino.

"Iya,Ris kami harus segera pergi,Aldo tolong jaga Clarisa sampai papa nya datang"Winda menarik Vino keluar pergi bersama nya.

Dan sekarang hanya menyisakan dua anak manusia yang begitu canggung.

"Hm,bagaimana keadaan mu?"Aldo mencoba memulai percakapan.

"Baik"balas Clarisa singkat.

"Kau ingin istirahat?,kalau begitu aku keluar saja"

Sementara Clarisa malah tertawa mendengar ucapan Aldo.

"Tidak usah canggung,lagi pula kita biasa bicara panjang lebar.Kenapa hari ini kau terlihat gugup"

"Ada yang ingin ku katakan"ucap Aldo dengan nada serius.

"Aku...aku...hm...aku"

"Iya kenapa?"tanya Clarisa penasaran.

"Aku menyukai mu"

   # # #

Akhirnya update juga,terimakasih buat kalian yang selalu nunggu cerita ini

Karena masih banyak Typo yang bertebaran harap di maklumi

Thanks for vote and komen nya :-)

Sad EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang